7 Fakta Kuil Meiji Jingu di Jepang, Kuil yang Menjadi Simbol Kedamaian

Kuil Meiji Jingu dibangun mengikuti gaya arsitektur Nagare Zukuri, sebuah gaya tradisional yang biasanya dikenal mencirikan kuil-kuil agama Shinto di Jepang.

Gaya ini memiliki ciri khas utama sebuah atap berbentuk asimetris, dan terbuat dari serambi yang memanjang ke depan di atas pintu masuk utama. Atapnya juga berbentuk runcing sehingga membedakannya dari yang lain.

Kuil Meiji Jingu dibangun untuk mengenang Kaisar Meiji dan istrinya, Permaisuri Shoken. Kaisar Meiji memerintah Jepang dari tahun 1867-1912, sebelum wafat pada tahun yang sama yaitu 1912.

Selama masa pemerintahan Kaisar Meiji, negara Jepang mengalami transformasi dari sebuah negara isolasionis dan feodal. 

Sehingga, kuil ini merupakan sebuah pernghargaan atas jasa-jasa mereka untuk membangun fondasi negara Jepang yang modern. Masyarakat juga memberikan dorongan yang kuat selama pembangunan kuil Meiji Jingu, sebagai bentuk penghormatan.

Fakta selanjutnya mengenai kuil Meiji Jingu adalah kuil ini diakui sebagai kuil kekaisaran, yang berlangsung hingga tahun 1946. Menurut klasifikasi kuil Agam Shinto, Kuil ini ditetapkan sebagai salah satu kuil dengan pangkat tertinggi yang didukung oleh pemerintah (disebut sebagai Kanpei-Taisha).

Kuil Meiji Jingu termasuk kuil yang termuda dan relatif modern di Jepang, sehingga menjadi salah satu tujuan wisata yang populer di Jepang. Kuil ini banyak menyimpan sejarah dan arsitektur, daya tariknya juga berada pada lingkungan di sekitarnya yang alami dan makna spiritualnya.

Kuil yang terletak di pusat kota Tokyo ini menjadi tempat perlindungan bagi kedamaian dan ketenangan. Suasana di kuil ini begitu tenang dan sejuk, karena terletak di dalam hutan seluas 170 ha.

Menilai dari harmonisasi antara makna spiritualnya dan keindahan alamnya, kuil Meiji Jingu menjadi populer karena suasananya yang tenang. Banyak juga yang memilih kuil ini sebagai tempat pernikahan, berdoa, dan merayakan perayaan tradisional.

Kompleks kuil Meiji Jingu terdiri dari dua area utama, yaitu naien (area dalam) dan gaien (area luar). Di area gaien, terdapat Meiji Memorial Picture Gallery yang menampilkan sekitar 80 lukisan dinding yang menggambarkan kehidupan Kaisar Meiji dan Permaisuri Shoken.

Terdapat sebuah taman di area gaien yang tertetak di antara gerbang Torii dan Kuil Utama. Taman ini dikenal dengan kehindahan 1,500 bunga irisnya yang mekar di bulan Juni.

Bangunan kuil utama yang dikenal sebagai honden ini juga dapat ditemukan. Bangunan yang dibangun dengan pohon cemara Jepang ini telah menjadi tempat suci yang mengabadikan dewa dan dewi.

Para pengunjung yang datang ke Kuil Meiji Jingu bisa masuk melalui dua gerbang yang besar, yaitu Gerbang Selatan dan Gerbang Utara yang memberikan akses ke kompleks kuil utama.

Gerbang Selatan dibuat dari pohon cemara hinoki Jepang dan beratap tembaga, sementara Gerbang Utara dibuat dari gerbang torii kayu besar, yang melambangkan perbatasan antara dunia manusia dan dunia dewa.

Itulah deretan fakta kuil Meiji Jingu yang terletak di kota Tokyo, Jepang. Kuil yang telah menjadi warisan budaya Jepang ini berperan penting dalam membentuk identitas spiritual sekaligus menyimpan banyak sejarah Jepang.

Disclaimer: artikel ini sudah pernah tayang di laman IDNTimes.com dengan judul "7 Fakta Meiji Jingu Jepang, Kuil yang Didedikasikan untuk Kaisar Meiji" ditulis oleh Zaffy Febryan