Nggak Selalu Negatif! Cemburu Itu Sehat pada 10 Kondisi Ini

Kondisi yang pertama, yaitu jika kamu melihat pasanganmu berbincang dengan perempuan lain, namun terlihat perempuan tersebut memberikan kontak mata yang intens dan antusias mengajukan pertanyaan. Kalau kamu merasa orang tersebut terlihat tertarik secara seksual pada pasanganmu, sangat wajar jika kamu merasa cemburu.

Lalu, jika kamu berada di kondisi seperti ini, apa yang perlu dilakukan? Jawaban paling baik adalah dengan ikut berbincang dengan mereka. Dengan demikian, akan ada kemungkinan pasanganmu menyadari kecemburuanmu itu. Tapi, kalau dia nggak peka, kamu bisa jelaskan perasaanmu itu padanya.

Situasi ini mungkin terasa lebih nggak nyaman dibandingkan dengan poin sebelumnya. Tentu, kamu nggak mau menganggap pasanganmu macam-macam, tapi ingat, kamu berhak merasakan apa yang kamu rasakan, termasuk kecemburuan.

Jika pasanganmu bersama orang lain di sebuah pesta dan kamu merasa pasanganmu genit dengan orang tersebut, libatkanlah dirimu dalam situasi tersebut. Namun, kalau kamu merasa itu terlalu dipaksakan atau membuatmu nggak nyaman, sampaikan kepada pasanganmu secara tegas.

Ketika kamu sedang mengalami hari yang buruk di tempat kerja atau sedang jatuh sakit, pasti akan sangat menyebalkan jika harus mendengar pasanganmu menyombongkan diri atas pencapaiannya. Walaupun dalam konteks hubungan romantis kita biasanya ingin merasa bahagia untuk pasangan, namun pasti ada saat-saat di mana kita kesal atau bahkan cemburu atas pencapaiannya.

Jika kamu pernah merasakan kecemburuan karena hal ini, masih sangat wajar dan sehat, kok! Namun, daripada tenggelam dengan kecemburuan, coba beri tahu pasanganmu ketika kamu sedang nggak mau mendengarkan "kesombongannya" tersebut.

Mungkin bagi beberapa orang menyampaikan hal seperti ini cukup sulit, tapi ini adalah langkah yang baik agar pasangan bisa belajar lebih peka denganmu, dan hubungan pun berjalan lebih sehat.

Kamu dan pasangan mungkin sering melakukan kegiatan tertentu bersama-sama, misalkan pergi untuk yoga bersama. Tapi, apa yang terjadi ketika dia mendapat pujian karena berhasil melakukan handstand, sedangkan kamu tidak? Kemungkinan kamu bisa merasa cemburu. Tapi tenang, itu nggak masalah, kok.

Kamu bisa sampaikan kecemburuanmu pada pasangan dengan santai, seperti, "Aku merasa cemburu saat instruktur yoga memujimu. Kamu mau ajarkan aku handstand, kan?" Dengan demikian, kamu mampu bersikap jujur padanya, sehingga kalian pun akan semakin memahami satu sama lain.

Ketika kamu berada dalam suatu hubungan, kamu mungkin merasa bahwa setiap detail kehidupan pasangan adalah bagian dari kehidupanmu. Alhasil, kemungkinan kamu merasa pantas untuk mengetahui segalanya tentang kehidupan pasanganmu.

Jika situasinya seperti ini, mungkin kamu pun akan merasa sakit hati ketika mengetahui sesuatu tentang pasangan dari orang lain. Misalkan, ketika kamu sedang bersama dengan temanmu, lalu ia memberi tahu tentang betapa hebatnya pasanganmu dalam melukis. Padahal, kamu sendiri nggak tahu bahwa pasanganmu punya bakat melukis.

Walaupun terkesan nggak rasional, tapi kamu wajar kok jika merasa cemburu. Kamu juga berhak bertanya mengapa pasanganmu nggak memberitahumu tentang passion-nya tersebut.

Eits, poin ini bukan berarti pasanganmu berselingkuh dengan orang lain, ya. Namun, jika pasanganmu "menduakanmu" dengan aktivitas yang ia gemari, kemungkinan besar kamu merasa cemburu. Apalagi kalau kamu terkesan benar-benar ditinggalkan.

Tapi, seperti poin-poin sebelumnya, kamu berhak untuk merasa cemburu. Jujurlah padanya jika kamu merasa "diduakan". Jangan sampai kamu pendam perasaanmu itu terus-menerus, ya.

Mengingat sebuah pengalaman menyenangkan di masa lalu—khususnya yang melibatkan perjalanan—dapat membuat kita merasa bahagia. Jadi, ketika kamu nggak terlibat dalam pengalaman yang pasanganmu rasakan, mungkin bisa menimbulkan kecemburuan.

Jika hal ini terjadi, kamu bisa beri tahu pasanganmu seperti, "Aku sangat senang mendengar pengalamanmu yang menyenangkan itu. Tapi, aku juga merasa agak cemburu, karena aku nggak ada di sana."

Apakah pasanganmu punya sahabat lawan jenis, Bela? Jika iya dan pasanganmu memberinya perhatian ekstra, kamu juga berhak, lho, merasa cemburu. Kamu boleh menyuarakan kecemburuanmu atas perhatian berlebih yang ia berikan pada sahabatnya. Dengan demikian, ia pun bisa lebih peka atas perasaanmu.

Sepertinya kamu akan sangat setuju dengan poin satu ini. Saat pasanganmu memuji daya tarik perempuan lain di depanmu, pasti akan terasa menjengkelkan. Walaupun pasanganmu nggak punya niat buruk, tapi tetap saja rasanya menyebalkan. Jadi, sangat wajar ketika kamu merasa cemburu.

Kamu mungkin ingin merasa menjadi satu-satunya pusat perhatian pasanganmu. Kalau kamu mengalami situasi ini, sampaikanlah pada pasanganmu dengan ramah dan asertif, seperti, "Aku merasa cemburu saat kamu mengatakan hal-hal tentang daya tarik perempuan lain di depanku."

Siapa, sih, orang yang suka jika nggak dihargai, terlebih oleh pasangan sendiri? Kalau pasanganmu nggak menghargaimu dengan semestinya, kamu sangat berhak untuk merasa cemburu. Apalagi jika ia terlihat lebih menghargai orang lain dibandingkan denganmu.

Memang, poin ini akan terasa lebih sulit untuk dibicarakan, dibanding poin-poin sebelumnya. Tapi, ini hal yang amat krusial bagi kelangsungan hubunganmu.

Ingatlah bahwa komunikasi yang terbuka dan jujur ​​adalah kunci dari langgeng dan sehatnya suatu hubungan. Kamu bisa mulai obrolan dengan menyebutkan hal yang kamu hargai tentang pasanganmu, dan selanjutnya, kamu bisa ungkapkan hal apapun yang membuatmu cemburu, termasuk ketika ia nggak menghargaimu dengan semestinya.

Nah, jadi itulah 10 kondisi yang menandakan cemburu itu sehat. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu ya, Bela!