Wajib Tahu, Ini Fakta Vaksin Pfizer dan Novavax yang Akan Segera Tiba

Vaksin Pfizer atau BNT162b2 menggunakan teknologi messenger-RNA (mRNA). Gen sintetis yang ada di dalam Pfizer dapat mengubah sel-sel tubuh menjadi tempat membuat vaksin untuk sementara. Dalam hal ini, m RNA akan mendorong tubuh untuk membuat spike protein yang digunakan Sars-CoV-2 untuk memasuki sel. Hal tersebut akan merangsang tubuh membuat antibodi untuk menghalau virus. 

Sedangkan untuk vaksin Novavax, NVX-CoV2373 merupakan rekayasa protein dari urutan genetik SARS-CoV-2. Vaksin Novavax bekerja dengan cara memodfikasi gen dalam protein spike. Mereka akan memasukan gen tersebut ke dalam virus yang berbeda, yang disebut sebagai baculovirus, dan membiarkan menginfeksi. Sel yang telah terinfeksi akan menghasilan lonjakan protein secara spontan. Sehingga, virus tidak dapat memasuki sel dan infeksinya akan diblokir. 

Vaksin Pfizer dan Novavax sudah lulus uji klinis tahap tiga dan WHO. Kedua vaksin ini juga sudah mendapatkan izin sebagai daftar jenis vaksin yang aman dan layak pakai. 

Dalam uji coba tahap akhir, Pfizer 95 % mampu mencegah COVID-19 dan efektif 100% mencegah kematia karena COVID-19. Semantara, vaksin Vovavax terbukti efektif 89% mencegah COVID-19. Sama seperti jenis vaksin lainnya, Pfizer maupun Novavax akan diberikan dalam dua dosis. 

Menurut laporan hasil akhir uji klinis vaksin COVID-19, Pfizer tidak menimbulkan efek samping yang parah. Hanya saja ada gejala seperti sakit kepala, kelelahan, demam, atau nyeri otot dalam durasi yang sebentar. Untuk vaksin Novavax, disebutkan akan mengalami efek samping dari sedang hingga berat. Meliputi bengkak, nyeri, demam, mual, kemerahan, hingga kelelahan. 

Nah, itu dia fakta terkait vaksin Pfizer dan Novavax. Yuk, lindungi diri sendiri dan orang-orang tersayang dengan ikut vaksinasi. Jangan percaya hoax yang beredar, ya!