Ilustrasi seorang wanita dan seorang anak perempuan (Pexels.com/Kampus Production)
Cara menghadapi anak kedua perempuan berikutnya yakni dengan membantunya memahami serta mengekspresikan emosi.
Sebagaimana orang dewasa, anak-anak juga merasakan beragam emosi, seperti halnya marah, sedih, kecewa, senang, gembira, dan lain sebagainya. Hanya saja, anak bisa kesulitan untuk mengekspresikannya apabila tidak diberikan contoh oleh orang tuanya. Jika emosi tidak dapat dia pahami dan ekspresikan dengan baik, anak cenderung lebih sulit diatur dan menunjukkan perilaku tantrum ketika merasa kewalahan atas emosinya.
Mengutip laman Begin Learning, ada beberapa cara untuk membantu anak mengenal dan mengekspresikan emosinya secara sehat. Yang pertama ialah dengan memberi nama atau label atas emosi tersebut, seperti marah, sedih, kecewa, dan senang.
Selanjutnya, tunjukkan empati dan validasi emosi yang ia rasakan. Respon seperti ini akan membuat anak merasa didengarkan dan dimengerti. Ajarkan pula ia strategi mengatasi masalah, seperti memberikan opsi pada anak waktu untuk menyendiri saat ia sedang marah.