Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Cari Jodoh di Dating App, Blind Date, atau Ta'aruf, Lebih Baik Mana?

Pilih yang paling membuatmu nyaman, Bela

Windari Subangkit

Menemukan pasangan yang tepat bukanlah hal yang mudah, terlebih lagi jika kamu memang ingin menjalin hubungan yang serius. Kendati demikian, ada beberapa cara yang mungkin bisa kamu lakukan sebagai upayamu dalam mencari jodoh. Misalnya, dengan mencari pasangan melalui aplikasi kencan, mengikuti virtual blind date, atau bahkan melakukan ta’aruf. 

Nah, apakah kamu pernah mencoba ketiga cara ini, Bela? Jika belum, ada baiknya kamu mengetahui dulu apa itu perbedaan aplikasi kencan, virtual blind date, dan ta’aruf yang dipaparkan dalam video di kanal YouTube WMN by Narasi. Tentunya, kamu harus mempertimbangkan dari banyak aspek dan cara yang membuatmu paling nyaman sebelum mencari pasangan.

1. Mencari cinta di aplikasi kencan

unsplash.com/Yogas Design

Menggunakan aplikasi kencan kini menjadi salah satu cara yang paling populer untuk mencari pasangan. Ada beberapa aplikasi kencan yang sering digunakan oleh para millennial dan gen-Z, seperti Tinder, Bumble, OKCupid, Plenty of Fish, Hinge, dan Coffee Meets Bagel.

Saat berbincang di kanal YouTube Narasi, seorang pengguna aplikasi kencan bernama Mentari mengatakan bahwa masing-masing aplikasi memiliki positioning sendiri-sendiri. Ada aplikasi yang penggunanya beragam, mulai dari ingin mencari teman, pasangan, atau bahkan sekadar friends with benefit (FWB). Namun, ada juga platform yang bisa digunakan jika ingin mencari pasangan yang lebih serius. 

Mentari menambahkan, hal terpenting yang perlu dilakukan jika ingin mencari pasangan adalah perhatikan profil yang dipasang dalam aplikasi kencan tersebut. Bahkan, di beberapa aplikasi, ada yang menyertakan profil secara detail seperti layaknya curriculum vitae (CV), lho. Menurutnya, dari aplikasi kencan ia bisa belajar banyak untuk mengobservasi para laki-laki di luar sana dan membuatnya lebih mengenal berbagai tipe-tipe lelaki.

Tapi, mencari jodoh lewat dating apps juga bukanlah perkara yang mudah. Sebab, banyak sekali kasus saat kita sudah match dengan seseorang, kemudian semakin dekat dan intens berkomunikasi, tapi pada akhirnya justru di-ghosting. Tentu hal ini melelahkan, mengingat kita sudah menginvestasikan waktu dan mungkin perasaan pada orang tersebut.

Belum lagi adanya risiko terjadinya penipuan atau sexual harassment yang marak dialami perempuan saat bertemu laki-laki di dating apps. Menurut Mentari, hal itu sebenarnya bisa diantisipasi jika kita menggunakan teknologi dengan baik dan benar.

2. Menemukan pasangan lewat virtual blind date

Pexels.com/Ekaterina Bolovtsova

Bela, pernahkah kamu mencoba melakukan virtual blind date (VBD) sebelumnya? Untuk yang belum tahu, virtual blind date adalah sebuah ajang yang mempertemukan dua orang yang tak saling kenal, dilakukan secara virtual melalui fitur breakout room di Zoom Meeting, dengan harapan bisa mendapatkan relasi atau bahkan kekasih. Virtual blind date menjadi salah satu alternatif untuk bertemu dengan orang lain tanpa perlu mengeluarkan kocek besar untuk berkencan.

Rara, seorang perempuan yang pernah melakukan virtual blind date mengatakan bahwa acara ini sangat menyenangkan karena ada sentuhan kreativitasnya. Meskipun harus membayar, ia tak merasa keberatan karena kehadiran virtual blind date bisa mengisi akhir pekannya menjadi lebih menyenangkan.

Saat kita mendaftar untuk ikut menjadi peserta virtual blind date, kita akan diminta untuk mengisi form yang berisi tentang usia, asal kampus, hal yang disukai, love language, dan apa yang kita cari dari acara ini. Virtual blind date juga terdiri dari beberapa edisi dengan batasan umur yang berbeda, seperti regular edition untuk para mahasiswa dan working edition untuk para pekerja. 

Pada umumnya, acara virtual blind date hanya berdurasi 60 menit dan terbagi atas tiga sesi, yaitu sesi pembukaan, sesi blind date, dan sesi penutup. Para peserta yang hadir akan diberi waktu 20 menit untuk mengobrol dengan lawan jenis pada tiga breakout room yang berbeda. Wah, tertarik mencobanya, Bela?

3. Menjemput jodoh lewat ta’aruf

Unsplash.com/Umar Ben

Selain lewat aplikasi kencan dan virtual blind date, kita juga bisa mencari pasangan melalui proses ta’aruf. Berbeda dengan yang lainnya, ta’aruf merupakan proses perkenalan yang dilakukan secara syar’i sesuai tuntunan agama Islam.

Mira, salah satu perempuan yang mencari jodoh lewat ta’aruf menceritakan bahwa langkah pertama dalam melakukan ta’aruf adalah dengan bertukar curriculum vitae (CV). Nah, CV ini dibuat dengan sangat detail dan transparan, di mana isinya tentang informasi diri, kekurangan, kelebihan, hal yang disukai dan tidak disukai, hingga visi misi dalam pernikahan.

Setelah bertukar CV, proses dilanjutkan dengan nazhor atau pertemuan antara kedua calon. Namun, pertemuan ini harus didampingi oleh orang lain, bukan hanya berduaan saja, ya. Nazhor ini pun dilakukan sampai beberapa kali agar kita mengenal dengan baik seperti apakah calon pasangan ini. Jika sudah cocok, maka tahapan dilanjutkan dengan khitbah (lamaran) dan kemudian menikah. 

Sejak awal, ta’aruf memang dilakukan oleh orang-orang yang sudah siap untuk menikah. Untuk itu, ta’aruf tak hanya melibatkan diri sendiri, tapi juga harus melibatkan Tuhan dan orangtua. Selain itu, proses ta'aruf juga tidak boleh lama-lama. Idealnya, sejak awal bertukar CV hingga akhirnya menikah hanya berjarak selama 6 bulan saja. 

Mira mengatakan tantangan yang harus dihadapi saat melakukan ta’aruf adalah kita harus bisa berdamai dengan diri sendiri sehingga kita tahu apa yang sebenarnya kita inginkan dari sosok pasangan. Tantangan kedua adalah kita juga harus tahu apa yang diinginkan orangtua dari calon pasangan dan bagaimana kriterianya. Ini sangat penting agar proses ta’aruf berjalan lancar dan direstui orangtua.

Ta’aruf dinilai menjadi solusi terbaik bagi Mira dalam menjemput jodoh. Sebab, ta’aruf bersifat transparan, sudah memiliki komitmen di awal untuk menikah, dan dia juga tidak berinvestasi perasaan di dalamnya. Jadi, jika ta’aruf itu gagal, maka ia tidak perlu merasakan patah hati karena belum memberikan perasannya pada calon pasangan.

Nah, kalau kamu sendiri ingin mencari jodoh lewat cara yang mana, nih, Bela? Untuk lebih jelasnya, kamu bisa menyimak dalam video "Blind Date: Yay or Nay" dari YouTube Narasi berikut ini. Check this out!

IDN Media Channels

Latest from Dating