5 Alasan Kamu Bakal Tergoda Liburan ke Taiwan, Destinasi Baru, nih!

Taiwan melihat potensi besar dari Indonesia, terutama sebagai negara dengan jumlah wisatawan muslim yang masif. "Indonesia adalah pasar turis muslim terbesar di seluruh dunia," ungkap Mr. Abe Chou. Hal ini mendorong Taiwan untuk terus mengembangkan fasilitas wisata yang ramah muslim, mulai dari makanan halal, tempat ibadah, sampai penyediaan informasi wisata dalam bahasa Indonesia.

Selain itu, Mr. Chou juga menambahkan bahwa kunjungan wisatawan Indonesia ke Taiwan meningkat signifikan. "Untuk jumlah wisatawan dari Indonesia yang ke Taiwan itu meningkat terus dari tahun ke tahun. Bahkan udah balik ke angka sebelum pandemi, itu di 220 ribu wisatawan tahun terakhir ini," jelasnya. Angka ini jadi bukti bahwa Indonesia adalah pasar penting bagi sektor pariwisata Taiwan.

Meski Taiwan bukan negara besar, daya tarik alam dan budayanya luar biasa kaya. "Taiwan itu pulaunya kecil, nggak gede. Tapi ada laut yang bagus, pegunungan yang bagus, dan budaya serta art-nya sangat bagus sekali," ujar Mr. Chou. Hal ini menjadi magnet kuat bagi wisatawan Indonesia yang senang dengan petualangan alam maupun kegiatan artistik.

Taiwan menawarkan pengalaman yang nggak biasa—mulai dari hiking, wisata pantai, sampai mengunjungi art center dan kerajinan tangan yang hanya ada satu di dunia. "Kalau kita mau kerajinan self-made, masing-masing punya sendiri, itu ada di Taipei, Taichung, Didai Kong, Pier, Art Center," tambahnya. Cocok banget buat kamu yang suka hal-hal autentik dan estetik!

Sebagai perempuan, skincare jadi produk yang wajib ada di rumah, maupun di tas. Bukan cuma Korea, lho, Taiwan punya sederet produk kecantikan unggulan yang kualitasnya diakui dunia. Salah satu highlight-nya tentu saja adalah masker wajah dan essence yang berbasis teknologi bioteknologi tinggi.

Brand-brand terkenal seperti Watsons juga mudah ditemukan di Taiwan, bikin kegiatan belanja makin praktis dan menyenangkan. "Facial mask dan lainnya itu banyak sekali. Karena Taiwan di bidang bioteknologi sangat maju sekali," imbuh Mr. Chou. 

Nggak cuma menyasar pelancong umum, Taiwan juga menargetkan mahasiswa dan pekerja kantoran dari Indonesia. "Perusahaan-perusahaan besar bisa memfasilitasi karyawan-karyawannya untuk travel ke Taiwan. Dibuat tour untuk mereka, dan Taiwan akan sangat welcome," ujar Mr. Trust Lin. Lebih luas lagi, pelajar dan mahasiswa yang baru lulus juga masuk ke dalam fokus utama strategi promosi pariwisata Taiwan.

Program-program ini dibuat agar lebih banyak masyarakat Indonesia merasakan keramahan Taiwan, baik dari sisi budaya, layanan, maupun pengalamannya. "Taiwan juga mau buat tour-tour untuk menyambut mahasiswa-mahasiswa atau murid-murid seperti itu," tambahnya. Jadi, traveling ke Taiwan bisa sekaligus jadi pengalaman edukatif yang menyenangkan.

Durasi liburan yang ideal buat menjelajah Taiwan adalah 6 hari 5 malam. "Sejauh ini, kita akan melakukan perjalanan yang memiliki 6 hari dan 5 malam. Jadi kami berharap dengan perjalanan ini, kalian bisa datang berkali-kali," kata Mr. Chou. Dalam durasi ini, kamu bisa explore banyak area, dari kota-kota besar seperti Taipei hingga daerah timur seperti Hualien dan Taitung.

Menariknya, konsep liburan ke Taiwan dirancang agar pelancong merasa ingin kembali lagi dan lagi. "Mungkin kali ini kita pergi ke utara, lain kali ke timur atau selatan," imbuh Mr. Chou. Dengan itinerary yang terus berkembang, Taiwan ingin jadi destinasi jangka panjang bagi wisatawan Indonesia dari berbagai kalangan.

Jadi, bagaimana, Bela? Siap berlibur ke Taiwan? Siapkan jadwal dan itinerary yang tepat, ya, supaya kamu bisa menikmati semua destinasi wisata favorit di sana.