5 Pelajaran Cinta dari Film 'Materialists', antara Uang dan Hati

Lucy terbiasa menjodohkan orang berdasarkan data dan kriteria. Tapi ternyata, ketika hatinya sendiri diuji, semua teori bisa berantakan. Kadang, rasa nyaman dan koneksi emosional jauh lebih kuat daripada sekadar kesesuaian di atas kertas.

Harry memberi Lucy rasa aman, sementara John membawa kembali api lama yang membuat hati Lucy bergejolak. Film ini menunjukkan bahwa setiap orang pernah berada di persimpangan untuk memilih antara kenyamanan jangka panjang atau cinta yang tulus. Dan keduanya nggak ada yang salah, semua tergantung pada apa yang paling kita butuhkan.

Kehadiran John sebagai mantan pacarnya membuat Lucy dihadapkan pada perasaan lama yang belum selesai. Ini mengingatkan kita bahwa hubungan masa lalu punya cara unik untuk mengetuk hati, dan kita harus siap menentukan apakah pintu itu layak dibuka kembali atau cukup ditutup rapat dan melangkah ke depan.

Materialists cukup berani membicarakan peran uang dalam hubungan. Lewat karyanya ini, sutradara Celine Song menggambarkan bahwa stabilitas finansial memang bisa jadi faktor seseorang menjalin hubungan, tapi bukan berarti cinta harus selalu diukur dari saldo rekening. Pelajaran pentingnya adalah jangan sampai uang menjadi satu-satunya alasan bertahan dalam hubungan.

Pada akhirnya, Lucy belajar bahwa cinta tak bisa diperlakukan seperti bisnis atau investasi. Mau sekaya apa pun pasanganmu, kalau hati nggak ikut berbicara, hubungan itu nggak akan bertahan lama. Film ini mengingatkan kita untuk selalu jujur pada diri sendiri tentang apa yang benar-benar membuat kita bahagia.

Materialists bukan sekadar romcom manis yang bikin tertawa. Film ini juga mengajak kita merenung soal apa yang sebenarnya kita cari dalam cinta: kestabilan, passion, atau mungkin keduanya. Untuk kamu yang lagi galau atau sekadar rindu tontonan romantis dengan sentuhan cerdas, film ini wajib banget ditonton, Bela!