Cara Mengetahui Apakah Kentut Kucing Normal atau Pertanda Sakit

Kucing kentut menandakan pencernaan sehat loh!

Cara Mengetahui Apakah Kentut Kucing Normal atau Pertanda Sakit

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Proses pelepasan gas yang menumpuk di tubuh atau kentut merupakan hal alamiah semua makhluk hidup, salah satunya kucing. Penyebab kentut pun variatif, dari penumpukan gas, bakteri menumpuk di usus kecil ataupun infeksi pencernaan juga bisa, Bela!

Biasanya kucing buang gas hampir tidak bersuara dan tidak terlalu berbau. Tetapi dalam kasus tertentu, kentut kucing bisa menimbulkan bau tidak sedap.

Berbeda dengan manusia yang bisa kentut hingga 21 kali dalam sehari, kucing biasa kentut sebanyak 2-4 kali per harinya. Hal ini disebabkan oleh mekanisme produksi energi kucing yang berbeda. Untuk mendapat gizi dan nutrisi, kucing pada dasarnya tidak bergantung pada selulosa.

Selain itu, bakteri pada usus kucing lebih sedikit, sehingga kurangnya peran bakteri pada pencernaan ini lah yang menyebabkan kurangnya frekuensi kentut. Mikrobioma usus dalam tubuh kucing akan memecah makanan berbasis protein dan lemak, tetapi tidak memerlukan bakteri untuk mengeluarkan gas.

Mengapa kucing kentut?

Cara Mengetahui Apakah Kentut Kucing Normal atau Pertanda Sakit

Sama seperti manusia, kucing kentut akibat menelan udara ketika makan, atau memiliki kelebihan gas yang diciptakan oleh bakteri di usus.

Layaknya manusia, kucing akan mengeluarkan gas ini entah melalui kentut atau mulut, karena kelebihan gas di dalam usus akibat bakteri. Selain itu, kucing kentut ketika merasa takut, stres atau cemas. Hal ini karena rasa cemas atau takut akan memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan bioma usus kucing.

Jika kucing kentut secara berlebihan dari biasanya dan disertai bau, inilah tanda-tanda penyakit yang perlu diwaspadai:

  • Infeksi bakteri, virus, atau jamur
  • Parasit seperti cacing atau protozoa
  • Penyakit kekebalan seperti alergi
  • Sindrom radang usus
  • Gangguan endokrin seperti hipertiroidisme
  • Penyakit metabolik seperti penyakit ginjal kronis
  • Habis menelan toksin atau racun
  • Beberapa jenis penyakit kanker

Namun sebelum memastikan apakah kucing memiliki masalah kesehatan, sebaiknya pemilik kucing memantau perilaku kucing dahulu selama 1-7 hari. Apabila frekuensi kentut kucing berlebih dan disertai perilaku aneh seperti enggan makan, lemas, ataupun tidak aktif, maka segeralah diperiksa ke dokter hewan.

Untuk mencegah masalah pencernaan pada kucing, sebaiknya kucing diberikan obat cacing sebulan sekali. Tak hanya itu, pastikan makanan dan minuman yang diberikan dalam kondisi higienis.

Mengatasi masalah kentut pada kucing

Kucing mengeluarkan gas yang tidak berbau atau sedikit berbau merupakan hal yang normal. Apabila frekuensi kentut kucing cukup tinggi namun tak berbau, biasanya kucing terlalu banyak menelan udara.

Nah, untuk mencegah hal itu, kamu bisa menggunakan metode slow feeder dalam pemberian makan pada kucing, lho. Metode slow feeder atau mangkuk bersekat ini bertujuan agar kucing tidak makan terlalu cepat dan mengurangi jumlah udara yang tertelan.

Slow feeder memang dirancang khusus untuk mengatur kecepatan makan hewan peliharaan agar nantinya kucing bisa mencerna makanan dengan baik dan memberikan jeda bagi hewan untuk mengunyah makanan. Apabila kucing tetap mengeluarkan kentut berlebihan disertai bau tak sedap tanpa gejala muntah, diare atau kurang nafsu makan, kamu bisa mengganti pola makannya.

Beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain memberikan makanan dengan sumber protein berbeda atau makanan khusus diet rendah residu.

Untuk mengganti pola makan lama ke pola makan yang baru harus dilakukan secara bertahap. Campur makanan baru dengan makanan lama sekitar beberapa hari. Setelah itu, tambahkan jumlah makanan baru sembari mengurangi yang lama. Penerapan pola ini harus dilakukan secara konsisten setidaknya selama delapan minggu, sebelum makanan lama benar-benar hilang dan diganti yang baru.

Kamu juga bisa menambahkan probiotik atau serat ke dalam pakan kucing untuk mengurangi kentut. Namun, apabila frekuensi kentut tetap berlebihan meski diberikan probiotik, maka saat itulah kamu perlu konsultasi ke dokter hewan.

So, jangan khawatir ya Bela kalau kucingmu kentut! Hal itu menandakan kucing kita sehat dan normal! Apabila frekuensi kentut pada kucing terlalu berlebihan, kamu bisa langsung periksakan ke dokter hewan.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here