Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Jam Makan untuk Diet yang Tepat, Efektif Turunkan Berat Badan

Jangan sampai lewat jamnya, ya!

Nafi' Khoiriyah

Jam makan untuk diet menjadi satu hal penting selain memperhatikan menu makanannya. Sebab, mengonsumsi makan pada waktu yang sembarangan bisa memengaruhi metabolisme tubuh menjadi terganggu.

Jika metabolisme terganggu, gula darah pun bisa meningkat dan membuat lemak dalam tubuh makin menumpuk. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa waktu makan memiliki dampak pada penurunan berat badan lebih besar. 

Lalu, kapan waktu paling tepat untuk makan saat sedang diet? Meski setiap individu mungkin berbeda, tetapi waktu berikut ini adalah saat yang paling efektif untuk bisa menurunkan berat badan. 

1. Rekomendasi jam makan untuk diet

pexels.com/Mikhail Nilov

Penurunan berat badan bukan sekadar memperhatikan kalori saja, tetapi juga kualitas makanan yang akan dikonsumsi. Namun, selain memperhatikan nutrisi pada makanan, variabel lainnya yang perlu diperhatikan adalah waktu makan. 

Melansir Eatingwell, waktu makan memiliki pengaruh besar pada keberhasilan penurunan berat badan. Jam makan untuk diet ini memang mungkin berbeda setiap individu. 

Namun, ada rekomendasi umum waktu makan yang menurut penelitian paling efektif untuk menurunkan berat badan. Sebelumnya, kamu perlu mengetahui bahwa makan digunakan untuk mengisi energi. 

2. Jam untuk sarapan pagi

pexels.com/Julian Jagtenberg

Sarapan paling menentukan jam makan untuk diet. Sebab, orang yang sehat setidaknya memberikan jeda 12 jam antara makan malam terakhir dengan makan pertama hari berikutnya atau sarapan. Hal itu akan berpengaruh positif pada kesehatan dan penurunan berat badan. 

Misalnya, saat kamu mengakhiri makan pada pukul 7 malam, maka sebaiknya kamu memakan sarapan pada pukul 7 pagi. Namun, pastikan setidaknya terdapat jeda 12 jam istirahat antara makan malam dengan waktu makan berikutnya. 

Jadi, dapat disimpulkan bahwa sarapan secara teknis mengacu pada saat kamu berbuka puasa dari hari sebelumnya. Namun yang terpenting, isilah tubuh dengan makanan kaya nutrisi saat sarapan agar tubuh berenergi. 

3. Jam untuk makan camilan

pexels.com/Dmitry Sidorov

Banyak orang yang tidak bisa mencegah keinginan untuk ngemil atau memakan camilan. Nah, porsi dan waktu untuk makan camilan ini perlu kamu perhatikan. 

Sebab, penelitian menunjukkan bahwa mereka yang memiliki dorongan kuat untuk memakan makanan ringan dan tidak bisa mengendalikan dorongan tersebut mengalami kenaikan berat badan yang paling banyak. Namun, porsi juga berpengaruh pada hal ini. 

Camilan bisa berperan untuk memberi energi dan mencegah nafsu makan, sehingga mencegahmu untuk makan berlebihan. Namun, hal itu bisa berdampak buruk jika seseorang melewatkan makan karena akan kehilangan nutrisi yang penting. 

Setidaknya, kamu bisa memakan camilan 2-3 jam setelah makan untuk memungkinkan pencernaan lancar. Perhatikan camilan yang akan konsumsi supaya lebih sehat, seperti kacang-kacangan dan buah. 

4. Jam untuk makan siang

pexels.com/Pixabay

Selanjutnya, waktu makan siang memiliki dampak yang paling kecil untuk penurunan berat badan. Maka dari itu, pilihlah makanan yang lebih berat daripada makan pagi ataupun makan malam. 

Sebab, makanan tersebut akan menjadi bahan bakar untuk tubuh yang paling banyak dihabiskan pada siang sampai sore hari. Adapun jam untuk makan siang supaya lebih efektif adalah pukul 12 sampai 2 siang. 

Meski tidak sama setiap orang, tetapi penelitian menunjukkan bahwa makan siang yang terlambat berpengaruh pada kecilnya penurunan berat badan. Mereka yang makan siang setelah pukul 3 sore akan kehilangan berat badan lebih sedikit dibandingkan dengan yang makan siang lebih awal. 

Namun, jangan sampai kamu melewatkan makan siang karena akan menyebabkan kantuk dan sangat lapar pada sore hari. Jika begitu, ada kemungkinan bahwa kamu akan makan berlebihan pada malam hari.

5. Jam untuk makan malam

pexels.com/Pixabay

Jam makan untuk diet yang terakhir adalah makan malam. Idealnya, makan malam dikonsumsi minimal 3-4 jam sebelum tidur. Sebab, makan yang terlalu larut akan berkaitan dengan peningkatan risiko obesitas dan gangguan metabolisme. 

Studi menunjukkan bahwa perempuan yang mengalami obesitas memiliki resistensi insulin yang lebih signifikan. Sementara mengurangi asupan makan malam bisa membantu mengurangi resistensi insulin. 

Saran untuk menghindari makan camilan pada larut malam juga dikarenakan akan berpengaruh pada kualitas tidur. Tidur dengan perut kenyang akan membuat tidur tidak berkualitas, sehingga menghalangi penurunan berat badan. 

Lalu, bagaimana jika seseorang melewatkan makan malam? Bagi kebanyakan orang, melewatkan makan malam dengan memakannya di sore hari bisa bermanfaat.  Hal itu bisa berdampak pada penurunan berat badan karena meningkatkan pembakaran lemak. 

Itulah ulasan terkait jam makan untuk diet yang perlu kamu perhatikan. Jadi, jangan hanya menu makanannya saja yang diperhatikan, tetapi juga waktu makannya ya, Bela!

IDN Media Channels

Latest from Health