Dugaan bahwa perilaku aneh hewan adalah tanda bencana mulanya belum menjadi perhatian para peneliti. Namun, cerita serupa terus berdatangan. Sejarawan Yunani Thucydides pada 373 SM melaporkan tikus, anjing, ular, dan musang meninggalkan kota Helice pada hari-hari sebelum gempa bumi terjadi.
Peneliti asal Max Planck Institute of Animal Behavior, Martin Wikelski, akhirnya membuktikan hal tersebut dalam studi yang dipublikasikan 2020 lalu. Penelitian ini melibatkan pencatatan pola pergerakan berbagai hewan (sapi, domba, dan anjing) di sebuah peternakan di Marches, Italia yang rawan gempa.
Dengan bantuan chip yang dipasang pada setiap hewan, pengamatan ini berlangsung pada Oktober 2016 hingga April 2017. Setidaknya ada 18.000 gempa yang terjadi dalam berbagai skala, termasuk gempa 6.6 Magnitudo di Norcia, Italia.
Para peneliti menemukan bukti bahwa hewan ternak mulai mengubah perilakunya hingga 20 jam sebelum gempa bumi. Setiap kali hewan tersebut yang dipantau secara kolektif, 50% lebih aktif selama lebih dari 45 menit berturut-turut. Para peneliti memperkirakan akan terjadi gempa bumi dengan kekuatan di atas 4.0 Magnitudo. Tujuh dari delapan gempa kuat diprediksi dengan tepat dengan cara ini
“Makin dekat hewan-hewan tersebut dengan episentrum guncangan yang akan terjadi, makin dini pula mereka mengubah perilakunya,” kata Wikelski di dalam penelitian tersebut.
Ada beberapa faktor yang membuat mereka mengubah perilaku. Dalam penelitian Rachel Grant dari London South Bank University pada, gangguan kuat pada muatan listrik atmosfer lokal setiap dua hingga empat menit. Hal ini dimulai dua minggu sebelum gempa bumi.
Matthew Blackett, profesor geografi fisik dan bahaya alam di Universitas Coventry juga punya teori serupa. Peneliti lain pun menduga bahwa hewan mengembangkan mekanisme pelepasan seismik.
"Mungkin mereka mendeteksi gelombang tekanan sebelum gempa bumi terjadi, mungkin mereka mendeteksi perubahan medan listrik sebagai garis patahan ketika batuan mulai terkompresi. Hewan juga mengandung banyak zat besi, yang sensitif terhadap magnet dan medan listrik,” ungkap Matthew, dikutip dari BBC.