9 Ciri Pasangan NPD yang Patut Diwaspadai, Nggak Punya Empati

Orang dengan kondisi NPD tidak memiliki kemampuan untuk bertanggung jawab atas tindakannya yang keliru. Oleh karenanya, mereka kerap kali menyalahkan orang lain, terutama pasangannya sendiri. Rupanya hal ini berakar dari ketidakmampuan mereka dalam merefleksikan diri dan menyadari kekurangan yang dimiliki. Sehingga, cara ini dilakukan agar mereka dapat menghindari rasa malu dan bersalah, serta melindungi ego diri yang begitu rapuh.

Sikap pasif-agresif juga terlihat jelas dari orang NPD. Seperti halnya mendiamkan pasangan atau silent treatment, maupun memberi pujian yang berisikan pesan bernada sarkasme. Ini adalah cara orang NPD untuk menghukum pasangannya dan mengambil kendali.

Pola pasif-agresif yang terus berlanjut tentu akan berdampak negatif di dalam hubungan, karena akan menyebabkan seseorang jadi tidak dapat memahami kebutuhan yang sebenarnya pasangannya miliki. Rusaknya kepercayaan hingga rasa frustasi juga rentan dialami seseorang yang mempunyai pasangan seorang NPD.

Pasangan NPD juga akan menunjukkan sikap yang manipulatif. Salah satu tindakan manipulatif yang paling umum ialah gaslighting atau tindakan yang dilakukan seseorang agar orang lain percaya bahwa memori dan realitanya keliru. Contohnya yakni menyangkal kejadian tertentu yang benar-benar dialami pasangan atau meremehkan perasaan pasangan.

Akibatnya, apabila korban tidak memahami betul tentang tindakan manipulatif yang tergolong ke dalam kekerasan emosional ini, maka ia rentan meragukan pikiran, perasaan, dan ingatannya, juga dapat mengikis kepercayaan dirinya.

Ciri pasangan NPD selanjutnya adalah tidak mempunyai empati. Yup, orang dengan gangguan narsisistik kerap mengabaikan perasaan dan kebutuhan orang lain, termasuk pasangannya sendiri. Ia cenderung mementingkan kebutuhan dan kepentingan dirinya sendiri.

Pasangan NPD juga kerap kali merasa iri terhadap keberhasilan yang orang lain dapatkan. Mereka juga kerap berpikir bahwa prestasi yang orang lain ciptakan tidak ada apa-apanya, serta merasa selalu lebih unggul dibandingkan yang lainnya, walaupun mereka tidak mencapai apapun di dalam hidup.

Nyatanya, kondisi ini berasal dari perasaan tidak mampu yang sangat besar yang mereka miliki, sehingga keberhasilan orang lain terasa bak sebuah ancaman. Hal ini pada akhirnya membuat mereka menjadi dendam dan berusaha untuk menjatuhkan orang lain.

Harapan untuk selalu dihormati oleh orang lain adalah ciri lainnya dari pasangan NPD. Mereka merasa layak dan berhak untuk mendapatkan penghormatan dan penghargaan dari orang lain. Sebab, mereka sangat membutuhkan pujian, perhatian, maupun validasi eksternal untuk meningkatkan harga diri mereka.

Pasangan dengan kepribadian narsisistik sangat sensitif terhadap kritik karena merasa hal itu sebagai sebuah ancaman bagi harga diri mereka. Saking sensitifnya terhadap kritik, mereka cenderung merespon dengan kemarahan dan bertindak agresif. Mereka juga bakal berusaha menyalahkan pasangan yang mengkritik, alih-alih melakukan refleksi diri.

Berikutnya, orang NPD pun sangat suka mengontrol orang lain di sekitarnya, tak terkecuali pasangannya. Hal ini tidak lain karena mereka ingin meneguhkan dominasi. Beberapa cara yang akan mereka lakukan, di antaranya menggunakan taktik manipulatif seperti membuat orang lain merasa bersalah, ataupun gaslighting.

Terakhir, orang NPD tentunya akan kesulitan membangun hubungan yang mendalam dan autentik dengan pasangannya. Karena, mereka melihat pasangan sebagai sosok yang perlu dikendalikan dan didominasi, demi meningkatkan rasa penting akan diri sendiri. Tidak akan ada percakapan sehat dan terbuka, karena mereka akan mudah sekali tersinggung dan merasa harga diri mereka terancam. Oleh karenanya, rasa aman, nyaman, dan welas asih tidak pernah akan dirasakan jika mempunyai hubungan dengan narsisistik.

Itulah 9 ciri pasangan NPD yang patut untuk kamu ketahui. Bagaimana pendapatmu mengenai hal ini, Bela?