Profil Nabila Taqiyyah, Finalis Indonesian Idol 2023

Inspiration

Aries

Taurus

Gemini

Cancer

Virgo

Libra

Scorpio

Sagitarius

Capricorn

Aquarius

Pisces

'Sonder', Album Bahasa Inggris Kedua dari Afgan Siap Meluncur

Working Life

Apa itu Joki Tugas? Kontroversi yang Sedang Trending di Twitter

5 Cara Memasang Gorden Sesuai Jenisnya Agar Estetik

IDN Times is a multi-platform news and entertainment digital media company for affluent Millennials and Gen Z in Indonesia

IDN Times

<p>Di tengah gempuran budaya kerja yang bersifat <em>fast-pace</em>, tak jarang kesehatan mental menjadi topik utama yang perlu diperhatikan oleh perusahaan. Pasalnya, kesehatan mental para pekerja akan berdampak pada kualitas kerja para karyawan di kantor.</p>
<p>Untuk itu, perusahaan dan pencari kerja perlu terus mengembangkan upaya reduksi stres di tempat kerja agar kesejahteraan para karyawan dapat didukung. Melalui laporan Hiring, Compensation, and Benefits Report 2024 (SEA Edition) oleh Seek, para pencari kerja dan perusahaan dapat melihat berbagai tren angkatan kerja, termasuk tren kesehatan mental, untuk memperluas wawasan lanskap rekrutmen di negara-negara Asia Tenggara.</p>
<p>Yuk, simak hasil laporan Seek, perusahaan yang membawahi Jobstreet dan Jobsdb, di bawah ini!</p><h2>1. Indonesia dan Filipina memiliki pasar tenaga kerja yang lebih positif untuk semester 2 tahun 2024</h2><div class="embed-image"><img src="https://cdn.idntimes.com/content-images/community/2024/07/pexels-tima-miroshnichenko-6914649-4813b85a517bf400df25781b7744def0-ac0986905d74940b7628c9710aae47ae.jpg" alt="Ilustrasi suasana kerja. (Pexels.com/Tima Miroshnichenko)" /><span class="main-article-source"><a href="Ilustrasi suasana kerja. (Pexels.com/Tima Miroshnichenko)" target="_blank">Ilustrasi suasana kerja. (Pexels.com/Tima Miroshnichenko)</a></span></div><p>Menurut laporan Seek, meskipun tingkat kepercayaan pasar kerja relatif seimbang di antara negara-negara Asia Tenggara, yaitu pada 52 persen untuk paruh pertama tahun 2024, angka ini diproyeksikan akan menurun signifikan menjadi 37 persen pada paruh kedua tahun tersebut. Penurunan ini kemungkinan disebabkan oleh meningkatnya ketidakpastian terkait ekspektasi pasar, yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi ekonomi global dan peristiwa-peristiwa internasional yang berdampak pada pasar kerja.</p>
<p>Kendati demikian, Indonesia (44 persen) dan Filipina (41 persen) menunjukkan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi dari rata-rata angka di Asia Tenggara. Hal ini menunjukkan adanya optimisme yang relatif lebih kuat di kedua negara tersebut dibandingkan dengan negara-negara lain. Sebaliknya, Singapura dan Malaysia menunjukkan tingkat kepercayaan yang lebih rendah dari rata-rata, yakni 32 persen.</p>
<p>Perbedaan ini mencerminkan bagaimana masing-masing negara menghadapinya dengan pendekatan berbeda terhadap tantangan pasar kerja. Indonesia dan Filipina menunjukkan lebih banyak keyakinan, sementara Singapura dan Malaysia lebih berhati-hati dalam menghadapi ketidakpastian yang mungkin memengaruhi pertumbuhan ekonomi dan pasar tenaga kerja.</p><h2>2. Indonesia dan Filipina juga memberlakukan promosi karyawan dan kenaikan gaji tertinggi di Asia Tenggara</h2><div class="embed-image"><img src="https://cdn.idntimes.com/content-images/community/2024/07/pexels-artempodrez-6779539-4813b85a517bf400df25781b7744def0-c87df14ccdf390358732737f88e73962.jpg" alt="ilustrasi suasana kerja. (pexels.com/Artem Podrez)" /><span class="main-article-source"><a href="ilustrasi suasana kerja. (pexels.com/Artem Podrez)" target="_blank">ilustrasi suasana kerja. (pexels.com/Artem Podrez)</a></span></div><p>Penting bagi perusahaan untuk melakukan evaluasi serta meningkatkan strategi kompensasi dan tunjangan agar pekerja tetap puas dengan pekerjaannya. Perusahaan sering kali mengandalkan berbagai cara, termasuk <em>salary benchmarking</em>, tingkat inflasi, dan parameter lainnya demi merumuskan strategi kompensasi dan memberikan kenaikan gaji kepada pekerja.</p>
<p>Namun, berbeda dengan negara lainnya yang memilih <em>salary benchmarking</em> sebagai inisiatif utama untuk evaluasi, perusahaan di Indonesia lebih mengutamakan faktor inflasi untuk menghitung kenaikan kompensasi dan gaji.</p>
<p>Di sisi lain, peningkatan kinerja bisnis mendorong lebih banyak perusahaan di Asia Tenggara (85 persen) untuk berbagi keuntungan dengan memberikan kenaikan gaji kepada karyawan pada tahun 2023. Rata-rata kenaikan gaji pada tahun ini mencapai 7 persen, dengan perusahaan di Filipina memberikan kenaikan tertinggi sebesar 10,2 persen, diikuti oleh Indonesia dengan 7,6 persen.</p>
<p>Selain itu, terjadi juga peningkatan promosi pada tahun 2023 dengan 64 persen karyawan mengalami peluang kemajuan karier di seluruh kawasan. Promosi karyawan lebih tinggi di Filipina (70 persen) dan Indonesia (67 persen). Sedangkan di Singapura, angka promosi lebih rendah, yakni 59 persen.</p><h2>3. Indonesia dan Filipina turut menjadi negara Asia Tenggara yang memprioritaskan kesejahteraan kesehatan mental karyawan</h2><div class="embed-image"><img src="https://cdn.idntimes.com/content-images/community/2024/07/pexels-anthonyshkraba-production-8837520-120d99068824bc16e20fee794f36b728-30ddb91ef412264380430fe5836ee888.jpg" alt="Motivasi untuk tetap bertahan saat ingin menyerah di tempat kerja" /><span class="main-article-source"><a href="https://www.pexels.com/photo/stressed-woman-holding-her-face-8837520/" target="_blank">ilustrasi motivasi bertahan di tempat kerja (pexels.com/ANTONI SHKRABA production)</a></span></div><p>Di Asia Tenggara, penyebab utama stres bagi karyawan meliputi beban kerja yang berat (37 persen), tekanan tinggi dari manajemen (27 persen), dan kurangnya kesempatan pengembangan karier (23 persen). Laporan Seek mengidentifikasi bahwa perusahaan di kawasan Asia Tenggara masih memiliki banyak hal yang harus dilakukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih mendukung kesehatan mental dan manajemen stres.</p>
<p>Menariknya, lebih banyak perusahaan di Filipina (30 persen) dan Indonesia (15 persen) memprioritaskan pembicaraan konseling kesehatan mental atau kesejahteraan karyawan. Sebaliknya, Malaysia (17 persen) dan Singapura (11 persen) menunjukkan prioritas yang lebih besar terhadap kegiatan organisasi karyawan yang berfokus pada peningkatan keterlibatan.</p>
<p>Tren ini menunjukkan perbedaan pendekatan dalam mendukung karyawan, dengan Filipina dan Indonesia menekankan pada konseling kesehatan mental. Sementara&nbsp; itu, Malaysia dan Singapura lebih fokus pada kegiatan yang memperkuat ikatan tim dan meningkatkan keterlibatan.</p>
<p>Dengan adanya perbedaan ini, perusahaan di seluruh kawasan perlu terus menilai dan meningkatkan dukungan mereka untuk kesehatan mental. Ini agar dapat tercipta lingkungan kerja yang lebih seimbang dan produktif.</p><h2>4. Dukungan kerja jarak jauh juga diberlakukan untuk mendorong kesejahteraan karyawan</h2><div class="embed-image"><img src="https://cdn.idntimes.com/content-images/community/2024/07/pexels-gabby-k-6238254-120d99068824bc16e20fee794f36b728-119f7b0d8e35e8481319a2e344d6804e.jpg" alt="Motivasi untuk tetap bertahan saat ingin menyerah di tempat kerja" /><span class="main-article-source"><a href="https://www.pexels.com/photo/concentrated-black-man-with-laptop-sitting-in-coworking-space-6238254/" target="_blank">ilustrasi motivasi bertahan di tempat kerja (pexels.com/Monstera Production)</a></span></div><p>Di seluruh Asia Tenggara, lebih dari setengah perusahaan yang disurvei, melaporkan telah sepenuhnya kembali ke kantor, dengan tingkat tertinggi di Malaysia, Indonesia, dan Filipina. Namun, 37 persen perusahaan masih mempertahankan beberapa bentuk pengaturan kerja dari rumah. Pengaturan yang paling umum, terutama di Thailand dan Indonesia, melibatkan kombinasi kerja di kantor dan dari rumah, tergantung pada jenis pekerjaan.</p>
<p>Dengan adanya pengaturan kerja fleksibel yang diperkirakan akan terus berlanjut, dukungan untuk kerja jarak jauh tetap jadi kebutuhan utama bagi pemberi kerja. Bentuk dukungan yang paling umum adalah penyediaan laptop untuk karyawan (61 persen) dan dukungan pertemuan virtual (57 persen) yang juga merupakan yang tertinggi pada tahun 2022. Adapun di Indonesia, khususnya, terdapat lebih banyak dukungan berupa tunjangan untuk koneksi internet.</p>
<p>Berdasarkan laporan Seek, salah satu cara untuk meningkatkan dukungan terhadap kerja jarak jauh adalah perusahaan harus memprioritaskan penyediaan laptop dan dukungan pertemuan virtual. Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan bahwa produktivitas dan motivasi karyawan tetap terjaga dalam lingkungan kerja yang fleksibel.</p><h2>5. Tren kesehatan mental di tempat kerja sempat menurun dan kini masih perlu lebih banyak perhatian</h2><div class="embed-image"><img src="https://cdn.idntimes.com/content-images/community/2024/07/pexels-diva-plavalaguna-6146695-4813b85a517bf400df25781b7744def0-095a4f4791310f5c8454a8f291c072b0.jpg" alt="Ilustrasi kerja tim. (Pexels.com/Diva Plavalaguna)" /><span class="main-article-source"><a href="Ilustrasi kerja tim. (Pexels.com/Diva Plavalaguna)" target="_blank">Ilustrasi kerja tim. (Pexels.com/Diva Plavalaguna)</a></span></div><p>Kesehatan mental jadi kekhawatiran global yang meningkat, terutama di kalangan dewasa muda dan pekerja. Bagian laporan ini menyoroti topik penting tentang kesehatan mental di tempat kerja pada tahun 2023 dan mengungkap tantangan yang dihadapi organisasi serta karyawan.</p>
<p>Meskipun kesehatan mental merupakan prioritas utama bagi generasi baru, jelas bahwa pemberi kerja perlu melakukan lebih banyak untuk mendukung karyawan. Sebanyak 48 persen perekrut setuju bahwa organisasinya saat ini melakukan cukup banyak untuk membantu karyawan mengatasi stres. Dalam hal ini, Filipina, Thailand, dan Indonesia adalah pemimpinnya di Asia Tenggara. Perusahaan-perusahaan di negara-negara ini juga sering mengadakan pembicaraan tentang kesehatan mental/kesejahteraan.</p>
<p>Penting untuk diakui bahwa mengatasi tantangan ini bukan hanya merupakan kewajiban terhadap karyawan, tetapi juga investasi strategis dalam kesuksesan dan keberlanjutan perusahaan. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk memperhatikan dan mengambil tindakan yang sesuai agar dapat terus bersaing di pasar kerja.</p>

Promosi dan gaji juga menjadi aspek yang terus ditingkatkan

Profil Nabila Taqiyyah, Finalis Indonesian Idol 2023 Asal Aceh