Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
COVER STORY FOR POPBELA ARTICLE (48).png
vogue.com

Intinya sih...

  • Moschino S/S 2026 menampilkan kritik terhadap kesadaran lingkungan dan keberlanjutan.

  • Direktur kreatif Adrian Appiolaza menyatakan koleksi ini merefleksikan kehidupan kelas bawah.

  • Koleksi ini menggambarkan kemewahan dari tempat yang kurang mampu dengan nilai seni yang berharga.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Moschino sukses menampilkan koleksi terbaru untuk musim Spring/Summer 2026 sebagai bagian dari Milan Fashion Week. Diarahkan oleh direktur kreatif Adrian Appiolaza, koleksi Moschino Spring/Summer 2026 ini seolah menjadi kritik terhadap tingkat kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan dan keberlanjutan masa depan usia Bumi.

Disamping itu, menurut penuturan Adrian Appiolaza, koleksi Moschino Spring/Summer 2026 juga memiliki makna mendalam soal refleksi kehidupan masyarakat kelas bawah lewat sederet look yang menjadi simbol kemewahan tetapi berasal dari tempat yang kurang mampu. Ada nilai seni yang berharga dibalik kemeriahannya, intip rangkuman menarik dari peragaan busana Moschino Spring/Summer 2026 di bawah ini.

1. Selipkan arsip desain dari masa lalu

vogue.com

Tidak ingin melupakan karya original sang founder, Adrian Appiolaza kembali bawa motif koran ikonik ciptaan mendiang Franco Moschino yang sempat viral di era 90-an di atas panggung runway Spring/Summer 2026. Motif koran ini Adrian Appiolaza terapkan pada atasan kemeja, gaun maxi berpotongan lurus dan longgar serta item celana panjang. Tidak hanya motif koran, Adrian Appiolaza juga menggunakan motif smiley dan tulisan "Niente" yang memiliki arti "Nothing" dalam bahasa Inggris pada sebuah atasan tank top.

2. Usung konsep "recycle"

vogue.com

Pada koleksi Moschino Spring/Summer 2026, Adrian Appiolaza curi perhatian dengan konsep desain "recycle". Konsep ramah lingkungan ini menampilkan deretan fashion item yang seolah-olah didesain menggunakan material bekas pakai, seperti teknik patchwork (tambal pakaian) dari belasan kain sisa. Meski terkesan murah dan sepele, tentu saja karya desain milik Adrian Appiolaza ini dijual dengan harga selangit.

3. Terinspirasi dari gerakan seni Italia

vogue.com

Adrian Appiolaza mengaku jika koleksi pakaian terbaru untuk Moschino ini terinspirasi dari gerakan seni Italia pada masa dekade 1960-an. Gerakan seni tersebut bernama Arte Povera atau biasa dikenal dengan sebutan Poor Art.

Arte Povera merupakan istilah yang mengacu pada penentangan konsep seni tradisional yang melibatkan bahan dasar sederhana seperti kain perca, tanah dan ranting kayu usang saat proses pembuatan sebuah maha karya. Dicetuskan oleh Germano Celant, gerakan seni Arte Povera ini bertujuan untuk mengaburkan batas antara seni dan kehidupan manusia sehari-hari serta cerminan semangat revolusi dan kesadaran politik pada masa itu.

4. Versi baru tas tangan Tie Me

vogue.com

Didesain berdasarkan konsep Arte Povera, Adrian Appiolaza resmi merilis versi terbaru dari tas tangan Tie Me dengan menggunakan material mirip ranting kayu mengkilap yang ditumpuk halus menjadi satu. Minimalis tanpa detail tambahan, tas tangan Tie Me versi baru ini langsung jadi salah satu fashion item yang perilisannya sangat dinanti penggemar Moschino.

5. Sedikit sentuhan surealisme pada koleksi alas kaki

vogue.com

Di antara koleksi alas kaki terbaru Moschino, direktur kreatif Adrian Appiolaza tidak ragu beri sedikit sentuhan seni surealis lewat tambahan fringe yang bervolume mirip pom-pom cheerleader pada beberapa item heels.

Editorial Team