7 Cara Pasangan Bahagia Mengatasi Perbedaan Pendapat

Melansir askmen, untuk mengatasi perbedaan pendapat dalam sebuah hubungan, diperlukan kemampuan untuk mendengar secara aktif.

Mendengar secara aktif bukan hanya mendengarkan apa yang orang lain katakan, ya, tetapi juga belajar untuk membaca bahasa tubuh mereka.

"Sinyal nonverbal yang kita kirim satu sama lain saat mendiskusikan perbedaan pendapat berisi informasi penting tentang bagaimana perasaan pasangan kita," jelas Pamela Lannutti PhD, seorang profesor dan direktur program studi seksualitas manusia di Universitas Widener.

Bagi pasangan bahagia, mereka akan memberikan perhatian penuh kepada pasangannya, bahkan ketika mereka berselisih paham. Mereka pun akan mendengarkan untuk memahami satu sama lain, bukan untuk tergesa-gesa merespons. 

Pasangan bahagia juga selanjutnya berkomitmen untuk menghadapi perbedaan pendapat secara positif. Biasanya, mereka akan menggunakan bahasa positif, seperti "aku sangat menghargai pendapatmu".

Jadi, alih-alih menyalahkan pendapat satu sama lain, mereka akan mencoba untuk menghargai pendapat masing-masing.

Mereka percaya bahwa hubungan akan berkembang ketika dua orang di dalam sebuah hubungan dapat berbagi pendapat, perasaan, serta pikiran terdalam mereka dengan cara yang baik.

Selain itu, pasangan bahagia meyakini kalau mereka merupakan sebuah tim yang perlu bekerja sama dan selalu mendukung, serta menghormati satu sama lain, bukan saling merendahkan dan menjatuhkan. 

Munculnya konflik di dalam sebuah hubungan sebenarnya merupakan hal yang wajar, begitu pun dengan munculnya perbedaan pendapat. Tetapi, ketika perbedaan pendapat malah memicu sebuah perdebatan sengit, inilah yang akhirnya menimbulkan masalah.

Saat mendengarkan sebuah pertentangan pendapat, pasangan bahagia akan menarik napas dalam dan berusaha tenang.

Mereka juga akan memberikan afeksi satu sama lain, demi menghindari perdebatan nggak sehat dan nggak berujung akibat dari adanya perbedaan pendapat tersebut.

Dalam sebuah hubungan romantis, pasangan yang bahagia tahu betul untuk menyampaikan pendapat secara terbuka, dan nggak mengirimkan “kode-kode” semata.

Mereka percaya, bahwa satu sama lain bukanlah seorang pembaca pikiran. Mereka merasa bertanggung jawab untuk menyampaikan pendapat mereka.

Walaupun pendapatnya bertentangan, dengan menyampaikan secara jelas berarti mereka sadar akan tanggung jawab masing-masing untuk menjaga keharmonisan hubungan melalui komunikasi yang aktif dan asertif.

Perbedaan pendapat akan selalu dijadikan sebuah “pengetahuan” baru bagi mereka, bukan sebuah ancaman. 

Beberapa orang di dalam sebuah hubungan mungkin gemar menghindari konflik, yang berarti mereka hanya membiarkan masalah tetap nggak terselesaikan, dibandingkan memulai percakapan yang sulit untuk mencapai solusi.

Menurut Pamela, “Orang-orang mencoba menghindari konflik karena mereka mungkin berpikir bahwa membicarakan perbedaan pendapat hanya akan memperburuk keadaan.”

Masalahnya, ketika seseorang menghindari konflik, pasangan jadi nggak punya kesempatan untuk menemukan solusi bersama agar hubungan berkembang.

Pasangan bahagia percaya kalau dengan adanya konflik dari adanya perbedaan pendapat,  dapat membawa pertumbuhan yang signifikan dalam hubungan mereka. Mereka akan menghadapi konflik dengan cara yang sehat dan memilih waktu yang tepat.

“Penting bagi tiap pasangan untuk mengakui perbedaan sudut pandang, dan menemukan waktu untuk mendiskusikan hal tersebut bila perlu,” lanjut Pamela. 

Sebuah hubungan yang paling membahagiakan, adalah ketika hubungan tersebut melibatkan perhatian, disiplin, usaha, serta kesadaran untuk berkompromi atas munculnya perbedaan pendapat.

Pasangan bahagia sangat paham tentang arti kompromi dalam mengatasi hal tersebut. Mereka akan bekerja sama untuk mencari jalan keluar, agar dapat mempertahankan keutuhan dan keharmonisan hubungan.

Pasangan yang sehat dan bahagia juga akan mereka menerima satu sama lain apa adanya. Pasangan bahagia akan memahami bahwa perbedaan pendapat dan perselisihan adalah bagian tak terelakkan dari setiap hubungan romantis.

Menurut salah seorang psikolog, Dan Wile, di dalam bukunya yang berjudul “After the Honeymoon”, ketika memilih pasangan, sebenarnya seseorang akan dihadapkan untuk memilih serangkaian masalah tertentu yang mungkin tidak dapat dipecahkan. Bisa dalam kurun waktu yang singkat, hingga kurun waktu yang tidak bisa ditentukan.

Tetapi pada intinya, ketika pasangan saling mencintai satu sama lain, berarti mereka akan membiarkan satu sama lain untuk menjadi diri sendiri, dan menerima apa adanya.

Nah, jadi itulah 7 cara pasangan bahagia mengatasi perbedaan pendapat di dalam hubungan. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu, ya, Bela!