Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
Paus Leo XIV
Paus Leo XIV (africa.businessinsider.com)

Intinya sih...

  • Robert Francis Prevost lahir di Chicago, Amerika Serikat, tumbuh besar di Dolton, Illinois, dan memiliki pendidikan yang sangat berprestasi.

  • Ayahnya adalah veteran Angkatan Laut Perang Dunia II keturunan Prancis-Italia, sedangkan ibunya adalah keturunan Spanyol.

  • Robert memiliki dua saudara laki-laki dan sejak kecil sudah menunjukkan pengabdian kepada Tuhan dengan menjadi putra altar di gereja.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Habemus Papam! Gereja Katolik dunia memiliki seorang pemimpin baru. Pada Kamis (8-5-2025) malam, kardinal Robert Prevost terpilih sebagai Paus setelah pemilihan suara 4 kali di konklaf yang berlangsung sejak hari Rabu (7-5-2025).

Robert memilih nama Leo sebagai nama kepausannya. Paus Leo XIV merupakan orang Amerika pertama yang menjadi Paus dalam 2.000 tahun sejarah Gereja Katolik. Berusia 69 tahun, ia menghabiskan masa pelayanannya di Peru.

Meski merupakan orang Amerika, namun orang tua Paus Leo XIV memiliki darah Eropa. Berikut beberapa fakta keluarga Paus Leo XIV, pemimpin baru Gereja Katolik dunia.

1. Lahir dan tumbuh besar di Amerika

Fakta Keluarga Paus Leo XIV (nypost.com)

Robert Francis Prevost lahir pada 14 September 1955 di Rumah Sakit Mercy Bronzeville, Chicago, Illinois, Amerika Serikat. Ia merupakan putra dari pasangan, Louis Marius Prevost and Mildred Martinez, yang tumbuh besar di Dolton, Illinois, pinggiran kota dekat Chicago. 

Robert muda sangat berprestasi. Ia menyelesaikan pendidikan menengah di SMA Seminari Santo Agustinus, sebuah seminari kecil di Felt Mansion di Holland, Michigan, pada tahun 1973. Robert bahkan mendapatkan Letter of Commendation untuk keunggulan akademiknya.

Ia secara konsisten masuk dalam daftar kehormatan, menjabat sebagai pemimpin redaksi buku tahunan, sekretaris Dewan Mahasiswa, dan anggota National Honor Society. Dia juga kerap berpartisipasi dalam pidato dan debat. Selanjutnya, Robert Prevost memperoleh gelar Sarjana Sains di bidang matematika dari Universitas Villanova pada tahun 1977.

Robert bahkan memperoleh gelar Master of Divinity dari Catholic Theological Union di Chicago pada tahun 1982, serta gelar Licentiate of Canon Law (1984) dan Doktor Hukum Kanonik (1987) dari Universitas Kepausan Santo Thomas Aquinas di Roma. Universitas Villanova menganugerahkan gelar Doktor Humaniora kepadanya pada tahun 2014.

2. Ayahnya berdarah Prancis-Italia

Paus Leo XIV dengan saudaranya (abc7chicago.com)

Ayah Robert Prevost, Louis Marius Prevost, adalah keturunan Prancis dan Italia. Mengutip dari New York Post, Louis merupakan veteran Angkatan Laut pada Perang Dunia II yang naik pangkat menjadi letnan. Setelah perang, ia menjadi pendidik di sekolah negeri di Chicago.

3. Ibunya keturunan Spanyol

Paus Leo XIV (vanguardngr.com)

Ibu Robert, Mildred Martínez, adalah keturunan Spanyol. Ia adalah putri dari orang tua beretnis Louisiana Creole, Joseph Martínez dari Santo Domingo, Republik Dominika, dan Louise Baquié dari New Orleans, yang merupakan keturunan Afrika, Prancis, dan Spanyol. Joseph Martínez merupakan keturunan campuran Afro-Haiti, sedangkan Louise Baquié merupakan ras campuran Creole Hitam. Mildred berprofesi sebagai seorang pustakawan.

Mildred merupakan seorang penganut Katolik yang taat, dan sering membawa putra-putranya ke Gereja Santa Maria Diangkat ke Surga di E. 137th Street. Berasal dari keluarga dengan latar belakang beragam, Robert Prevost pun dibesarkan untuk dapat berbicara dalam tiga bahasa, Spanyol, Italia, dan Prancis, dengan lancar sejak usia dini.

4. Merupakan tiga bersaudara

Paus Leo XIV dengan saudaranya (abcnews.go.com)

Robert Prancis Provest memiliki dua saudara laki-laki bernama Louis Martín Prevost dan John Joseph Prevost. Ketiganya tumbuh besar layaknya anak Amerika lainnya. Tapi, Robert sendiri yang menjadi bungsu di antara kakak-kakaknya itu, selalu mengarahkan pandangannya ke gereja.

“Itu adalah masa kecil yang normal. Uniknya, kami bertiga tahu apa yang ingin kami lakukan sejak dini,” kata John, kakak laki-laki Prevost yang berusia 71 tahun.

“Dan Robbegitulah kami memanggilnya sejak ia masih keciltahu bahwa ia akan menjadi seorang imam sejak ia bisa berjalan,” katanya lagi kepada Daily Herald.

“Seorang tetangga pernah berkata bahwa dia akan menjadi paus suatu hari nanti,” tambahnya yang kini ucapan tersebut menjadi nyata.

Tetapi, Robert Prevost tak terlalu memikirkan hal tersebut. John juga berbagi kalau pada malam sebelum konklaf dimulai, Robert bertanya kepada saudara-saudaranya tentang nama paus apa yang harus dia pilih jika terpilih.

5. Pengabdian kepada Tuhan

Paus Leo XIV (nypost.com)

Seperti yang disebutkan sang kakak, Robert Prevost sejak kecil sangat senang berada di gereja. Ia melayani sebagai putra altar di Gereja St. Mary of the Assumption (ditutup sejak tahun 1990-an) di ujung South Side. Pada bulan September 1977, ia bergabung dengan Ordo Santo Agustinus sebagai novis dan bertempat tinggal di Gereja Immaculate Conception di Compton Heights, St Louis, Missouri.

Ia mengikrarkan kaul pertama pada bulan September 1978 dan kaul kekal pada bulan Agustus 1981. Dengan begitu, Robert menyerahkan sepenuhnya hidupnya untuk Tuhan dan memilih untuk tidak menikah atau memiliki keturunan. Kemudian pada usia 30 tahun di tahun 1985, ia pindah ke Peru dan bekerja di beberapa misi. Tiga tahun kemudian, pada tahun 1988, Robert akhirnya menetap di negara Amerika Latin itu secara penuh waktu, bekerja sebagai seorang pendeta dan guru di Trujillo.

Dia tinggal di sana selama 10 tahun. Berkat kemampuan bahasa yang ia pelajari dari ibunya, Robert dapat berhubungan dengan masyarakat yang terpinggirkan, miskin, dan terabaikan di daerah tersebut. Dia kemudian dipanggil ke Vatikan, di mana dia membantu misi Paus Fransiskus untuk membawa agama Katolik ke abad ke-21. Kini, Robert Provest pun dipilih menjadi Paus Leo XIV untuk memimpin Gereja Katolik Dunia dengan miliaran umat di seluruh dunia. 

Itulah fakta keluarga Paus Leo XIV yang menjadi pemimpin baru umat Katolik.

Editorial Team