Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

Perjalanan Karier Aku Jeje, dari Pengamen hingga Viral dengan "Lihat Kebunku"

Salinan dari BEFORE_20251016_092938_0002.png
Dok. Popmama / Dimas Prasetyo
Intinya sih...
  • Aku Jeje sukses mendewasakan lagu "Lihat Kebunku" menjadi balada emosional tentang cinta, kehilangan, dan keikhlasan.
  • Ia memulai karier dari jalanan dan kini telah menulis lebih dari 16 lagu serta bergabung dengan label Orka Music.
  • Single ini diproduseri langsung oleh Jeje dan Heinriko Christiansen dengan aransemen minimalis yang penuh pertimbangan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ketika banyak musisi berlomba-lomba menciptakan lagu baru, Aku Jeje justru memilih mendewasakan lagu lama. Lewat versi reinterpretasi dari tembang anak-anak legendaris “Lihat Kebunku (Taman Bunga)”, musisi muda bernama lengkap Mohammad Zaydan Hasan Mubarok Mustaqim Firdaus Al Ghazali Al Hasan Bin Abdul Qodir Al Husein ini sukses menyulap lagu sederhana menjadi balada emosional tentang cinta, kehilangan, dan keikhlasan. Hasilnya? Lagu ini langsung mencuri perhatian publik sejak rilis 8 September 2025, masuk ke YouTube Charts, dan telah ditonton lebih dari 634 ribu kali hanya dalam sebelas hari.

Tak berhenti di situ, sound resminya di TikTok juga telah digunakan lebih dari 17 ribu kali, memperkuat tren #MendewasakanLagu yang ia gagas sendiri. Dalam wawancara eksklusif di IDN HQ, Aku Jeje bercerita tentang perjalanan hidupnya hingga keberhasilannya menyanyikan lagu "Lihat Kebunku (Taman Bunga)". Kalau ingin tahu informasi lengkapnya, mari simak dalam artikel berikut ini, Bela!

Siapa itu musisi Aku Jeje?

Salinan dari BEFORE_20251016_092938_0001.png
Dok. Popmama / Dimas Prasetyo

Nama Aku Jeje pertama kali dikenal lewat platform TikTok. Ia selalu membuka videonya dengan sapaan khas, "Halo, aku Jeje", yang kemudian menjadi identitas panggungnya. Berbeda dari musisi lain yang datang dari jalur industri, Jeje justru memulai kariernya dari jalanan. Sejak kelas enam SD, ia sudah ngamen di pinggir jalan dan lampu merah bersama teman-teman punk di sekitar rumahnya.

“Aku anak punk dulu. Ngamen dari kecil, sambil kerja apa aja, cuci piring, ojek payung, sampai lap meja di warung nasi Padang,” kenangnya sambil tertawa dalam wawancara eksklusif di IDN HQ, pada Rabu (08/10/2025).

Kini, mahasiswa Institut Kesenian Jakarta (IKJ) jurusan Penciptaan Musik ini telah menulis lebih dari 16 lagu dan bergabung dengan label Orka Music, tempat ia menyalurkan visinya sebagai musisi yang jujur dan autentik.

Makna di balik “Lihat Kebunku (Taman Bunga)”

Salinan dari BEFORE_20251016_092937_0000.png
Dok. Popmama / Dimas Prasetyo

Inspirasi versi dewasa lagu “Lihat Kebunku (Taman Bunga)” datang dari kolaborasinya bersama Heinriko Christiansen, rekan sesama musisi yang sebelumnya juga membuat aransemen-aransemen eksperimental. Menurut Jeje, ide “mendewasakan” lagu ini muncul dari refleksinya sendiri terhadap masa kecil.

“Dulu lagu itu cuma tentang bunga di taman. Tapi waktu didengar lagi sekarang, aku merasa taman itu bisa jadi simbol perasaan manusia. Kebun itu diri kita sendiri,” jelasnya.

Dalam versi "Lihat Kebunku (Taman Bunga)", Jeje menulis ulang lirik dengan makna yang lebih dalam, tentang seseorang yang belajar ikhlas ketika kehilangan cinta yang disayangi. “Oh mengapa, bunga di taman hatiku hanya satu/ Oh menghilang, bunga kesayanganku diambil orang” menjadi baris paling menggambarkan pesan lagu ini: sederhana tapi menghantam perasaan siapa pun yang pernah merelakan.

Fakta penggarapan “Lihat Kebunku (Taman Bunga)"

Salinan dari BEFORE_20251016_092938_0003.png
Dok. Popmama / Dimas Prasetyo

Single ini diproduseri langsung oleh Jeje dan Heinriko Christiansen. Mereka mempertahankan aransemen minimalis dengan dominasi gitar lembut dan vokal jujur tanpa banyak efek. Meski terdengar sederhana, proses pembuatannya penuh pertimbangan.

Jeje mengaku sempat mengajukan izin resmi kepada keluarga mendiang Pak Kasur, pencipta lagu aslinya, namun pihak ahli waris memilih agar versi asli tetap dilestarikan. “Kami menghargai keputusan itu banget. Justru kami bersyukur karena sudah berusaha dengan cara yang benar dan beretika,” ujar Jeje.

Setelah itu, ia memutuskan merilis lagu baru dengan judul lengkap “Lihat Kebunku (Taman Bunga)”, bukan remake, tapi interpretasi baru dengan semangat nostalgia dan kedewasaan.

Kepopuleran dan resonansi emosional

Salinan dari BEFORE_20251017_200809_0000.png
Dok. Popmama / Dimas Prasetyo

Tak butuh waktu lama bagi “Lihat Kebunku (Taman Bunga)” untuk mencuri hati pendengar lintas generasi. Banyak orang merasa tersentuh oleh lirik dan cara Jeje menyanyikannya. Bahkan beberapa selebritas seperti Rizwan Shabilla hingga musisi band Sore ikut menggunakan sound-nya. Yang paling berkesan bagi Jeje justru reaksi dari orang terdekatnya.

“Mama nyanyi lagu itu tiap hari. Katanya, ‘Anak Mama pinter, cakep, anak saleh.’ Lucu, tapi bikin aku bahagia banget,” ucapnya tersenyum.

Selain itu, komunitas penggemarnya yang disebut “Kanca-Kanca” (dari bahasa Madura berarti “teman-teman”) semakin berkembang pesat. Mereka tak hanya mendukung secara digital, tapi juga membuat karya seni seperti lukisan dan film pendek terinspirasi dari lagu-lagu Jeje.

Aku Jeje ungkap harapan dan rencana karier

Salinan dari BEFORE_20251017_200809_0001.png
Dok. Popmama / Dimas Prasetyo

Setelah kesuksesan besar ini, Jeje berencana merilis album perdananya yang berisi perjalanan musikal dan emosionalnya. Ia juga bermimpi menyatukan berbagai bentuk seni dalam satu pertunjukan besar, gabungan antara musik, teater, puisi, pantomim, dan seni rupa.

“Aku pengen bikin pertunjukan yang bukan cuma konser, tapi juga cerita. Supaya setiap orang bisa ngerasain apa yang aku rasain lewat musik,” katanya.

Selain itu, Jeje juga mulai menulis lagu untuk ayahnya—kisah dari sudut pandang seorang anak yang punya figur ayah, tapi tumbuh tanpa kehadiran sehari-hari.

“Aku pengen berdamai dulu sebelum nulis lagunya. Pengen ngobrol langsung sama Ayah, ngerti gimana rasanya jadi dia,” ungkapnya jujur.

Dari pengamen kecil di jalanan hingga musisi yang mengisi hati jutaan pendengar, perjalanan Aku Jeje adalah bukti bahwa ketulusan dan kerja keras selalu menemukan jalannya. Ia bukan hanya mendewasakan lagu, tapi juga memperlihatkan bagaimana musik bisa menjadi sarana menyembuhkan diri — dan menghubungkan kembali kenangan masa kecil dengan realitas yang lebih dewasa.

“Aku cuma pengen terus jujur lewat musik. Kalau orang lain bisa ngerasain perasaanku lewat lagu, itu udah cukup,” tutup Jeje.

Itulah kisah inspiratif Aku Jeje yang tumbuh dari jalanan hingga dikenal luas lewat karya penuh makna. Kalau ingin menyanyikan lagu “Lihat Kebunku (Taman Bunga)”, bisa menyimak liriknya berikut ini, Bela!

Lirik lagu "Lihat Kebunku (Taman Bunga)" - Aku Jeje

Lirik lagu "Lihat Kebunku (Taman Bunga)" - Aku Jeje

Lihat kebunku
Penuh dengan bunga
Adaa yang putih
Adaa yang merah

Setiiap hari kusiram semua
Mawaar melati
Semuanya indah

Suungguh kelabu
Kulukis indah rupamu
Ooh sungguh layu
Harapan ku kepadamu...

Ooh mengapa bunga di taman hatiku hanya satu
Ooh menghilang
Bunga kesayangan ku diambil orang

Mekarlah selamanya di taman yang lain
Sungguh kelabu..
Kini tamanku tanpamu..
Jaangan kau layu.. Semesta kan menjagamu...

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Niken Ari Prayitno
EditorNiken Ari Prayitno
Follow Us

Latest in Career

See More

10 Kado Natal untuk Berbagai Kepribadian, Unik dan Menarik

07 Des 2025, 13:35 WIBCareer