5 Mindset yang Harus Kamu Punya Saat Kencan Pertama Supaya Nggak Grogi

Kesadaran diri atau self-awareness sangat penting dalam menjalin hubungan. Hal tersebut dikatakan langsung oleh Inez Kristanti.

“Dalam dunia kencan, kesadaran diri atau self-awareness membantu kita menetapkan batasan (boundaries) dan persetujuan (consent),” kata Inez.

“Contohnya, kita paham apa yang bikin kita nggak nyaman dan kita nggak merasa bersalah saat menyampaikan hal tersebut ke match kita. Namun, sikap terbuka dan mudah beradaptasi juga tetap dibutuhkan, karena kita akan bertemu dengan berbagai individu lewat dating apps yang mungkin belum pernah kita temui sebelumnya,” tambahnya. 

Berkencan adalah sebuah proses, hal ini begitu disadari Tinder dan menginspirasi lahirnya fitur Relationship Goals. Fitur ini memungkinkan kamu menentukan tujuan hubunganmu kelak dengan calon match. Hal ini meningkatkan peluang bagi kamu untuk bertemu dengan orang-orang dengan tujuan yang sama, baik mencari teman baru, hubungan santai, atau komitmen serius.

Setiap kali kamu merasa tidak yakin dengan si dia, perhatikan perasaan tersebut. Terkadang para pelaku love scam mencoba mendapatkan simpati kamu demi keuntungan pribadinya, seperti uang, informasi pribadi, dan tujuan seksual.

Kalau kamu mulai meragukan cerita dia, ada baiknya kamu tidak mengabaikan firasatmu. Untuk membantu mengingatkanmu tetap waspada saat berkencan online dan mencegah memuat keputusan emosional yang berisiko, Tinder meluncurkan kampanye kesadaran Romance Scam.

Kampanye tersebut hadir dalam bentuk peringatan dalam aplikasi yang rilis beberapa waktu lalu. Fitur ini dibuat untuk mengingatkan pengguna terhadap tanda-tanda penipuan lainnya.

Kejadian yang tidak menyenangkan sering kali terjadi saat kamu tidak dapat mengomunikasikan batasan. Ini biasanya terjadi karena kamu khawatir terhadap penilaian orang lain terhadap dirimu dan adanya perasaan “nggak enakan”.

Sah-sah aja, kok, untuk menentukan “aturan bersama” sebelum kencan dan ingat dengan tujuan masing-masing agar bisa mengelola ekspektasi. Misalnya, ketika teman nge-date kamu mengajak foto bareng untuk diunggah di media sosial, dan kamu nggak nyaman akan hal ini, maka kamu bisa bilang, “It’s okay kalau foto bareng, tapi tolong jangan di-upload di sosmed ya, karena aku kurang nyaman dan menjaga privasi.”

First date membutuhkan keputusan dari kedua pihak, dari kamu dan match kamu. Karena setiap orang punya latar belakang masing-masing, bisa jadi gaya hidup dan kebiasaan kamu dengan teman nge-date kamu juga berbeda.

Ini memengaruhi preferensi soal pilihan tempat dan ide nge-date. Misalnya, apakah kalian akan pergi ke coffee shop terdekat atau harus ke restoran mewah? Harus dibayarin, ngebayarin, atau bayar masing-masing (split bills)? Untuk menghindari asumsi dan ekspektasi yang tidak terpenuhi saat bertemu, kamu dan dia bisa mendiskusikan hal-hal ini sebelumnya. 

Setelah pulang dari kencan pertama, kamu mungkin kepikiran dengan hal-hal yang kalian lakukan. Kamu mungkin kepikiran karena sudah bersikap canggung, ada hal memalukan, atau lainnya. First date yang sukses adalah ketika kamu bisa jadi diri sendiri, termasuk menerima ketidaksempurnaan yang terjadi.

Misalnya, kamu cegukan setelah makan, atau nggak sengaja numpahin minuman di meja. Hal pertama yang bisa kamu lakukan setelah kencan pertama adalah bilang terima kasih dulu sama diri kamu sendiri karena sudah berani untuk terbuka sama orang baru. Setelahnya, kirim pesan apresiasi ke teman nge-date kamu untuk mengakhiri hari.

Itu dia beberapa mindset yang bisa kamu terapkan untuk mengurangi grogi saat kencan pertama. Kamu juga bisa mengunjungi Tinder School of Swipe untuk melihat beberapa tips kencan online dan di dunia nyata lainnya yang dapat kamu terapkan saat first date.