Lansia
Obesitas
Penyakit penyerta (diabetes, dislipidemia, ginjal kronik)
Riwayat keluarga
Kurang gerak
Konsumsi garam berlebih
Konsumsi alkohol, rokok
Stres kronis
Pentingnya Jaga Hipertensi Seharian untuk Cegah Penyakit Komplikasi

- Hipertensi adalah kondisi tekanan darah tinggi di atas batas normal, sering tanpa gejala.
- Jumlah penderita hipertensi meningkat drastis global dan di Indonesia, hanya 8,6% yang terdiagnosis dokter.
- Hipertensi dapat menyebabkan berbagai penyakit serius seperti stroke, disfungsi ereksi, dan kerusakan organ vital lainnya.
Tekanan darah tinggi mungkin terdengar seperti masalah kesehatan yang sering diabaikan. Namun, kenyataannya jauh lebih serius dari itu. Hipertensi hadir diam-diam, tanpa gejala, dan berpotensi merusak berbagai organ penting jika tidak dikendalikan.
Melalui sebuah ruang diskusi bertajuk “The Importance of 24-hour Hypertension Management”, dr. Irawan Septian Nugroho, MBBS, MMed (Int. Med) selaku Medical Lead Bayer Indonesia dan dr. Tunggul D. Situmorang, Sp. PD-KGH, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal dan Hipertensi membagikan begitu pentingnya bagi kita untuk menjaga hipertensi seharian. Tanpa berlama-lama, simak pembahasan lengkapnya di bawah ini yuk, Bela!
Apa itu hipertensi?

Hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah arteri berada di atas batas normal. Mengacu pada pedoman World Health Organization (WHO) 2021 dan PERHI 2021, seseorang dikatakan hipertensi jika tekanan darah sistolik berada di sekitar ≥140 mmHg atau diastolik ≥90 mmHg saat istirahat.
Masalahnya, hipertensi hampir selalu ada tanpa gejala. Ketika kita bisa merasa baik-baik saja, padahal organ seperti jantung, ginjal, mata, hingga pembuluh darah sedang perlahan mengalami kerusakan. Itulah mengapa hipertensi dikenal sebagai silent killer—diam tapi mematikan jika tidak dikendalikan.
Hipertensi menjadi penyakit global yang bisa dicegah

Menurut WHO Global Report on Hypertension 2023, jumlah penderita hipertensi di seluruh dunia meningkat drastis—dari 650 juta menjadi 1,3 miliar orang pada rentang usia 30–89 tahun. Populasi yang menua dan rendahnya kontrol tekanan darah menjadi penyebab utama. Dari seluruh penderita, hanya 21% yang tekanan darahnya benar-benar terkontrol.
Di Indonesia, angkanya juga mengkhawatirkan. 30,8% orang usia 18 tahun ke atas mengalami hipertensi, dan hanya 8,6% yang terdiagnosis dokter. Banyak yang tidak menyadarinya karena tidak melakukan pemeriksaan rutin tekanan darah. Risikonya pun meningkat seiring bertambah usia, bahkan mencapai 60% pada usia 75 tahun ke atas.
Siapa yang berisiko mengalami hipertensi?

Walau bisa menyerang siapa saja. dr. Rawan Septian Nugroho, MBBS, MMed (Int. Med) menjelaskan ada beberapa faktor meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi, seperti:
Semakin banyak faktor risiko yang kamu miliki, semakin tinggi kemungkinan tekanan darah naik tanpa disadari.
Apa yang terjadi jika hipertensi tidak terjaga?

Kondisi ini bukan sekadar angka tinggi di layar alat tensi. Jika dibiarkan, hipertensi dapat menimbulkan gejala hingga penyakit lain diantaranya:
Meningkatkan risiko stroke karena pecah atau sumbatan pembuluh darah otak.
Membesarkan dan melemahkan jantung.
Menyebabkan disfungsi ereksi pada pria atau penurunan gairah seksual pada perempuan.
Merusak pembuluh darah mata.
Menyebabkan penyakit jantung koroner.
Merusak ginjal dan menurunkan kemampuan menyaring darah.
Mengapa tekanan darah perlu dijaga seharian?

Tekanan darah memang tidak statis—ia naik turun sepanjang hari. Lonjakan paling berbahaya terjadi pada pukul 6–10 pagi, yang dikenal sebagai morning surge. Pada periode ini, risiko stroke atau serangan jantung meningkat tajam jika tekanan darah tidak stabil.
Oleh karena itu, terapi hipertensi tidak boleh hanya menurunkan angka sesaat, tapi harus menjaga tekanan darah tetap stabil selama 24 jam penuh. Konsistensi inilah yang akan menentukan apakah hipertensi bisa dikontrol dengan baik.
Kini, tersedia obat dengan teknologi Osmotic-controlled Release Oral Delivery System (OROS)—teknologi pelepasan obat yang stabil selama 24 jam. Hal ini membantu tekanan darah tetap terjaga, mengikuti ritme alami tubuh, dan mencegah lonjakan berbahaya di waktu tertentu.
Menjaga tekanan darah tetap stabil seharian bukan hanya tentang minum obat, tetapi juga perubahan gaya hidup, rutinitas cek rutin, dan memahami pola tubuh sendiri. Jangan lupa selalu jaga dan cek rutin tekanan darah kamu ya, Bela!



















