Keluarga Greta begitu kompak dan sangat suportif. Mereka rela merubah gaya hidup demi sang anak dan kesadaran akan masa depan planet ini. Selama sekitar dua tahun, Greta menantang orang tuanya untuk mengurangi jejak karbon di keluarganya, dengan menjadi vegan, mendaur ulang barang bekas, dan berhenti terbang dengan pesawat.
Awalnya, mereka menghiraukan tantang Greta. Setelah diperingati bahwa tidak melakukan hal-hal tersebut berarti mencuri masa depannya, orang tua Greta akhirnya memilih untuk mengikuti keinginan anaknya itu.
Ibunya tak lagi bepergian dengan pesawat yang juga berarti harus meninggalkan sebagai besar proyek-proyek berskala internasional dalam karier operanya. Namun, baginya lebih penting untuk menyelamatkan anaknya, dibanding dengan kariernya. Dalam wawancara dengan BBC pada Desember 2019, ayah Greta membagikan cerita terkait hal tersebut.
“Jujur saja, (ibunya) tidak melakukannya untuk menyelamatkan iklim. Dia melakukannya untuk menyelamatkan anaknya, karena dia melihat betapa pentingnya hal itu bagi anaknya, dan kemudian, ketika dia melakukannya, dia melihat betapa (Greta) tumbuh dari itu, betapa banyak energi yang dia dapatkan darinya,” kata Svante Thunberg.
Pada September 2021, Greta ditanya apakah dia merasa bersalah karena mengakhiri karier internasional ibunya. Meski terkejut dengan pertanyaan itu, Greta berpendapat kalau ia hanya memberikan informasi dan semua keputusan adalah milik ibunya.
"Itu pilihan dia. Aku tidak memaksanya melakukan apa pun. Aku hanya memberikan informasi kepadanya untuk dijadikan dasar keputusannya," kata Greta.
Itulah fakta keluarga Greta Thunberg, aktivis muda yang lahir dari keluarga seniman.