instagram.com/hanyanamamudalamdoaku.film
Sang sutradara juga mengatakan kalau film ini akan menampilkan bagaimana konflik-konflik yang juga dihadapi oleh para suami dan istri, serta bagaimana konflik tersebut bisa berujung pada perpisahan.
"Film ini juga sangat relevan dengan penonton, terlebih bagi mereka yang sudah berkeluarga. Konflik-konflik yang dihadapi Arga dan Hanggini, adalah seperti konflik keseharian yang dihadapi oleh pasangan suami-istri, serta bagaimana kita akan memahami bahwa kesalahpahaman bisa berujung pada perpisahan,” kata Reka Wijaya.
Prilly juga menambahkan kalau film ini ditulis dengan hasil riset dan diskusi panjang dengan banyak orang khususnya pasangan suami istri. Hal ini karena mereka ingin menyampaikan suara hati para suami dan istri dalam rumah tangga dengan relevan.
“Kita filmmaker akhirnya kita melihat konflik keluarga yang sering terjadi. Saya juga melihat nih papa mama saya gimana sih Jadi sering ngobrol sama papa ngebahas rumah tangga. Terus saya tuh ngerasa, ‘oh gitu ya sosok suami tuh merasa kuat dan harus bertanggung jawab’. Jadi, kadang istri tuh nggak tahu suami lagi ngapain atau nggak tahu lagi kena musibah apa karena suaminya nggak mau ngerepotin istri. Laki-laki tuh harus kuat dari kecil. Kita mau angkat itu karena kita merasa ini juga harus dilihat sama laki-laki dan harus bisa menyuarakan apa yang disuarakan laki-laki.
Kalau perempuan kadang suka merasa kurang dilibatkan. Karena itu tadi, ‘udah perempuan nggak usah tahu deh, yang penting kamu tahu enak-enaknya aja’. Padahal kadang kata mama saya sebagai seorang istri, mau sesusah apa pun, istri juga mau dilibatkan. Ya udah akhirnya kita jahit informasi-informasi itu hasil observasi kita, jadilah 'Hanya Namamu Dalam Doaku' karena ketika berumah tangga, rumah tangga itu harus ditopang bersama dan ketika kita mencintai orang pasti namanya selalu disebut di dalam doa,” cerita Prilly.
“Memerankan Arga memberikan pemahaman baru bagi saya tentang peran kepala keluarga yang dihadapkan pada pilihan yang sangat sulit, Arga, layaknya sosok laki-laki yang harus menopang rumah tangga, tidak ingin terlihat lemah. Namun, itu justru membawanya pada babak baru kehidupannya yang lebih kompleks," kata Vino G. Bastian menambahkan.
"Bagi saya, memerankan Hanggini yang harus menghadapi perubahan signifikan suaminya, Arga, memberikan perasaan campur aduk, Di film ini, kita akan melihat bagaimana perjalanan Arga dan Hanggini memaknai cinta mereka, lewat berbagai dinamika rumah tangga yang menunjukkan sebuah pengorbanan yang terlalu sunyi untuk dijelaskan," timpal Nirina Zubir.