STUDIOMORAL Hadir di Panggung Vietnam International Fashion Week 2025

- STUDIOMORAL menampilkan koleksi bertajuk collection:05 “Everything / Everyday” di panggung Vietnam International Fashion Week 2025 yang digelar di Ho Chi Minh City.
- Merefleksikan gaya yang timeless, sebagai benang merah STUDIOMORAL.
- Koleksi kaya kolaborasi yang bukan dikenakan hanya untuk dilihat, melainkan yang tumbuh dan bergerak bersama kehidupan.
STUDIOMORAL kembali mencuri perhatian, kali ini di panggung Vietnam International Fashion Week 2025 yang digelar di Ho Chi Minh City, dengan menghadirkan koleksi bertajuk collection:05 “Everything / Everyday”. Dalam pertunjukan mereka di Vietnam, duo kreatif Andandika Surasetja dan Radhitio Anindhito menyuguhkan eksplorasi fashion yang berakar pada keseharian, namun tetap terasa progresif dan penuh makna. Koleksi ini bukan sekadar soal busana yang dipakai untuk tampil, tapi busana yang hidup dan tumbuh bersama penggunanya.
1. Garis rancang, palet warna dan styling collection:05

Dengan palet warna netral dan membumi seperti hijau sage, abu terang, biru kelabu, hingga pink, koleksi ini menghadirkan kesan tenang yang menyimpan kekuatan. Motif printstripe menjadi elemen khas yang mencerminkan gerak dan arah yang dinamis dengan makna dalam hidup, langkah tak selalu lurus, tapi tetap terus maju.
Rangkaian busananya memadukan struktur longgar dan pas, menghadirkan siluet yang bisa berubah lewat fitur bongkar-pasang, dan bisa dikenakan oleh siapa saja. Menampilkan beragam bentuk padu padan yang merangkul kebutuhan berpakaian lintas identitas dan situasi. Mulai dari rok panjang dan pendek yang dipadukan dengan kemeja untuk pria maupun wanita, luaran tanpa lengan, berlengan pendek hingga panjang, dengan fitur bongkar-pasang yang memungkinkan transformasi fungsi dan siluet.
2. Merefleksikan gaya yang timeless

Koleksi “Everything / Everyday” juga merefleksikan DNA seasonless dan timeless yang menjadi benang merah STUDIOMORAL. Padu padan koleksi terdahulu menjadi pendekatan berkelanjutan yang tidak hanya estetik, tapi juga fungsional. “Kesederhanaan bisa menjadi kekuatan paling jujur,” ujar Andandika, sang Direktur Kreatif, yang percaya bahwa busana harus mampu bertahan dan menyatu dengan kehidupan nyata, bukan hanya tren sesaat.
3. Koleksi kaya kolaborasi

Arah kreatif yang telah ditetapkan oleh Direktur Kreatif Andandika Surasetja diterjemahkan melalui rancangan yang dikembangkan bersama Lutfinana Rusda, serta gaya yang ditata secara cermat oleh Stephen Tanius, menghasilkan tampilan yang tidak hanya selaras secara visual, tetapi juga bermakna secara konseptual.
Presentasi ini juga menampilkan kolaborasi bersama Starry besutan Julliana Ng, melalui tiga gaun dengan siluet yang mengeksplorasi romantisme kontemporer, berlipit dan berkerut menghadirkan momen lembut yang tak kehilangan ketegasan. Sebuah interpretasi modern atas kelembutan yang tangguh.
Sementara itu, koleksi kolaboratif Peau untuk STUDIOMORAL memperkaya presentasi dengan tas kulit berstruktur minimalis, dan Oje Eyewear menyempurnakan tampilan melalui aksesori optik yang mempertegas karakter serta menambahkan kedalaman dan sikap dalam keseluruhan narasi visual.
4. Pendapat sang direktur kreatif

"Bagi saya, busana yang paling relevan hari ini adalah yang mampu bertahan dan beradaptasi dengan kehidupan nyata pemakainya, bukan hanya terlihat indah di permukaan, tapi juga bergerak, tumbuh, dan berbicara bersama mereka. Bukan tren semusim yang lekas usang dalam hitungan bulan. Melalui “Everything / Everyday”, kami ingin menunjukkan bahwa kesederhanaan bisa menjadi bentuk kekuatan yang paling jujur," papar Andandika Surasetja, Direktur Kreatif STUDIOMORAL
5. Ketika busana tak hanya dipakai, tapi dihidupi

Melalui koleksi “Everything / Everyday”, STUDIOMORAL menampilkan narasi yang jujur dan membumi. Bahwa busana terbaik bukanlah yang hanya dikenakan untuk dilihat, melainkan yang tumbuh dan bergerak bersama kehidupan.
Kehadiran STUDIOMORAL di panggung Vietnam International Fashion Week 2025 menjadi momen pertukaran energi kreatif yang memicu inspirasi lintas budaya. Sebuah presentasi yang bukan hanya soal pakaian, tapi juga tentang bagaimana fashion bisa menjadi perpanjangan dari cerita hidup manusia.



















