Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
Fakta Keluarga Greta Thunberg
instagram.com/gretathunberg

Intinya sih...

  • Greta Thunberg, aktivis lingkungan Swedia yang vokal tentang perubahan iklim, lahir pada 3 Januari 2003 di Stockholm.

  • Orang tua Greta adalah seniman; ayahnya aktor dan penulis, ibunya penyanyi opera terkenal.

  • Keluarga Greta menjadi vegan dan mendaur ulang barang bekas demi menyelamatkan planet.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Nama Greta Thunberg menjadi sorotan dunia akhir-akhir ini. Aktivis berusia 22 tahun itu ikut dalam Global Sumud Flotilla, armada kemanusiaan yang berupaya menyalurkan bantuan ke Gaza, Palestina. Namun, kapal yang ditumpangi Greta bersama lebih dari 170 aktivis lainnya dicegat oleh militer Israel serta dideportasi ke Yunani.

Greta sendiri dikenal dengan aksi-aksinya berdiri di garis depan perjuangan kemanusiaan. Ia sangat vokal dalam menyuarakan keadilan iklim dan nilai kemanusiaan di panggung global.

Menariknya, Greta sendiri tumbuh di keluarga seniman. Keluarganya sangat mendukungnya menjadi aktivis dan ikut mengubah gaya hidup mereka demi membahagiakan Greta. Berikut fakta keluarga Greta Thunberg, aktivis muda yang jadi sorotan. 

1. Aktivis dari Swedia

washingtonpost.com

Greta Tintin Eleonora Ernman Thunberg merupakan seorang aktivis lingkungan yang sangat vokal menyuarakan perubahan iklim. Ia lahir pada 3 Januari 2003 di Stockholm, Swedia. Ia merupakan putri dari pasangan, Malena Ernman and Svante Thunberg. Greta sendiri sempat didiagnosis menderita sindrom Asperger, gangguan obsesif-kompulsif, dan mutisme selektif. 

Akan tetapi, penyakitnya itu tak membuatnya menyerah dengan keadaan. Justru menurut Greta, sindrom Asperger-nya adalah “kekuatan super” yang memberinya fokus dan kejelasan dalam menghadapi isu-isu lingkungan.

2. Lahir di keluarga seniman

theguardian.com

Bukan sesama aktivis, kedua orang tua Greta Thunberg justru merupakan seniman. Ayah Greta, Svante Thunberg, adalah seorang aktor dan penulis. Latar belakangnya di bidang seni ini menciptakan lingkungan kreatif di keluarganya yang mendorong anak-anaknya untuk bebas berpikir dan mengekspresikan diri. 

Sementara itu, ibu Greta, Malena Ernman, adalah penyanyi opera terkenal. Ia juga merupakan advokat lingkungan yang sama vokalnya seperti Greta. Kakek Greta dari pihak ayahnya, Olof Thunberg, juga merupakan seorang aktor dan sutradara terkenal asal Swedia. 

3. Anak sulung dari dua bersaudara

dailymail.co.uk

Greta merupakan anak sulung di keluarganya. Ia memiliki seorang adik perempuan bernama Beata Thunberg yang lahir pada tahun 2005. Adiknya tidak sevokal Greta dalam gerakan aktivisme, namun kakak beradik ini memiliki hubungan yang erat. Keduanya sering membahas pandangan mereka tentang perubahan iklim dan masa depan planet ini. Adiknya menjadi sumber motivasi bagi Greta. Beata sendiri lebih fokus pada musik dan seni, serta lebih sering berbicara tentang kesehatan mental.

4. Kegelisahan keluarga Greta karena depresi

theguardian.com

Greta Thunberg mengatakan bahwa dia pertama kali mendengar tentang perubahan iklim pada tahun 2011, saat masih berusia delapan tahun. Ia tidak mengerti mengapa begitu sedikit yang dilakukan oleh dunia, terutama para pemerintah untuk mengatasinya. Situasi tersebut membuatnya depresi parah. Pada usia 11 tahun, dia hampir tidak berbicara, membatasi asupan makanannya secara drastis, dan kehilangan sepuluh kilogram dalam dua bulan. 

Hal itu membuat orang tuanya sangat khawatir. Dalam buku keluarga Thunberg berjudul Our House Is on Fire: Scenes of a Family and a Planet in Crisis, ibu Greta, berbagi kenangan menyedihkan tentang putrinya yang terjebak dalam keputusasaan.

“Dia menangis di malam hari saat seharusnya tidur. Dia menangis di perjalanan ke sekolah. Dia menangis di kelas dan saat istirahat, dan guru-gurunya menelepon rumah hampir setiap hari… Dia perlahan-lahan menghilang ke dalam kegelapan dan sedikit demi sedikit, dia sepertinya berhenti berfungsi. Dia berhenti bermain piano. Dia berhenti tertawa. Dia berhenti berbicara. Dan dia berhenti makan,” tulis ibunya.

Setelah bertemu dokter, Greta akhirnya mau makan lagi yang membuat orang tuanya lega. Dokter mendiagnosis kalau gadis tersebut menderita sindrom Asperger, gangguan obsesif-kompulsif (OCD), dan mutisme selektif. Greta Thunberg berjuang melawan depresi tersebut selama hampir empat tahun. Ia sempat mogok sekolah dan berdemo di depan gedung parlemen Swedia menuntut pemerintah menangani perubahan iklim. 

Orang tuanya sempat tidak mendukung aksinya tersebut. Ayahnya tidak suka kalau Greta bolos sekolah. Namun, Svante juga menghargai kalau Greta mengambil sikap berani untuk menyuarakan pendapatnya dan senang melihat anaknya lebih bahagia dengan melakukan hal tersebut.

5. Kompak jadi keluarga vegan

washingtonpost.com

Keluarga Greta begitu kompak dan sangat suportif. Mereka rela merubah gaya hidup demi sang anak dan kesadaran akan masa depan planet ini. Selama sekitar dua tahun, Greta menantang orang tuanya untuk mengurangi jejak karbon di keluarganya, dengan menjadi vegan, mendaur ulang barang bekas, dan berhenti terbang dengan pesawat. 

Awalnya, mereka menghiraukan tantang Greta. Setelah diperingati bahwa tidak melakukan hal-hal tersebut berarti mencuri masa depannya, orang tua Greta akhirnya memilih untuk mengikuti keinginan anaknya itu. 

Ibunya tak lagi bepergian dengan pesawat yang juga berarti harus meninggalkan sebagai besar proyek-proyek berskala internasional dalam karier operanya. Namun, baginya lebih penting untuk menyelamatkan anaknya, dibanding dengan kariernya. Dalam wawancara dengan BBC pada Desember 2019, ayah Greta membagikan cerita terkait hal tersebut. 

“Jujur saja, (ibunya) tidak melakukannya untuk menyelamatkan iklim. Dia melakukannya untuk menyelamatkan anaknya, karena dia melihat betapa pentingnya hal itu bagi anaknya, dan kemudian, ketika dia melakukannya, dia melihat betapa (Greta) tumbuh dari itu, betapa banyak energi yang dia dapatkan darinya,” kata Svante Thunberg.

Pada September 2021, Greta ditanya apakah dia merasa bersalah karena mengakhiri karier internasional ibunya. Meski terkejut dengan pertanyaan itu, Greta berpendapat kalau ia hanya memberikan informasi dan semua keputusan adalah milik ibunya. 

"Itu pilihan dia. Aku tidak memaksanya melakukan apa pun. Aku hanya memberikan informasi kepadanya untuk dijadikan dasar keputusannya," kata Greta. 

Itulah fakta keluarga Greta Thunberg, aktivis muda yang lahir dari keluarga seniman.

Editorial Team