Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

3 Bahaya Cat Breeding untuk Induk Kucing, Yuk "Adopt Don't Shop"!

Cat breeding
Pexels.com/Pixabay
Intinya sih...
  • Induk kucing rentan kelelahan karena proses melahirkan dan menyusui yang menguras energi dan sumber daya tubuh.
  • Kucing breeder rentan tertular penyakit menular yang bisa menjadi sumber penyebaran penyakit di dalam cattery.
  • Praktik perkawinan sedarah (inbreeding) pada cat breeding dapat memicu penyakit genetik dan kelainan fisik pada kucing.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Gara-gara aksi penjarahan rumah yang terjadi pada Sabtu (30/8) lalu, artis dan juga anggota DPR RI Uya Kuya ketahuan diduga melakukan praktik cat breeding. Beberapa ekor yang sudah diselamatkan oleh Sherina Munaf dan Indira Diandra menunjukkan kondisi yang cukup memprihatinkan.

Akibatnya, netizen pun ramai-ramai mengecam Uya Kuya yang dinilai mengabaikan kesehatan kucingnya. Kampanye "Adopt Don't Shop" pun kembali ramai dibahas. Lewat gerakan ini, para aktivis kesejahteraan hewan menyarankan orang-orang yang ingin memelihara hewan berbulu ini dengan cara mengadopsi kucing dari shelter, jalanan, atau milik orang lain yang juga memeliharanya.

Selain mencegah overpopulasi, "Adopt Don't Shop" juga menjadi simbol perlawanan terhadap cat breeding. Pasalnya, praktik ini terbukti berbahaya bagi kesehatan kucing. Ini dia risiko yang mungkin dihadapi oleh para induk kucing.

1. Induk kucing rentan kelelahan

Cat breeding
Pexels.com/Tamba Budiarsana

Kehamilan berulang dengan jarak yang terlalu singkat setelah melahirkan bisa berdampak buruk pada kesehatan kucing. Proses mengandung, melahirkan, hingga menyusui anak-anaknya dapat sangat menguras energi dan sumber daya tubuh sang induk, membuatnya rentan kekurangan gizi dan kelelahan.

Tanpa waktu pemulihan yang cukup, induk kucing akan mengalami tekanan besar. Hal ini bisa menyebabkan tubuhnya makin kurus, sistem imun menurun, serta muncul komplikasi kehamilan seperti distosia atau kegagalan menyusui.

2. Rentan tertular penyakit

Cat breeding
Pexels.com/Tranmautritam

Penyakit menular selalu menjadi ancaman bagi para breeder. Banyak agen infeksi pada kucing yang bisa memicu infeksi subklinis. Hewan bisa saja tampak sehat, tetapi sebenarnya membawa virus atau bakteri. Jika tidak terdeteksi, carrier subklinis ini bisa menjadi sumber penyebaran penyakit yang terus-menerus di dalam cattery.

Salah satu masalah yang paling sering muncul adalah penyakit saluran pernapasan atas, termasuk konjungtivitis. Agen penyebab penyakit ini biasanya menular lewat udara (aerosol) maupun kontak langsung. Karena itu, sistem penempatan kucing dalam kelompok (group housing) sering kali memperbesar risiko penularan.

3. Praktik perkawinan sedarah (inbreeding) yang memicu penyakit genetik

Cat breeding
Pexels.com/Chevon Rossouw

Cat breeding untuk menghasilkan sifat-sifat tertentu pada kucing ternyata punya konsekuensi yang cukup serius. Praktik perkawinan sedarah (inbreeding), ditambah dengan penggunaan berulang pejantan populer, membuat beberapa ras kucing mengalami tingkat inbreeding yang tinggi.

Masalahnya, kalau jumlah individu yang memenuhi standar perkawinan terlalu sedikit, risiko efek negatif jadi lebih besar. Inbreeding sendiri bisa menurunkan variasi genetik dan meningkatkan homozygous (gen yang sama ketemu gen yang sama). Pada akhirnya, kondisi ini bisa memicu penyakit genetik, kelainan fisik, sampai menurunkan performa reproduksi.

Bagaimana tanggapanmu terhadap isu cat breeding dan gerakan "Adopt Don't Shop" ini, Bela?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ayu Utami
EditorAyu Utami
Follow Us

Latest in Lifestyle

See More

Kontroversi Dokumenter Netflix P Diddy, dari Perseteruan dengan 50 Cent hingga Tuntutan Video Ilegal

05 Des 2025, 18:15 WIBLifestyle