Bagi Shani, media sosial adalah ruang yang membawa berkah sekaligus ujian. Ia mengakui bahwa platform digital telah membuka banyak peluang pekerjaan baginya, tetapi juga menjadi lahan subur untuk komentar negatif. Untuk itu, ia punya kunci untuk menghadapi komentar yang ada di media sosial miliknya.
"Pertama mungkin harus dari kesadaran diri dulu, ya. Aku lumayan membatasi diri di media sosial. Kalau dapat komentar negatif, awalnya pasti kepikiran, tapi karena berulang terus, aku jadi belajar," ujar Shani.
Shani percaya bahwa kunci utama dalam menghadapi komentar yang menyakitkan adalah kemampuan untuk memprosesnya dengan bijak. Ia memilih untuk menjadikan komentar sebagai bahan introspeksi yang positif dijadikan motivasi, dan yang negatif cukup disaring untuk pelajaran.
"Aku belajar dari JKT48 juga, kalau kita nggak boleh membalas komentar negatif. Jadi aku batasi hubungan itu, khususnya yang terlalu personal," tambahnya.