Lebih baik mencegah daripada mengobati. Beberapa kebiasaan sederhana bisa kamu terapkan mulai sekarang agar kulit dahi tetap halus dan bebas kerutan.
1. Tidur Cukup dan Hindari Posisi Tidur Menekan Dahi
Kurang tidur terbukti mempercepat penuaan kulit. Menurut studi yang dipublikasikan di Clinical and Experimental Dermatology dan dikaji ulang oleh American Academy of Sleep Medicine, kurang tidur dapat meningkatkan hormon kortisol yang merusak kolagen dan memperlambat regenerasi kulit. Akibatnya, kulit kehilangan elastisitas dan mulai menunjukkan tanda-tanda penuaan seperti garis halus dan kerutan.
Selain itu, posisi tidur juga memainkan peran penting. Dr. Debra Jaliman, dermatologist dan penulis Skin Rules, menyatakan bahwa tidur tengkurap atau menyamping menyebabkan tekanan berulang pada wajah, termasuk area dahi. Tekanan ini bisa menciptakan apa yang disebut “sleep wrinkles”, yaitu garis-garis halus akibat kompresi mekanis. Penelitian dari University of Michigan juga menunjukkan bahwa garis ini bisa menjadi permanen seiring usia karena penurunan elastisitas kulit.
Oleh karena itu, tidur cukup selama 7–9 jam dan memilih posisi tidur telentang bisa membantu mengurangi pembentukan garis halus di dahi.
2. Rutin Menghidrasi Kulit dari Dalam dan Luar
Minum air putih yang cukup terbukti membantu menjaga elastisitas kulit dari dalam. Sebuah penelitian oleh The Korean Dermatological Association pada 2024 menunjukkan bahwa peserta yang meningkatkan konsumsi air harian hingga lebih dari 2 liter mengalami peningkatan hidrasi kulit dan fungsi skin barrier yang lebih baik dibandingkan kelompok yang hanya mengonsumsi kurang dari 1 liter per hari. Efeknya lebih terasa pada kelompok yang bersamaan menggunakan pelembap.
Di sisi lain, penggunaan pelembap topikal menjadi penting untuk menjaga kelembapan lapisan kulit luar. Studi klinis menunjukkan bahwa pelembap dengan kandungan humektan seperti hyaluronic acid dan ceramide secara signifikan meningkatkan hidrasi kulit hingga 24 jam dan memperbaiki elastisitas kulit setelah pemakaian rutin satu hingga dua minggu. Penelitian RCT tahun 2025 juga membuktikan bahwa produk dengan ceramide memperbaiki TEWL (trans-epidermal water loss) dan meningkatkan kelembapan serta elastisitas kulit.
Menurut pakar dermatologi, ceramide bertindak sebagai “mortar” yang mengisi celah antar sel kulit, membentuk penghalang protektif yang mengunci kelembapan dan melindungi dari iritan. Sebagai kombinasi dengan humektan seperti hyaluronic acid, ceramide memperkuat skin barrier, menjaga kelembapan, dan mengurangi kerutan halus pada wajah.
3. Batasi Paparan Gadget yang Memicu Ekspresi Berulang
Meskipun terdengar ringan, menatap layar gadget terlalu lama dapat memicu ekspresi wajah yang tidak disadari seperti mengerutkan alis atau mengangkat dahi. Dr. Spiegel, pakar dermatologi, memperingatkan bahwa penggunaan ponsel berlebihan membuat orang sering menyipitkan mata dan memfokuskan dahi secara berulang, yang bisa mempercepat terbentuknya garis halus di sekitar area dahi. Selain itu, paparan sinar biru dari layar (blue light atau HEV) telah dibuktikan mampu menembus kulit, memicu stres oksidatif, dan menghambat kolagen serta elastin sehingga mempercepat penuaan dini termasuk munculnya kerutan.
Dengan berulangnya ekspresi tegang otot dahi karena fokus melihat layar, menurut studi dari Scientific Reports tahun 2025, kontraksi berkala yaitu mengerutkan alis (corrugator muscle) dapat menghasilkan garis sementara yang seiring waktu bisa menjadi permanen jika elastisitas kulit menurun. Oleh karena itu, dermatolog merekomendasikan istirahat visual setiap 20 menit dengan teknik 20‑20‑20 (istirahat 20 detik melihat objek 20 kaki jauhnya), serta menyelaraskan posisi layar sejajar dengan pandangan mata untuk meminimalkan ketegangan otot dahi.
4. Konsumsi Makanan Kaya Antioksidan
Mengonsumsi makanan kaya antioksidan seperti berry, alpukat, kacang-kacangan, dan sayuran hijau tidak hanya menyehatkan tubuh secara umum, tetapi juga membantu menjaga kolagen dan elastisitas kulit. Sebuah studi longitudinal selama 15 tahun yang diterbitkan di Journal of Investigative Dermatology menemukan bahwa orang dewasa yang mengonsumsi makanan dengan kapasitas antioksidan tinggi mengalami sekitar 10% lebih sedikit penuaan akibat paparan sinar matahari dibanding yang pola makannya rendah antioksidan.
Menurut tinjauan oleh PMC dan jurnal Aging & Immunity, vitamin-vitamin seperti C dan E berperan penting sebagai antioksidan: vitamin C merangsang sintesis kolagen dan regenerasi sel—sedangkan vitamin E melindungi jaringan kulit dari kerusakan oksidatif. Kombinasi keduanya terbukti sinergis dalam melawan penuaan kulit.
Buah seperti strawberry, blueberry, raspberi, guava, dan kiwi kaya akan vitamin C dan flavonoid yang mendukung elastisitas kulit serta memperlambat kerutan halus. Sementara itu, alpukat dan kacang-kacangan, terutama walnut, mengandung vitamin E dan asam lemak sehat (omega-3) yang menjaga kelembapan kulit dan mendukung integritas matriks kolagen.
Karena itu, selain makan cukup sayur dan buah yang kaya warna dan antioksidan, kamu bisa mempertimbangkan suplemen vitamin C dan E jika direkomendasikan oleh dokter, untuk memastikan kebutuhan kulit terpenuhi tanpa berisiko.
Kerutan di dahi bisa muncul karena berbagai faktor, mulai dari penurunan kolagen, paparan sinar matahari, hingga ekspresi wajah yang berulang. Tapi bukan berarti tidak bisa diatasi. Dengan perawatan rutin dan gaya hidup sehat, kamu bisa memperlambat munculnya kerutan dan menjaga tampilan kulit tetap muda dan segar.
Baik dengan skincare harian maupun treatment klinis, langkah paling penting adalah konsistensi. Jangan lupa juga untuk tetap menikmati proses merawat diri, karena kulit yang sehat adalah hasil dari kebiasaan baik yang dilakukan terus-menerus.
Kerutan di dahi tandanya apa? | Kerutan di dahi menandakan adanya penurunan elastisitas kulit. Bisa jadi ini adalah tanda awal penuaan, tetapi juga bisa disebabkan oleh ekspresi wajah yang terlalu sering, stres, atau paparan sinar UV. |
Bagaimana cara menghilangkan kerutan di jidat? | Gunakan skincare dengan retinol, sunscreen, dan pelembap secara rutin. Tambahkan eksfoliasi mingguan dan pertimbangkan prosedur botox jika kerutan sudah cukup dalam. Jangan lupa untuk menjaga pola hidup sehat. |
Apa ciri-ciri penuaan dini pada wajah? | Ciri-cirinya antara lain munculnya garis halus, kulit kusam, tekstur tidak merata, flek hitam, dan elastisitas kulit yang menurun meskipun masih berusia muda. |
Artikel ini ditulis dengan dukungan AI berdasarkan referensi ilmiah dan editorial terpercaya. Untuk kondisi kulit tertentu, sebaiknya konsultasikan langsung ke dokter kulit.