Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

7 Quotes Film Tentang Kritik Sosial, Pedas dan Tajam

Gie Film
instagram.com/milesfilms
Intinya sih...
  • Film menjadi media yang tidak hanya menghibur tapi bisa menyuarakan kritik sosial.
  • Banyak film yang menyampaikan kirtiknya secara implisit ataupun eksplisit melalui dialog dan latar.
  • Quotes film tentang kritik sosial diantaranya ada di film Kabut Berduri, AUM!, hingga Gie.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Film bukan hanya dikenal sebagai media hiburan, tetapi juga alat untuk menyuarakan keresahan. Banyak sineas dan juga sutradara yang menggunakan kacamata audiovisual untuk merekam ketidakadilan hingga kondisi sosial yang jauh dari kata ideal. 

Kondisi Indonesia yang juga demikian belakangan ini membuat kamu bisa menggunakan film sebagai media berkampanye dan bersuara. Banyak film Indonesia yang bahkan dikatakan bisa menceritakan sejarah lebih baik daripada sumber lain di luar sana. Petikan dialog dalam film-film ini pun tak ayal begitu relevan untuk momentum saat ini. 

Dalam artikel ini, kamu akan menemukan berbagai quotes film tentang kritik sosial yang merefleksikan kondisi negeri ini. Yuk, simak dan resapi pesan-pesan yang terkandung di dalamnya!

1. Kabut Berduri (2024)

Kabut Berduri
instagram.com/palarifilms

Quotes film tentang kritik sosial yang pertama datang dari karya Palarifilms berjudul Kabut Berduri yang disutradarai oleh Edwin. Film yang dirilis pada 2024 ini mengisahkan Ipda Sanja (Putri Marino) yang menyelidiki pembunuhan di Kalimantan. Dalam perjalannya, ia harus berhadapan dengan perdagangan manusia, korupsi, birokrasi pemerintah dan kepercayaan mistis masyarakat lokal. 

“Kalian gak pernah beres bekerja, mendengar pun gak becus!”

2. Rencana Besar (2023)

Rencana Besar
instagram.com/chiccokurniawan

Film selanjutnya yang juga mengandung quotes kritik adalah Rencana Besar. Berkisah tentang Makarim (Dwi Sasono) yang menyelidiki penggelapan dana hingga 17 miliar di Universal Bank Indonesia (UBI). Karya ini juga menyoroti mengenai krisis moneter yang pernah terjadi di Indonesia pada 1998. 

“Kerakyatan yang dipimpin oleh tipu daya untuk memusyawarahkan penindasan.” 

3. Autobiography (2022)

Autobiography
instagram.com/kawankawanmedia

Film produksi KawanKawan Media berjudul Autobiography juga meenyampaikan quotes yang mengandung kritik sosial secara implisit. Disutradarai oleh Makbul Mubarak, film ini mengisahkan Rakib (Kevin Ardivola) yang menjadi asisten Purna, pensiunan jenderal yang mencalonkan diri sebagai bupati. 

“Kamu bisa merasakan betapa magisnya kata maaf.”

4. AUM! (2021)

AUM!
instagram.com/bioskoponlineid

AUM! Menjadi salah satu film dengan unsur kritik sosial yang berlatar di tahun 1998. Mengisahkan Satriya (Jefri Nichol), aktivis muda yang menyuarakan aspirasi kebebasan dengan kontradiksinya sebagai adik aparat TNI. Ada pula sudut pandang film di dalam film yang diangkat oleh sang sutradara, Bambang Kuntara Murti, mengenai pemungkaman pers kala itu. 

“Dan hanya satu jalan keluar, reformasi!”

5. Gundala (2019)

Gundala
instagram.com/gundalamovie.official

Kisah tentang pahlawan yang membela ketidakadilan dalam Gundala karya Joko Anwar tak ketinggalan sarat akan kritik sosial. Cerita bagaimana sang tokoh utama, Sancaka, harus memilih hidup di zona aman atau bangkit menjadi pahlawan menyiratkan kondisi yang relevan dengan kondisi sosial Indonesia saat ini. 

“Kalau kita tidak melawan ketidakadilan di depan mata, itu tandanya kita sudah kehilangan kemanusiaan.”

6. Istirahatlah Kata-Kata (2016)

Istirahatlah Kata-Kata
instagram.com/bioskoponlineid

Yosep Anggi Noen, sutradara kenamaan Indonesia, kali ini hadir dengan gebrakan dengan mengangkat kisah nyata Wiji Thukul. Film berjudul Istirahatlah Kata-Kata atau Solo Solitude menceritakan aktivis asal Solo yang dulunya vokal harus menjadi sunyi dalam pelarian karena penangkapan besar-besaran di tahun 1998 dan berakhir hilang. 

“Rezim ini kan bangsat. Main dor, dor, dor, tanpa pengadilan.”

7. Gie (2005)

Gie Film
instagram.com/milesfilms

Gie menjadi judul terakhir yang menghadirkan quotes film tentang kritik sosial. Karya Riri Riza ini mengisahkan hidup Soe Hok Gie, aktivis muda keturunan Tionghoa yang aktif pada 1960 an Film yang rilis dua dekade lalu ini mengisahkan bagaimana Soe Hok Gie begitu kritis terhadap ketidakadilan sosial dan politik. 

“Tek, kotek-kotek-kotek, ada menteri tukang ngobyek, blok-goblok-goblok, kita ganyang menteri goblok.”

Itulah quotes film tentang kritik sosial yang masih relevan untuk kondisi Indonesia saat ini. Dari dialog para tokoh ini, kamu bisa melihat bagaimana seni mampu menjadi medium ketidakadilan, perlawanan, dan juga refleksi sosial. 

FAQ seputar quotes film tentang kritik sosial

  1. Apa itu quotes film tentang kritik sosial?
    Quotes film tentang kritik sosial adalah kutipan dialog dari tokoh dalam film yang menyuarakan kecaman terhadap kondisi negeri. 
  2. Mengapa quotes film bisa menjadi bentuk kritik sosial?
    Karena film adalah medium seni yang merekam realitas dan para sutradara juga penulis bisa menyampaikan pesan kritis secara langsung maupun tersirat.
  3. Apakah quotes kritik sosial di film selalu berhubungan dengan politik?
    Tidak selalu. Meski banyak film menyinggung isu politik, kritik sosial juga bisa terkait korupsi, kesenjangan ekonomi, diskriminasi, dan lain-lain.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nafi Khoiriyah
EditorNafi Khoiriyah
Follow Us

Latest in Relationship

See More

5 Zodiak Paling Langka di Dunia, Zodiakmu Salah Satunya?

05 Des 2025, 10:20 WIBRelationship