Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
Vihara Dharma Bhakti Jakarta
instagram.com/graylinejakarta

Menjelang perayaan Waisak 2569 BE/2025, sejumlah vihara di Jakarta sudah mulai bersiap dengan serangkaian kegiatan keagamaan mereka. Salah satu vihara yang tak pernah sepi menjelang momen tersebut adalah Vihara Dharma Bhakti.

Sebagai salah satu vihara tertua di Jakarta, tempat ini punya daya tarik tersendiri bagi para pengunjungnya, baik yang hendak beribadah maupun hanya jalan-jalan. Bangunannya yang ikonik khas Tionghoa langsung mencuri perhatian para pengunjung saat pertama kali masuk.

Jika kamu sedang berada di Jakarta, jangan lewatkan mampir ke Vihara Dharma Bhakti, Bela. Nah, sebelum ke sana, ada baiknya kamu juga mengetahui fakta menarik tentang vihara ini berikut.

1. Sejarah Vihara Dharma Bhakti

instagram.com/brondhys

Vihara Dharma Bhakti atau dahulu dikenal dengan nama Kelenteng Kwan Im Teng didirikan pada tahun 1650 oleh Letnan Tionghoa Kwee Hoen. Vihara dibangun sebagai tempat beribadah kepada Dewi Kwan Im yang merupakan Bodhisattva kasih sayang dalam ajaran Buddha Mahayana. Tempat ini menjadi pusat spiritual dan budaya bagi masyarakat Tionghoa kala itu.

Sayangnya, Vihara Dharma Bhakti sempat mengalami masa kelam saat menjadi sasaran amuk massa dalam pembantaian brutal di kawasan Kali Angke.

Peristiwa tragis pada masa kolonial Belanda tersebut tidak hanya menelan banyak korban jiwa, namun juga membakar bangunan kelenteng yang sarat akan sejarah dan makna. Bahkan, pembakaran tersebut hanya menyisakan sebuah meja sembahyang saja, lho.

Pada tahun 1755 setelah tragedi, Kapten Tionghoa Oie Tjhie memugar kelenteng. Ia memberi nama baru, yakni Kim Tek Le yang bermakna Kelenteng Kebajikan Emas. Nama tersebut mencerminkan harapan agar manusia tidak hanya mengejar materi saja, namun mengutamakan nilai-nilai kebajikan dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Perubahan dari kelenteng menjadi vihara

instagram.com/explore_jakarta

Sejak peristiwa tahun 1965, masyarakat Tionghoa di Indonesia mengalami tekanan untuk melepaskan identitas budaya mereka. Hal ini yang juga berimbas pada penyebutan bangunan kelenteng diganti menjadi vihara. Pada masa itu, pemerintah Indonesia melarang segala hal yang berhubungan dengan Cina karena dianggap berkaitan dengan PKI.

Unsur-unsur Taoisme dalam kelenteng pun dianjurkan untuk disembunyikan, sementara aspek Buddhisme lebih ditonjolkan. Kelenteng Kim Tek Le pun akhirnya diubah menjadi Vihara Dharma Bhakti oleh Dewan Wihara Indonesia hingga sekarang.

Tidak diperuntukkan sebagai tempat pemujaan salah satu agama atau aliran saja, namun kelenteng ini juga bisa untuk penganut Taoisme, Khonghucu, dan Buddha.

3. Vihara Dharma Bhakti sempat terbakar kembali

instagram.com/dhan.ink

Setelah terbakar pada tahun 1740, siapa sangka Vihara Dharma Bhakti kembali mengalami musibah kebakaran. Hal ini terjadi pada tanggal 2 Maret 2015 dan mengakibatkan bangunan utama serta rupang-rupang vihara ikut terbakar. Api diduga berasal dari lilin dan dupa yang dinyalakan di dalam vihara, lalu menjalar hingga ke permukiman warga sekitar.

Meski tidak menimbulkan korban jiwa, peristiwa tersebut menyebabkan kerugian materi yang ditaksir mencapai miliaran rupiah. Meskipun bangunan utama vihara beserta sejumlah patung dewa turut dilalap api, namun patung Dewi Kwan Im berhasil diselamatkan dari kobaran tersebut.

4. Punya arsitektur dan ornamen yang memukau

instagram.com/pbn0228

Fakta menarik selanjutnya dari Vihara Dharma Bhakti yaitu bangunannya yang memiliki arsitektur menarik. Meskipun berupa vihara, tempat ibadah ini bergaya arsitektur Tionghoa yang menawan. Didominasi dengan warna merah dan kuning, warna tersebut dipercaya membawa keberuntungan dalam tradisi Tionghoa.

Di dalam vihara, terdapat berbagai patung dewa dan dewi, altar, serta ornamen khas yang menambah keindahan bangunan ini. Salah satu hal paling menarik dari Vihara Dharma Bhakti adalah keberadaan altar utama yang dipersembahkan kepada Dewi Kwan Im.

Patung Dewi Kwan Im yang berada di altar tersebut terbuat dari kayu cendana dan dipercaya memiliki kekuatan spiritual tinggi, lho. Selain altar utama, ada pula altar lain yang didedikasikan untuk Dewa Bumi, Dewa Rezeki, dan Dewa Perang.

5. Vihara Dharma Bhakti pusat berbagai perayaan

instagram.com/pbn0228

Setiap tahunnya, Vihara Dharma Bhakti menjadi pusat pelaksanaan berbagai perayaan penting. Misalnya saja, Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh yang selalu berhasil menarik perhatian banyak pengunjung. Selama momen tersebut, vihara biasanya akan dipadati oleh beragam kegiatan, lho.

Mulai dari pertunjukan seni, doa bersama, hingga ritual keagamaan yang mampu menciptakan suasana meriah. Di sisi lain, vihara ini juga selalu aktif dalam kegiatan sosial, seperti bakti sosial, donor darah, dan pemberian edukasi terkait kesehatan. Semua dilakukan untuk mempererat hubungan dengan komunitas sekitar.

6. Menjadi tempat wisata yang terkenal

instagram.com/pbn0228

Terakhir, Vihara Dharma Bhakti menjadi salah satu destinasi favorit di Jakarta, terutama bagi mereka yang ingin mengeksplorasi sejarah, budaya, dan agama Tionghoa. Vihara ini selalu dikunjungi oleh ribuan orang, baik dari dalam negeri maupun luar negeri tiap tahunnya.

Saat ke vihara, para pengunjung bisa menikmati keindahan arsitektur yang khas dengan berbagai ornamen Tionghoa-nya yang menawan. Selain itu, nuansa spiritual yang tenang dan khidmat turut memperkuat daya tarik tempat ibadah ini.

Kamu juga bisa berkesempatan mendalami sejarah dan kebudayaan Tionghoa. Misalnya, berinteraksi langsung dengan komunitas Buddha Tionghoa yang terkenal hangat dan ramah. Hal itu tentu menjadi pengalaman yang berkesan untukmu, Bela.

Itulah beberapa fakta menarik dari Vihara Dharma Bhakti yang terletak di Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat. Tertarik untuk mengunjunginya?

Editorial Team