7 Tanda Pasanganmu Seorang Manipulator Ulung, Hati-hati!

Seorang manipulator merupakan pribadi yang abusive secara emosional. Mereka cenderung sulit mengendalikan kemarahan dan bisa ‘meledak’ di saat yang tak terduga. Ini tentu akan mempengaruhi orang sekitar termasuk pasangan mereka.

Suasana hati mereka pun cepat sekali berubah dan secara tak langsung, suasana hatimu juga akan terpengaruh, karena berada di sisi orang yang punya emosi tak stabil seperti mereka. Bagaimanapun, ini termasuk kekerasan, meskipun secara emosi.

Setelah berargumen kamu selalu menjadi pihak yang meminta maaf, bahkan hal tersebut berubah jadi kebiasaan yang tak kamu sadari. Meski tidak salah, kamu secara otomatis meminta maaf karena perilakunya selalu menyudutkanmu ketika ada permasalahan.

Ingat, seorang manipulator mampu menempatkan kesalahan pada orang lain bahkan pasangannya sendiri. Sehingga kamu terpengaruh dan menyalahkan diri sendiri padahal dialah biang keroknya.

Hubungan tidak akan berjalan tanpa kontribusi salah satu pihak, tapi jika kamu berkencan dengan si manipulator hal ini tak bisa kamu rasakan. Tanpa disadari selalu kamu yang mengirim pesan, menelepon, mengajak jalan-jalan, dan lainnya.

Kamu menjadi pihak yang inisiatif menghubungi terlebih dahulu sementara pasanganmu seolah tak peduli. Akhirnya kamu menjadi satu-satunya yang memperjuangkan hubungan ini.

Salah satu ciri dari seorang manipulator adalah mereka memiliki daya tarik dan pesona yang sulit ditolak. Tidak, mereka bukan rupawan secara fisik, namun juga mampu merangkai kata dan menampilkan sisi baik mereka sehingga lawan bicara bisa mudah terpikat. Namun pesonanya ini adalah bentuk manipulasi dari dirinya, yang bisa membuat kamu terpesona dan mudah percaya padanya.

Para manipulator sangat suka mengendalikan keadaan bahkan orang lain. Begitu juga dalam hubungan, pasanganmu selalu mengambil kendali dan menyalahgunakan kekuatannya untuk menganiayamu. Jika kamu merasa terintimidasi bahkan takut dengan eksistensi dari pasanganmu, maka inilah pertanda bahwa kamu harus menjauh darinya.

Ketika kamu mulai ‘gerah’ dengan perlakuan pasanganmu, maka kamu mungkin akan menuntutnya untuk berubah. Ya, dia akan bertingkah soal mendengarkan keluhanmu dan mulai memperbaiki sikapnya hanya untuk membuatmu tenang.

Tidak, dia tentunya tidak secara tulus berubah. Setelah melewati fase tersebut dan segalanya berjalan normal kembali, maka dia akan kembali ke sifat aslinya yang pastinya mengganggumu.

Seorang manipulator tidak bisa diandalkan. Seolah percuma, kamu tidak bisa menemukan sandaran dan partner hidup yang memberikan ketenangan. Sifat buruk dan perlakuannya kepadamu membuat hubungan yang dibangun terasa percuma, karena kamu tidak merasa terlindungi dan tidak bisa mengandalkannya pasanganmu.

Itulah 7 tanda kalau pasanganmu merupakan manipulator ulung. Jangan hanya dibutakan oleh cinta kamu bersedia diperlakukan tidak baik, ya!