Tingjing adalah tradisi lamaran budaya Tionghoa yang masih lestari hingga saat ini. Dalam tradisi Tingjing, pihak laki-laki beserta keluarga inti akan datang ke rumah pihak perempuan untuk menyampaikan niat serius untuk menikahinya. Biasanya, Tingjing dilakukan kurang dari satu tahun sebelum acara pernikahan digelar.
Ada salah satu keunikan dari tradisi yang telah diwariskan turun-temurun satu ini, yaitu calon pengantin perempuan akan dipasangkan sebuah kalung oleh ibu dari calon pengantin laki-laki, sebagai tanda bahwa keduanya kini telah terikat lebih dalam, dan bukannya bertukar cincin seperti tradisi lamaran secara umum. Maka dari itu, Tingjing juga dikenal dengan istilah kalungan.
Namun, ada juga calon mempelai pengantin yang tetap melakukan tukar cincin dalam prosesi Tingjing.
