Untuk saat ini, mungkin tidak semua orang bisa mengakses tes DNA baik dari segi teknologi hingga biayanya. Namun, jika kamu ingin mengetahui kebutuhan kulitmu sesuai dengan DNA tanpa melakukan tes DNA, ada cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui apakah kita perlu melakukan tes DNA untuk mempersonalisasi perawatan kulit, seperti melakukan konsultasi atau mengisi kuesioner.
Cara ini bersifat kualitatif yang mana data diperoleh dari jawaban kamu terhadap pertanyaan yang diajukan untuk memperoleh informasi kebutuhan kulit yang lebih personal. Yang membedakan cara ini dengan tes DNA adalah hasil akurasinya. Pertanyaan selanjutnya pun muncul, kapan kita bisa membutuhkan informasi seakurat mungkin?
"Tergantung kebutuhan masing-masing kita. Kalau memang ada masalah kulit misalnya jerawat yang sudah sangat lama, kita udah trial and error lama banget, tes DNA bisa sangat membantu karena benar-benar mempersonalisasi masalah kulit kita. Kecuali kalau kita baru pertama kali beli skincare, mau coba-coba dulu itu baru belum butuh tes DNA," ungkap Levana.
Masalah kulit tak kunjung selesai, tertarik untuk coba tes DNA, Bela?