Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
Untitled design (89).jpg
Dok, Golden Tooth

Intinya sih...

  • The 50$ Drink lahir dari sosok Kemal yang vokal, terang, dan penuh daya tarik. Koktail ini mencerminkan kepribadiannya yang kuat, dibuat dengan 1800 Guachimonton dan Jose Cuervo Reserva de la Familia Extra Añejo.

  • Patagonia terinspirasi dari sosok Andra—tenang, elegan, dan selalu tampil selaras dengan sekelilingnya. Martini ini memadukan Tanqueray No. 10 dengan green coffee dan white tea silver tip.

  • Yalla By The Fire menangkap kehangatan dari sosok Karina, seperti malam bersalju di pondok keluarganya di Montgomery Creek. Minuman ini memadukan Johnnie Walker Black Label dengan rempah-rempah musim dingin.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sejak pertama kali dibuka pada tahun 2023, The Golden Tooth tak hanya tumbuh menjadi sekadar bar, tetapi juga menjadi ruang hangat untuk berbagi cerita, pertemanan dan momen yang tak terlupakan. Tahun ini, bar asal Jakarta yang masuk peringkat ke-98 pada daftar tambahan Asia's 50 Best Bar 2025 itu kembali menghadirkan menu koktail terbaru bertajuk “For The People, By The People”, yang terinspirasi dari komunitasnya.

Disajikan dalam format bergaya zine, terdiri atas 12 menu baru yang terangkum sebagai The Golden Dozen. Ini bukan hanya daftar minuman semata, melainkan sebuah perayaan terhadap komunitas yang telah membentuk dan memberi energi pada The Golden Tooth sejak hari pertama. Mereka datang dari latar belakang yang berbeda dan membawa cerita yang beragam. Seperti apa 12 menu koktail baru dari The Golden Tooth? Selami artikel ini sampai habis, Bela!

1. The 50$ Drink

Dok. The Golden Tooth Bar

The 50$ Drink lahir dari sosok Kemal yang vokal, terang, dan penuh daya tarik. Koktail ini mencerminkan kepribadiannya yang kuat, dibuat dengan 1800 Guachimonton dan Jose Cuervo Reserva de la Familia Extra Añejo. Hasilnya adalah minuman yang kaya rasa, berani, dan percaya diri tanpa kompromi.

2. Patagonia

Dok. The Golden Tooth Bar

Patagonia terinspirasi dari sosok Andra—tenang, elegan, dan selalu tampil selaras dengan sekelilingnya. Martini ini memadukan Tanqueray No. 10 dengan green coffee dan white tea silver tip, menghasilkan rasa yang earthy, halus, dan penuh keanggunan.

3. Yalla By The Fire

Dok. The Golden Tooth Bar

Yalla By The Fire menangkap kehangatan dari sosok Karina, seperti malam bersalju di pondok keluarganya di Montgomery Creek. Minuman ini memadukan Johnnie Walker Black Label dengan rempah-rempah musim dingin, disajikan hangat dalam gelas berukir yang rumit. Hasilnya adalah koktail yang hangat, nostalgik, dan penuh kenyamanan.

4. The 5th Element

Dok. The Golden Tooth Bar

The 5th Element mewakili Michael, tenang di permukaan, namun tumbuh dalam kekacauan yang penuh rasa. Koktail ini berbasis Código 1530 Blanco tequila, dipadukan dengan nori panggang dan tetesan minyak wijen. Kombinasi yang tak terduga, kompleks, dan namun menggugah.

5. New Amsterdam

Dok. The Golden Tooth Bar

New Amsterdam terinspirasi dari Wina yang hidup di antara dunia korporat dan pelarian tropis, dengan New York City dan Banda Neira sebagai dua tempat yang paling membekas baginya. Koktail ini memadukan Johnnie Walker Black Label dengan mace dan keju Parmesan, menghasilkan rasa yang berani, gurih, dan penuh karakter.

6. Soy Story

Dok. The Golden Tooth Bar

Soy Story adalah cerminan kenyamanan masa kecil Tariq; tau fu fah dan you char kway adalah camilan favoritnya saat bolak-balik antara Kuala Lumpur dan Jakarta. Koktail ini berbasis 1800 Añejo tequila, dengan lapisan susu kedelai, miso, dan puding tahu yang menghadirkan sentuhan manis dan penuh nostalgia.

7. Electric Souls

Dok. The Golden Tooth Bar

Electric Souls terinspirasi dari Guntur dan Clarissa, keduanya seperti anjing golden retriever dan kucing hitam, dua karakter berlawanan yang justru saling melengkapi. Koktail ini berbasis Código 1530 Blanco tequila, diperkaya dengan madu melon dan sentuhan pedas jalapeño. Rasa manis, pedas, dan harmoni yang tak terduga.

8. Iron Sky

Dok. The Golden Tooth Bar

Iron Sky mencerminkan sosok ZH yang penuh ketenangan dan misteri, introspektif, moody, dan tak terlupakan. Koktail ini berfokus pada Bulleit Bourbon whiskey, dengan sentuhan blueberry yang menghadirkan kedalaman rasa buah yang gelap dan intens.

9. Rhubarb Gimlet

Dok. The Golden Tooth Bar

Rhubarb Gimlet mewakili Kabir yang tajam dan tepat. Koktail ini mencerminkan kecintaannya pada keseimbangan dan bahan musiman, dengan dasar Tanqueray London Dry Gin. Rhubarb cordial memberikan kesegaran yang jernih, sementara tambahan zaitun hijau menambahkan sentuhan rasa asin yang halus.

10. Butta Gangsta

Dok. The Golden Tooth Bar

Butta Gangsta mewakili Gabriel, pria yang kuat dan penuh cita rasa, seorang koki yang menemukan kenyamanan dalam kesederhanaan roti panggang selai kacang dan kopi. Koktail ini berbasis Bulleit Rye whiskey, dengan sentuhan toasted brioche, beurre noisette, dan kastanye yang menghadirkan akhir rasa yang kaya dan berlapis.

11. Mr. Kim

Dok. The Golden Tooth Bar

Mr. Kim adalah cerminan Bernat yang sejak awal hadir bersama kami. Ia sosok yang berani, setia, dan tak pernah takut mengguncang suasana. Highball-nya menggunakan Código 1530 Blanco tequila, dipadukan dengan stroberi dan pisang yang memberikan sentuhan berbuih dan kejutan rasa yang segar.

12. 22nd Century

Dok. The Golden Tooth Bar

22nd Century mewakili sosok Zee, manis di luar, tapi penuh tekad yang serius dan jangan pernah sekalipun meremehkannya. Versi modifikasi dari koktail klasik 20th Century ini mengganti gin dengan Nusa Caña Spiced Rum, diperkaya dengan fermentasi kakao yang memberikan kekayaan dan kedalaman rasa.

Menu koktail terbaru The Golden Tooth bukan sekadar daftar minuman; ia adalah sebuah penghormatan nyata bagi komunitas yang telah memberi warna dan energi pada setiap sudut bar ini. Dengan “For The People, By The People,” The Golden Tooth terus mengukir kisahnya sebagai tempat di mana rasa dan cerita berpadu dalam harmoni sempurna. Tertarik coba menu koktail baru dari The Golden Tooth, Bela?

Editorial Team

EditorAyu Utami