8 Rekomendasi Restoran Halal di Tokyo-Jepang dengan Harga Terjangkau

Saido merupakan restoran halal di Tokyo yang mempunyai kuliner Jepang yang cukup variatif, seperti karage, yakitori, sampai ramen. Jika kebanyakan restoran di Jepang menjual sake, di sini justru mensubtitusinya dengan minuman herbal penghangat tubuh.

Untuk merangkul pelanggan dari berbagai latar dan preferensi makanan, Saido berfokus pada kuliner bebas produk hewani untuk vegetarian. Selain makanan berat, tersedia juga aneka pencuci mulut yang menggiurkan, mulai dari pancake, es krim, dan kopi.

Adapun best seller yang wajib kamu cicipi di sini adalah Chestnut Cream Pudding dan Vegetables Sticks With Mugi Miso.

Alamat:  2 Chome-15-10 Jiyugaoka, Meguro City, Tokyo, Jepang
Jam operasional: Setiap hari mulai jam 12.00 - 14.00 dan 18.00 - 20.00.
Harga: Mulai dari 500 yen

Berikutnya ada Gyumon yang menyajikan hidangan halal berkualitas tinggi dan dimasak dengan alat masak yang khusus juga. Tak ada penggunaan alkohol dan pork, sehingga kamu nggak perlu khawatir dengan kehalalan menu yang ada di sini.

Signature dish paling populer di sini adalah sajian yakiniku-nya yang lembut dan bercita rasa autentik khas Jepang. Bahkan, daging yang digunakan juga bersertifikat halal, lho.

Alamat:  3 Chome-14-5 Shibuya, Shibuya City, Tokyo, Jepang
Jam operasional: Setiap hari mulai dari jam 17.00 - 22.30.

Tak jauh dari Stasiun Ginza, terletak restoran India yang menjadi idola para turis dan pekerja muslim di Jepang. Namanya Annam Indian Restaurant yang sudah ada sejak 2008.

Sesuai konsepnya yang serba India, menu makanan di sini didominasi oleh keberagaman cita rasa dan aneka rempah khas India, yang disesuaikan dengan lidah masyarakat Jepang. Ada nasi biryani, butter chicken, samosa, hingga gulab jamun yang terkenal akan rasa dan bumbu pekatnya.

Memberikan pengalaman kuliner terbaik dengan sajian makanan yang berkualitas, namun harganya cukup terjangkau. Menurut cerita, restoran ini dibangun oleh koki asal India yang ingin menampilkan makanan dengan keberagaman sebagai konsepnya.

Alamat: Chuo City, Ginza, 8 Chome−10−8, Ginza 8-10 Building, Tokyo
Jam operasional: Setiap hari mulai dari 11.00 - 15.00 dan 17.00-23.00

Belum ke Jepang namanya kalau belum mencicipi mie ramennya yang tersohor. Di kawasan Stasiun Ebisu, terdapat sebuah restoran bernama Honolu Ebisu yang menawarkan kuliner halal bagi umat muslim. Mereka terkenal akan sajian ramennya yang lezat dan rich flavour dari kuah kaldunya.

Restoran ini menjadi kesukaan turis mancanegara, baik muslim ataupun non-muslim.  Bukan cuma menawarkan ramen, ada juga yakiniku, gyoza, takoyaki, yang tak kalah lezat. Daya tarik restoran ini terletak pada interiornya yang eksentrik dan cukup luas.

Jam operasional: Buka setiap hari pada 11.30 - 15.00 dan 17.00 - 21.00

Alamat: 150-0022 Tokyo, Shibuya, Ebisuminami, 1 Chome−23−1

Kalau kamu ingin pesta daging saat lagi di Tokyo, coba melipir ke Yakiniku Panga. Lokasinya tak jauh dari Taman Ueno yang merupakan taman publik tertua di Jepang. Setelah berpuas berekreasi di sana, maka restoran ini bisa jadi tujuanmu mengisi perut.

Menariknya, restoran ini mengusung konsep belanja dan memilih sendiri daging yang diinginkan.  ereka menyediakan beragam jenis daging, mulai dari wagyu A5, daging sapi satsuma yang juicy, dan belasan jenis daging terbaik.

Sajian daging tadi bisa diolah menjadi pilihan lezat sesuai selera, seperti steak, yakiniku, steamboat, dan sushi daging. Sedangkan untuk appetizer tersedia salad, sup, dan gyoza.

Jam operasional: Buka setiap hari pada jam 11.30 - 12.30 dan 17.00-22.30
Alamat: 3 Chome-27-9 Taito, Taito City, Tokyo 110-0016

Sebagai pionir restoran sushi halal bersetifikat pertama di Tokyo, Sushiken Asakusa menawarkan aneka jenis sushi serba halal berbahan ikan dan seafood segar. Bukan itu saja, bahan yang digunakan untuk membuat sushi halal, mulai dari kecap, cuka hingga dagingnya pun halal. 

Warung makan halal ini sangat populer di kalangan pengunjung muslim, bahkan sampai turis lokal dan mancanegara.  Ada banyak pilihan menu variatif yang bisa kamu cicipi disini. Mulai dari set sushi yang terdiri dari sashimi, chirashi, nigiri sushi. Sedangkan untuk sajian nasinya tersedia tempura bento dan teriyaki set.

Alamat: Taito City, Asakusa, 2 Chome−11−4, Tokyo

Jam operasional: Setiap hari, mulai dari 12.00 - 15.00 dan 17.00 -22.30

Gerai kari bersertifikat halal pertama di Jepang ini dikenal dengan menu nasi kari yang lezat dan potongan daging sapi yang empuk. Saking melegendanya nasi kari tersebut, restoran ini melebarkan pangsa bisnisnya dengan membuka cabang di banyak negara seperti, Tiongkok, Amerika, dan Thailand.

Melansir Soranews24, semua daging sapi dan daging ayam yang dipakai kedai ini telah disembelih dan diproses sesuai syariat Islam oleh Japan Asia Halal Association. Begitu pula dengan sayuran dan cream keju yang disajikan sebagai topping-nya sudah dijamin kehalalannya.

Dari banyaknya menu halal yang tersedia, Chicken Keema Curry dan Chicken Cutlet yang bersiramkan kare pedas menjadi set hidangan paling laris. Rasa gurih dari potongan chicken cutlet yang garing, bersahabat akur di lidah dengan pedasnya siraman kare pedas.

Jam operasional: 11.00 - 22.30 PM

Alamat: 16 Kanda Matsunagach, Chiyoda-ku, Tōkyō-to 101-0023, Jepang.

Restoran halal ini memikat pelanggannya dengan menu ramen autentik, lengkap dengan jejeran kuliner dan side dish lainnya. Selain itu, di sini juga tersedia ruang ibadah bagi umat muslim yang ingin menunaikan salat.

Bela bisa mencicipi tsukemen (ramen celup dingin),  rice bowl, dan chicken karaage. Meskipun hidangan yang ditawarkan tak selengkap restoran halal lainnya, Ayam-ya Okachimachi justru lebih berfokus untuk memperkuat cita rasa dari menu miliknya. Porsi yang ditawarkan pun cukup banyak dan membuatmu kenyang dan puas.

Jam operasional: Setiap hari mulai pukul 11.30 – 14.30 sore, lalu lanjut pada pukul 17.00 – 21.00.

Alamat: Motoasakusa, 3 Chome−10−3, Taito City, Tokyo

Itulah sederetan rekomendasi restoran halal Tokyo, Jepang, pilihan Popbela. Jalan-jalan ke Jepang kurang lengkap, kalau belum bertandang mencicipi masakan khasnya yang autentik. Betul, tidak?