8 Fakta Unik Buah Tin, Buah Surga yang Menjadi Nama Surah di Alquran

Keunikan buah tin yang pertama terlihat dari bentuknya yang mirip dengan bawang. Pada dasarnya, buah ini berbentuk bulat berwarna ungu ketika sudah ranum. Hanya saja, buah ini memiliki "kerucut" lancip di atasnya, sehingga sekilas buah ini terlihat seperti bawang merah besar.

Rasanya manis dengan kandungan air dan jumlah biji yang cukup banyak. Bagi kamu fruit lovers, wajib banget jajal buah satu ini!

Buah tin atau buah ara dikenal dengan nama fig dalam bahasa Inggris, merupakan spesies buah yang berasal dari wilayah Mediterania dan Asia Barat. Sedangkan menurut Syaikh Khalid Jad dalam bukunya yang berjudul Ensiklopedi Pengobatan Herbal, disebutkan bahwa buah tin banyak dibudidayakan di Negara Timur Tengah.

Jadi tak heran, buah ini mudah ditemukan di wilayah Turki, Mesir, Syam (Palestina), Iran, Arab dan sebagian negara Afrika bagian selatan.

Ternyata, buka cuma kurma dan zaitun saja yang dapat tumbuh di habitat kering dengan cuaca panas yang ekstrem, Bela. Buah tin yang menyegarkan ini juga masuk dalam daftar ini juga, lho.

Sering ditemukan di negara beriklim panas, pohon tin dapat tumbuh di tanah kering dan dapat hidup dengan kadar air yang sedikit. Buah yang sudah hadir sejak 4000 SM ini umumnya berbuah pada musim panas dan musim gugur.

Bagi kamu yang penasaran akan rasanya, buah surga ini mempunyai cita rasa manis seperti madu. Tak hanya menyimpan kelezatan, buah tin juga memiliki banyak khasiat bagi kesehatan. Mengorek informasi dari Healthily, dalam satu buah tin memgandung kalsium, tembaga, magnesium, potasium, fosfor, dan besi, serta vitamin A, B6, C, dan K.

Dengan mineral dan vitamin di atas, buah tin sering dimanfaatkan sebagai pengobatan untuk masalah pencernaan, tulang, hingga mampu mengatasi penyakit kronis seperti diabetes.

Banyak orang menyangka bahwa pohon tin adalah tanaman buah yang dihasilkan perkembangbiakan bunga. Faktanya, pohon tin adalah tanaman berbunga, Bela. Bunga tin mekar dalam kondisi infructescence atau buah berganda. Yaitu sebuah fase alami di mana gugusan bunga terbungkus secara rapat hingga menyerupai buah.

Sepertinya kamu sudah mengetahui bahwa serangga terbang menyukai nektar, lantaran rasanya yang manis. Hubungan antara hewan ini dan tanaman bunga dan buah melahirkan simbiosis mutualisme.

Di mana mereka membantu dalam proses polinasi atau penyerbukan bunga. Di satu sisi, serangga terbang juga mendapat nektar dan menjadikan bunga tersebut sebagai tempat bertelur. Begitu pula proses penyerbukan buah tin yang dibantu oleh serangga yang bernama tawon ara (tawon yang berukuran sangat kecil).

Hubungan mutualisme antara keduanya sangat erat. Pohon tin menyediakan menjadi rumah bagi tawon ara betina untuk bertelur. Demikian juga tawon ara yang membawa serbuk sari yang membantu proses polinasi bagi pohon tin.

Bagi kamu pemeluk Islam, sekiranya sudah mengetahui bahwa Buah tin adalah buah istimewa yang termaktub dalam Alquran. Keistimewaan tersebut semakin mahsyur setelah buah manis ini nama salah satu surah dalam Alquran, yaitu Surah At-Tin. Bahkan, Allah SWT bersumpah atas nama buah tin menyebutkan bahwa Dia telah menciptakan manusia dalam bentuk tubuh dan rupa yang paling sempurna.

Tertulis dalam sabda Nabi Muhammad dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Darda, buah tin juga disebut sebagai buah dari surga.

“Sekiranya kukatakan ada buah-buahan yang turun dari surga, maka itulah buah Tin. Karena, buah-buahan surga itu tanpa biji. Makanlah ia, karena ia dapat menyembuhkan wasir dan bermanfaat bagi pegal-pegal."

Kamu sedang diet? Takut ngemil buah terlalu banyak karena kandungan gula dan kalorinya yang tinggi?

Tenang aja, Bela. Buah tin cocok menjadi camilan sehat untukmu. Kandungan nutrisi dan gizi yang berlimpah pada buah tin mampu memberikan rasa kenyang lebih lama. Hal ini membuat buah tin mampu membantumu dalam menurunkan berat badan.

Itu tadi kedelapan fakta unik buah tin yang penuh keistimewaan bagi umat Islam. Rasanya manis bagaikan madu, sepadan dengan khasiat mujarab nya yang membuat buah ini sering dimanfaatkan sebagai obat. Apakah kamu pernah mencicipinya, Bela?