KSH: Let’s stop this. This hurts you and me both. I think we have different ideas when it comes to dating. We have different beliefs. (Mari kita hentikan ini. Ini menyakiti kita berdua. Aku rasa kita memiliki pendapat berbeda soal hubungan asmara. Kita punya pandangan yang berbeda)
CYA: Please, I’ll earn your trust back. I won’t ever lie to you again and I won’t hide anything from you either. (Tolonglah, aku akan mendapatkan kepercayaanmu lagi. Aku tak akan berbohong padamu lagi dan aku tidak akan menutupi apa pun lagi darimu)
KSH: You’re a good person. You should date someone who deserves you. Let’s end things here. I don’t want to see you anymore. (Kamu orang yang baik. Kamu harus berkencan dengan orang yang cocok untukmu. Mari kita akhiri di sini. Aku tidak mau bertemu denganmu lagi)
CYA: I’m sorry I made you feel miserable. (Maaf aku telah membuatmu sengsara)
KSH: Yeah. And I’m thankful that you told me the truth. I even understand where you’re coming from. But I just don’t think I can keep seeing you. (Ya. Dan aku bersyukur kamu bicara jujur. Aku juga mengerti dari mana kamu berasal. Namun aku hanya berpikir aku tak bisa menemuimu lagi)
CYA: I only wanted to be good enough for you. I have always felt bad, and I’ve always thought I should stop lying to you… that I should stop being shady and tell you the truth. But I kept justifying myself. (Aku hanya ingin menjadi cukup baik padamu. Aku selalu merasa bersalah, dan selalu berpikir untuk berhenti berbohong. Tapi aku selalu membenarkan diriku)
CYA: Please give me another chance. I’m not a habitual liar. I can change. (Tolong beri aku satu kesempatan lagi. Aku bukan pembohong. Aku bisa berubah)
KSH: This really breaks my heart, though. Remember when we had that fight about your lies? Only a while ago. You didn’t forget, did you? (Ini benar-benar menyakiti hatiku. Ingat kita baru saja bertengkar soal kebohongan-kebohonganmu? Hanya beberapa waktu lalu. Kamu tidak lupa, kan?)
KSH: It hasn’t been too long since you lied about something super small. I didn’t bring it up with you because it wasn’t a huge lie or anything… but tell me this. Am I supposed to understand my girlfriend lying to me to hang out with other men? Over and over again? (Sudah sejak lama kamu berbohong tentang hal kecil. Aku tidak membicarakannya, karena itu bukan kebohongan besar. Tapi beritahu aku, apakah aku harus mengerti jika pacarku berbohong dan pergi dengan lelaki lain? Berulang kali?)
KSH: You say you’re sorry, but you keep lying. You don’t have any decency. You don’t have any manners. How am I supposed to keep loving you? (Kamu mengatakan kamu minta maaf, tapi kamu terus berbohong. Bagaimana aku bisa terus mencintaimu?
KSH: Did you even think about how torn I’d be if I heard about your lies through someone else? I even pretended to not know about them… until you came lying to my face again. (Apakah kamu pernah berpikir bagaimana sakitnya perasaanku mendengar kebohonganmu dari orang lain? Aku bahkan berpura-pura tak tahu, sampai kamu akhirnya berbohong lagi di depanku)
KSH: I told you when we first started dating that I’ll understand if you go clubbing with guys. I only wanted you to be honest with me and check in with me. (Aku sudah pernah bicara saat kita pertama pacaran, bahwa aku akan mengerti jika kamu pergi clubbing dengan laki-laki. Aku hanya minta kamu jujur dan memberitahuku)
KSH: But on the day we promised to share a future together, you broke the promise again and shamelessly lied to my face. (Tapi di saat kamu berjanji untuk menyiapkan masa depan, kamu melanggar janjimu lagi dan tak malu berbohong di depanku)
CYA: I’m so sorry I made you feel that way… I really won’t ever lie to you again. I won’t ever stab you in the back, I promise. (Aku minta maaf. Aku benar-benar tidak akan berbohong lagi. Aku tidak akan menikammu dari belakang, aku janji).
KSH: Young Ah, please. There is no future for us anymore. (Young Ah, tolong. Tidak ada lagi masa depan untuk kita).