Exfoliating atau pengelupasan kulit adalah salah satu langkah penting dalam rutinitas perawatan kulit. Dengan membantu mengangkat sel-sel kulit mati, proses ini dapat membuat kulit tampak lebih cerah dan sehat.
Namun, agar efektif dan aman, penting untuk memahami bahan-bahan pengelupas yang digunakan dalam produk exfoliating. Artikel ini akan mengulas berbagai jenis bahan pengelupas. Simak baik-baik, ya!
Apa itu exfoliating?
Exfoliating adalah proses mengangkat sel-sel kulit mati dari permukaan kulit. Sel-sel kulit mati yang menumpuk dapat menyumbat pori-pori, menyebabkan jerawat, dan membuat kulit terlihat kusam. Dengan rutin melakukan eksfoliasi, tekstur kulit akan membaik, penyerapan skincare akan lebih optimal, dan merangsang regenerasi sel kulit baru.
Physical exfoliator
Physical exfoliator biasanya berupa partikel kecil yang memberikan sensasi menggosok. Beberapa di antaranya seperti:
- Gula
Gula adalah bahan alami yang sering digunakan dalam scrub wajah dan tubuh. Butirannya larut dalam air, sehingga lebih lembut di kulit dibandingkan dengan bahan kasar lainnya. Gula cocok digunakan semua jenis kulit, terutama kulit kering karena mengandung sifat humektan yang membantu menjaga kelembapan. - Garam laut
Nah, garam laut memiliki tekstur yang lebih kasar dibandingkan gula, jadi cocok untuk eksfoliasi tubuh. Garam kaya akan mineral seperti magnesium dan kalsium yang menutrisi kulit. Karena teksturnya kasar, exfoliator dengan garam laut tidak disarankan untuk kulit sensitif karena bisa menyebabkan iritasi. - Bubuk kopi
Bubuk kopi populer sebagai scrub tubuh karena kemampuannya mengurangi selulit dan meningkatkan sirkulasi darah. Tekstur bibik kopi juga cukup kasar, jadi cocok untuk area tubuh. - Serbuk biji aprikot
Kalau serbuk biji aprikot umumnya bisa digunakan di wajah atau tubuh. Dalam penggunaannya harus hati-hati karena partikelnya lumayan kasar. Kulit sensitif sebaiknya tidak menggunakan exfoliator dengan serbuk biji aprikot, ya.
Chemical exfoliator
Berbeda dengan physical, chemical exfoliator menggunakan bahan aktif untuk melarutkan sel-sel kulit mati. Ada tiga jenis utama chemical exfoliator:
- Alpha Hydroxy Acids (AHA) merupakan kelompok asam larut air yang bekerja di permukaan kulit. AHA cocok untuk kulit kering atau penuaan karena membantu meningkatkan hidrasi. Glycolic acid, lactic acid, mandelic acid adalah contoh dari kandungan yang masuk sebagai AHA.
- Beta Hydroxy Acids (BHA) larut dalam minyak, sehingga efektif menembus pori-pori untuk menghilangkan minyak berlebih dan kotoran. BHA cocok untuk kulit berminyak dan rentan jerawat. Contoh BHA adalah salicylic acid.
- Polyhydroxy Acids (PHA) bekerja mirip dengan AHA, tetapi molekulnya lebih besar sehingga menembus kulit secara perlahan. Gluconolactone dan lactobionic acid merupakan contoh PHA yang cocok untuk kulit sangat sensitif atau yang rentan terhadap iritasi.
Memahami jenis bahan pengelupas dan cara kerjanya adalah kunci untuk memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan kulit kamu. Dengan perawatan yang tepat, kulit sehat, cerah, dan halus bisa kamu dapatkan!