Sering Chatting Tapi Si Dia Tak Pernah Ajak Kencan? Ini 6 Alasannya

Ini adalah salah satu alasan paling umum bagi para laki-laki untuk mengirimkan kamu pesan singkat terus menerus tanpa pernah mengajakmu berkencan. Ya, ia hanya menyukai pemikirannya sendiri tentang kamu! Si dia mungkin berpikir bahwa kamu dapat menjadi seorang pasangan yang hebat dan juga tepat. Namun, tidak demikian dengan nalurinya. Lelaki semacam ini cenderung tak ingin membuat komitmen apa pun bersamamu. Berhati-hatilah, Bela.

Kecemasan dapat menghentikan siapa pun untuk melakukan berbagai hal yang benar-benar diinginkan. Nggak terkecuali seorang lelaki yang kini tengah intens berhubungan denganmu! Mungkin, sebenarnya ia sangat ingin untuk mengajakmu pergi berkencan. Tetapi, perasaan cemas lebih dulu mengambil alih kontrol dirinya. Sehingga, yang selama ini ia lakukan hanyalah mengirimkanmu pesan singkat terus-menerus tanpa pernah bertanya perihal kencan yang sesungguhnya.                                                                             

Selain cemas, perasaan bosan juga kerap menjadi alasan bagi para pria untuk nggak mengajakmu berkencan meski telah berhubungan secara intens melalui pesan singkat, lho. Padahal, segala hal terkadang akan jauh lebih baik jika ia dapat mengomunikasikannya secara langsung kepadamu, bukan? Besar kemungkinannya, dia hanya menjadikanmu sebagai pelampiasan agar nggak lagi sendiri. Sungguh tak adil untukmu!

Besar kemungkinannya, inilah penyebab mengapa ia tak pernah mengajak kamu pergi berkencan. Memang betul ia menyukai kamu. Namun, perasaannya terhadapmu hanyalah sebatas teman semata. Meski terkadang sulit untuk membedakan perasaan dan tujuan seseorang, pandai-pandailah membacanya agar nggak terlalu cepat terluka karena lelaki, ya.

Memiliki gebetan atau pasangan selain dirimu juga dapat membuat dia nggak kunjung mengajak kamu pergi berkencan, lho. Meski begitu, menurut beberapa lelaki, hal ini tak serta merta membuat mereka berhenti mengirimkanmu pesan singkat. Oleh karenanya, periksa terlebih dahulu media sosial milik si dia, ya. Barangkali, dari sana kamu menemukan petunjuk apakah ia benar-benar lajang ataukah tidak. Yang terpenting, jangan terburu-buru menaruh hati sebelum ada tindak lanjut dari si dia.

Terkadang, dua orang bisa cocok dan tepat untuk satu sama lain. Namun, waktunya tidaklah tepat. Para lelaki mengaku tak siap untuk memulai hubungan yang baru karena luka hati yang belum seutuhnya sembuh. Dalam situasi seperti ini, ia mungkin membutuhkan teman untuk sekadar berbicara dan berbagi. Meski begitu, jika takdir berpihak denganmu dan si dia, pada akhirnya kalian tetap dapat menyatu, kok. Tetap semangat dan jangan mudah berputus asa, ya.