Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

Indonesia Summit 2025: Caca Tengker Ungkapkan High Functioning Anxiety

instagram.com/indonesia.summit
instagram.com/indonesia.summit
Intinya sih...
  • Caca Tengker mengungkapkan high functioning anxiety sebagai kondisi ketika seseorang mampu tampil produktif dan sukses, meski sedang berjuang melawan rasa cemas yang terus menghantui.
  • Ciri-ciri high functioning anxiety antara lain merasa tidak pernah cukup, pencapaian terasa hampa, overthinking berlebihan, tampak percaya diri dari luar, dan perfeksionis yang membuat capek.
  • Dari luar, high functioning anxiety hampir tak bisa dikenali. Kuncinya adalah self-check dengan pertanyaan-pertanyaan untuk mengenali apakah sedang berada di fase high functioning anxiety.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kalau dilihat dari luar, seseorang bisa tampak begitu percaya diri, penuh pencapaian, dan seolah tenang menghadapi berbagai situasi. Namun, di balik senyuman yang meyakinkan itu, ada pergolakan batin yang tiada henti. 

Inilah yang sering disebut dengan high functioning anxiety—sebuah kondisi ketika seseorang mampu tampil produktif dan sukses, meski sebenarnya sedang berjuang melawan rasa cemas yang terus menghantui.

Pada sesi talkshow High Functioning Anxiety: When You're Struggling But No One Can Tell di hari pertama Indonesia Summit 2025 (27/08/2025), Caca Tengker selaku Founder dan Psikolog Amanasa mengungkapkan secara terang-terangan tentang high functioning anxiety. Seperti apa pembahasannya? Simak melalui artikel ini ya, Bela!

Pengertian high functioning anxiety

POPBELA.com/Mila Fitri Chairunisa
POPBELA.com/Mila Fitri Chairunisa

Jika kamu mendengar kata anxiety, langsung terbayangkan seseorang yang panik, gelisah, atau bahkan sampai kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari. Padahal, ada bentuk kecemasan lain yang sering luput terlihat, yaitu high functioning anxiety.

Menurut Caca, high functioning anxiety adalah kondisi ketika seseorang tetap bisa berfungsi secara normal dalam kehidupan sehari-hari, dan tampak baik-baik saja di mata orang lain, sementara di dalam dirinya sedang terjadi pergolakan kecemasan yang besar.

Kalau high functioning anxiety biasanya gak kelihatan, yang terlihat dia punya kepedean, dia kayaknya gak begitu takut, ya. Mungkin hanya orang-orang terdekat yang tahu sebenarnya dia tuh merasa kecemasan berlebihan di dalam dirinya,” ujar Caca.

Hal tersebut yang membuat high functioning anxiety terasa membingungkan untuk dikenali. Orang lain bisa saja mengira hidupmu sempurna, nyatanya kamu sedang bergulat dengan rasa cemas setiap hari, bukan begitu, Bela?

Ciri-ciri high functioning anxiety

instagram.com/indonesia.summit
instagram.com/indonesia.summit

Kalau kamu bertanya-tanya, seperti apa ciri-ciri seseorang yang mengalami high functioning anxiety, berikut beberapa tanda dan penjelasan dari Caca Tengker yang bisa kamu perhatikan:

  • Selalu merasa nggak pernah cukup
    Sudah mencapai target pekerjaan, namun tetap merasa kurang. Misalnya, saat kamu berhasil punya gaji Rp10 juta, bukannya puas, kamu langsung merasa harus mengejar Rp20 juta.

  • Pencapaian terasa hampa
    Mendapat pujian dari orang lain, tapi hati justru merasa kosong dan nggak bisa menikmati keberhasilan.

  • Overthinking berlebihan
    Setiap keputusan kecil bisa jadi bahan pikiran yang panjang, bahkan sampai bikin sulit tidur.

  • Tampak percaya diri dari luar
    Kamu bisa presentasi dengan lancar, tertawa bersama teman, tapi setelahnya merasa lelah dan cemas berlebihan.

  • Perfeksionis yang bikin capek
    Selalu ingin segalanya sempurna, padahal kesempurnaan itu nggak pernah ada.

Caca menekankan, tanda-tanda ini sering terjadi dan terlewatkan sebab seseorang dengan high functioning anxiety bisa menutupinya dengan tampil baik-baik saja.

Cara mengenali high functioning anxiety

POPBELA.com/Mila Fitri Chairunisa
POPBELA.com/Mila Fitri Chairunisa

Dari luar, high functioning anxiety hampir tak bisa dikenali. Seseorang mampu terlihat tenang, aktif, bahkan selalu tampil meyakinkan. Akan tetapi, di balik semua itu ada rasa cemas yang diam-diam menggerogoti. Menurut Caca, kuncinya adalah self-check. Tanyakan hal-hal seperti ini pada diri sendiri:

  • Saat dipuji, apakah aku bisa merasa puas atau justru ingin membuktikan lebih banyak lagi?

  • Apakah aku selalu merasa ada yang kurang meski sudah mencapai banyak hal?

  • Apakah aku sering overthinking sampai mengganggu tidur atau aktivitas sehari-hari?

  • Apakah aku sulit merasa bahagia dengan pencapaian diri sendiri?

Kalau jawabannya “iya” untuk sebagian besar pertanyaan itu, bisa jadi kamu sedang berada di fase high functioning anxiety.

instagram.com/indonesia.summit
instagram.com/indonesia.summit

Sekilas, high functioning anxiety mungkin terdengar tidak masalah, karena dirimu masih bisa berfungsi dengan baik. Tapi hati-hati, kondisi ini bisa berujung serius jika dibiarkan terus-menerus.

Kalau terus ditutupin, biasanya orang bisa sampai burnout. Rasanya capek banget, kehilangan motivasi, dan akhirnya malah berisiko ke depresi,” pungkas Caca.

Di era sosial media yang serba cepat ini, banyak orang terlihat baik-baik saja, padahl sebenarnya sedang berjuang keras. High functioning anxiety adalah salah satu contohnya. Jadi, kalau kamu merasa relate, ingatlah kamu nggak sendirian.

Terima, hadapi, dan perlahan kelola kecemasanmu ya, Bela.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ayu Utami
EditorAyu Utami
Follow Us

Latest in Beauty

See More

Intip Transformasi Warna Rambut Kazuha 'LE SSERAFIM' yang Selalu Stylish

05 Des 2025, 15:05 WIBBeauty