9 Makanan Khas Swiss yang Populer di lidah Pelancong

Fondue biasa ditemukan pada jamuan makan di restoran khas Eropa. Saus berupa keju leleh dengan rasa yang kompleks ini merupakan makanan khas Swiss.

Fondue dimasak di dalam panci khusus dengan ragam jenis keju, seperti keju Gruyère dan keju Emmentaler. Masyarakat Swiss maupun Eropa menyantap fondue sebagai teman makan roti. Kelezatan fondue terletak pada penambahan aneka perisa berupa campuran anggur, perasan lemon dan bawang putih.

Rösti adalah makanan khas Swiss dengan bahan dasar kentang yang dipanggang. Bentuknya mirip panekuk. Untuk menambah rasa dan memberi rasa kenyang lebih, isian rösti biasa dicampur dengan daging sapi, keju, dan bawang merah selama proses pembuatannya. Sebagai pelengkap, kamu bisa menyantapnya bersama telur, daging cincang, daun bawang, hingga salmon asap.

Walau penyebutannya terdengar ruwet, nyatanya papet vaudois adalah makanan Swiss dengan penyajian yang cukup sederhana. Tak perlu terbang ke Tanah bagi Gunung Matterhon ini kalau ingin mencobanya.

Makanan ini terbuat dari kentang rebus yang ditumbuk bersamaan dengan daun bawang. Sebagai sentuhan terakhir, penyajiannya ditambahkan dengan sosis dan bawang merah. Mudah sekali, bukan?

Menu sarapan khas Swiss ini cocok buat kamu yang sedang menjalani program penurunan berat badan. Makanan sehat ini terbuat dari kombinasi serpihan gandum, aneka macam buah, kacang-kacangan, perasan lemon, dan susu. Rasanya? Manis, menyegarkan, dan tentunya mengenyangkan!

Polenta adalah kuliner khas Swiss berbahan dasar jagung dan biasa disantap sebagai sumber karbohidrat. Melihat polenta pertama kali, membuat kamu teringat akan bubur. Walau sama-sama lembut, polenta bertekstur sedikit padat daripada bubur. Polenta sendiri dimasak dengan api kecil dan disantap bersama keju, mentega, saus, dan susu.

Nama makanan Swiss ini cukup sulit diucapkan. Meski demikian, kuliner satu ini menjadi favorit warga Swiss saat musim dingin tiba. Zürcher geschnerzeltes berbahan dasar dari daging dan ginjal anak sapi serta roti yang ditumis dengan mentega, jamur, bawang, dan anggur putih.

Sajian berupa sosis setengah kering a la Swiss ini memiliki arti pemburu tanah. Identitas ini diberikan karena landjaeger biasa dimakan oleh para pemburu dan petualang kala bepergian. 

Landjaeger sendiri berasal campuran daging babi, daging sapi, lemak sapi, gula, rempah-rempah, dan anggur merah. Rasanya lezat dan cukup mengenyangkan.

Mirip dengan fondue, bedanya raclette terbuat dari keju yang dimasak dengan cara dipanggang. Raclette paling nikmat disantap hangat bersama dengan kentang rebus, bawang, dan acar.

Älplermagronen adalah hidangan makaroni khas Swiss. Sajian makaroni ini punya tekstur creamy, dengan perpaduan rasa manis saus apel dan gurih dari keju. Kombinasi inilah yang menciptakan cita rasa yang unik di lidah.  Dibuat dari keju, kentang, susu, apel, dan bawang, serta disajikan dengan taburan bawang goreng dan lelehan saus apel rebus. 

Sebelum terkenal seperti sekarang, mulanya makanan ini disantap oleh penggembala lereng gunung Alpen untuk menghangatkan tubuh.

Memang tak ada yang menggiurkan selain menyantap deretan makanan khas Swiss di atas, sembari menikmati panorama indah dari negara yang terkenal sebagai penghasil cokelat dan keju tersebut.