Tangkapan layar curhatan penumpang KRL tentang tumblernya yang hilang. (X/@anitadew)
Melansir dari IDN Times, kasus ini mencuat setelah sebuah utas di media sosial X yang berisi curahan seorang penumpang KRL viral. Penumpang tersebut mengaku kehilangan tumbler miliknya saat berada di dalam KRL dan menduga seorang petugas keamanan ikut bertanggung jawab.
Dalam ceritanya, ia menjelaskan bahwa pada Senin malam, sepulang kerja dari Stasiun Tanah Abang menuju Rangkasbitung, ia turun di Stasiun Rawa Buntu dan baru menyadari cooler bag miliknya tertinggal di bagasi gerbong khusus perempuan. Ia langsung melapor kepada petugas keamanan, yang kemudian menindaklanjuti laporan, mengonfirmasi bahwa barang tersebut sudah ditemukan, bahkan mengirimkan foto sebagai bukti.
Namun, barang hanya bisa diambil keesokan harinya di Stasiun Rangkasbitung. Saat ia mengambilnya bersama sang suami, ia terkejut karena tumbler yang sebelumnya ada sudah hilang dari dalam cooler bag. Utas ini menjadi ramai diperbincangkan karena penumpang menolak permintaan maaf dan tawaran ganti rugi dari pihak security, serta menyebut petugas tersebut dipecat setelah kejadian.
Pernyataan resmi yang dirilis tersebut bertujuan meredakan polemik setelah informasi mengenai petugas yang disebut-sebut dipecat beredar luas di media sosial. Melalui klarifikasi ini, KAI Commuter menegaskan komitmen untuk mendahulukan prosedur formal, transparansi, serta pelayanan yang berkeadilan untuk pengguna dan petugas.
Dengan adanya evaluasi yang sedang berjalan, KAI berharap masyarakat menunggu fakta lengkap dan menggunakan kanal resmi ketika membutuhkan informasi mengenai layanan maupun barang tertinggal. Bagaimana tanggapanmu terkait kasus ini, Bela?