5 Fakta Pernikahan Regina Turner, Dicerai Suami karena Prostitusi

Regina Turner melepas masa lajangnya dengan Han Jo Kim pada 27 November 2015. Namun, belum diketahui bagaimana pasangan itu bertemu satu sama lain. Suami Regina sendiri bukanlah orang sembarangan. Han Jo Kim merupakan seorang dokter bedah tulang belakang terkemuka yang bekerja di sebuah rumah sakit ternama di New York, Amerika Serikat.

Memiliki suami seorang dokter ternama, Regina Turner pun hidup dalam kemewahan. Mengutip dari Daily Mail, setelah menikah, keduanya tinggal di sebuah apartemen di New York senilai US$6,5 juta atau sekitar Rp94 miliar. Selain itu, mereka juga memiliki rumah mewah di Long Island. Regina dan suami juga hobil traveling ke tempat-tempat eksotis, salah satunya yang jadi favorit ialah Yunani.

Sudah memiliki suami yang kaya raya tampaknya tak cukup bagi Regina Turner. Ia justru ketahuan oleh suaminya sendiri kalau dirinya terlibat prostitusi. Pekerjaan kotor tersebut diketahui setelah dokter Kim menemukan perbincangan tak senonoh antara Regina dengan seorang pria asing lewat pesan singkat yang terbaca di komputer di rumah mereka.

Mirisnya, Regina menutupi pekerjaan kotornya dengan alasan sedang merintis sebuah perusahaan teknologi dan mendapat bantuan dana. Ia juga mengaku bepergian dengan teman-teman wanitanya saat hendak ke luar negeri. 

Atas hal ini, dokter Kim pun langsung melayangkan gugatan cerai terhadap Regina pada Desember 2020. Dalam dokumen gugatan perceraiannya, dokter Kim mengklaim bahwa istrinya sudah berbohong tentang banyak hal kepadanya, baik sebelum maupun sesudah mereka menikah. Dokter Kim mengklaim bahwa Regina telah menipu dirinya dan menyembunyikan kehidupan rahasianya sebagai pekerja seks komersial (PSK) untuk pria kaya. Proses perceraiannya pun masih bergulir hingga saat ini.

Dalam dokumen yang diajukan ke pengadilan, diketahui bahwa Regina sudah melakukan praktik prostitusi sejak 2015, sebelum ia menikah dengan dokter Kim. Dalam rentang waktu antara tahun 2015 hingga 2021, Regina disebut telah mendapat bayaran hampir US$ 700 ribu atau senilai Rp 10,1 miliar dari para kliennya. Sebagian besar didapatkan dari seorang pengusaha properti di New Jersey serta karyawan perusahaan lampu di Inggris.