Jejak Gaya di Jakarta Fashion Week 2026

- Jakarta Fashion Week 2026 penuh dengan energi inspiratif dari desainer ternama hingga talenta baru.
- Deretan koleksi menampilkan siluet modern, eksplorasi kain lokal, dan detail futuristik yang segar.
- Berbagai highlight termasuk Parade Opening Ceremony, Fashion Force Awards 2025, kolaborasi antara label aksesori, dan penampilan maestro couture Asia Tenggara.
Jakarta Fashion Week 2026 menghadirkan energi yang begitu hidup dan inspiratif. Deretan desainer ternama hingga talenta baru tampil memukau dengan koleksi yang mencuri perhatian—dari siluet modern, eksplorasi kain lokal, hingga detail futuristik yang segar. Setiap show menjadi perayaan kreativitas dan keberagaman tren, menjadikan JFW 2026 bukan hanya ajang mode, tetapi juga panggung inovasi dan ekspresi gaya yang tak terlupakan.
Berikut beberapa highlight dari Jakarta Fashion Week 2026, yuk simak!
DAY-1

Tanah Le Saé, Blanc Studio, dan Suedeson by Kimberly Tandra menampilkan koleksi dengan siluet clean, tekstur playful, serta paduan warna elegan di panggung Jakarta Fashion Week 2026, menghadirkan semangat inovasi dan keberlanjutan melalui eksplorasi desain yang memadukan kreativitas, teknologi, dan kesadaran akan tujuan sebagai visi mode masa depan yang bermakna.
Othman menghadirkan Eternal Elegance, koleksi yang memadukan pesona klasik dengan sentuhan kemewahan modern lewat detail craftsmanship yang presisi. Sementara itu, PEAU dengan Nomadic Ease yang merupakan interpretasi tentang ketenangan di tengah dinamika hidup melalui perpaduan material kulit, wol, dan tekstur ular yang menciptakan kesan hangat sekaligus kuat.

Di malam harinya, Parade Opening Ceremony diramaikan oleh deretan koleksi desainer yang akan mengisi rangkaian acara JFW 2026. Bintang seperti Tasya Farasya, Aaliyah Massaid hingga Novia Bachmid ikut memeragakan koleksi pada selebrasi pembukaan ini.
DAY-2

Bertepatan pada Hari Sumpah Pemuda, BINhouse menampilkan koleksi wastra bertema "Bahasa Kain" di panggung Jakarta Fashion Week 2026 hari ke-2 melalui konsep runway yang seru yang menyenangkan, aksesori EPA Jewel dan sepatu Mario Minardi turut menyempurnakan penampilan para model. Sejauh Mata Memandang, Glashka, dan MASSHIRO&Co. berbagi panggung di Jakarta Fashion Week 2026 melalui tema “Echoes of the Universe”, menampilkan interpretasi unik lewat siluet clean, detail presisi, serta eksplorasi material dan tekstil lokal yang berkelanjutan, menghadirkan kolaborasi yang merefleksikan arah baru mode Indonesia yang modern dan relevan.

Fashion Force Awards 2025 kembali hadir di panggung Jakarta Fashion Week 2026, menjadi ajang apresiasi bagi label independen yang menghadirkan gagasan segar dan eksplorasi desain di industri mode Indonesia. Tahun ini, deretan finalis seperti St. Yarra, See You at One, White Noise FM, Club of Nobody, Wander.etc, Syma Utilized, dan Rumme menampilkan interpretasi berbeda terhadap fashion lokal, dari sentuhan tradisi hingga pendekatan eksperimental. Wander.etc meraih penghargaan kategori Aksesori, sementara White Noise FM dinobatkan sebagai label Ready-to-Wear terbaik.

Yang juga nggak kalah menyita perhatian adalah kolaborasi perdana antara dua label aksesori yaitu Esemu dan Gelap Ruang Jiwa. Keduanya menghasilkan koleksi kontemporer yang tak lekang waktu. Dari palet warna hitam dan putih, sangat berteriak namun sleek, drama sekaligus praktis!
DAY-3

Membawa semangat Female Forward, Nagita Slavina mempersembahkan koleksi ‘Bunga Loka’ dengan 12 tampilan yang dihiasi permainan warna pastel dan sentuhan bunga 3D. Siluet bergaya Y2K yang feminin tapi tetap simple dan modern. Kolaborasi Ingrid Husodo dan Christin Wu menampilkan ‘Symbiosa’ dengan gaun-gaun berumbai yang dreamy dan sepatu warna-warni mencolok. Dalam koleksi Kurangu, Mel Ahyar Archipelago menafsirkan pesona masyarakat Sumba terhadap kuda, dengan paduan kain tenun yang berpadu palet indigo serta warna-warna alami.

Minimal meluncurkan koleksi akhir tahun berkolaborasi dengan Marsha Aruan. Bertema ‘The Effortless Comfort of The Season,’ koleksi ini menghadirkan gaya elegan dan nyaman, didominasi warna merah yang pop-up.

Cita Tenun Indonesia yang turut meramaikan JFW 2026 menantang empat desainer lintas genre dalam tajuk “Liminal”. Dalam gayanya masing-masing yang memukau, The Rizkianto menampilkan tenunan cantik berbentuk polka dot, MORAL dengan padu-padan tenun yang bernuansa muda nan memberontak, Danny Satriadi dengan koleksi gaun megah bersentuhan peranakan, dan Wilsen Willim yang menutup epik dalam koleksi yang memadukan unsur maskulin dan feminin pada koleksi bergaya militer.

Di malam harinya, show BIASA menutup dengan koleksi segar dalam palet warna hijau wasabi dan putih tulang yang terus berkembang di tiap babaknya. Bertema “Believe”, koleksi yang berjumlah 70-an look ini menampilkan tekstur yang riang berbalut nuansa alam yang sederhana. Banyak detail kecil hasil tangan para pengrajin (bukan mesin) yang indah, seperti hand painted blazer, sisa bahan yang diubah jadi detail pompom, sampai rok dengan siluet kuncup bunga yang cantik.
DAY-4

Iwan Tirta menghadirkan Annual Collection 2026 berjudul “REMPARAJA”, di mana koleksinya menggambarkan gaya Nusantara yang kontemporer dalam narasi “Mother of Spices”—yang dituangkan menjadi warna elegan yang berbisik lembut di antara motif-motif batik khas Iwan Tirta yang menari dalam keanggunan. Secara keseluruhan koleksinya begitu harmoni antara tradisi dan keindahan. Show ini ditutup dengan penampilan Jerome Kurnia yang mengenakan setelan jas biru motif ayam (dipadukan santai dengan ribbed tank top), dan Chicco Jerikho yang pamer abs dalam balutan jas motif burung merak.
DAY-5

CALLA yang tampil playful dengan motif warna-warni. STUDIOMORAL memadukan baju hangat dengan celana pendek yang chic. Masshiro Atorie x Rounn menunjukkan kombinasi outfit basic dan tas kerja berstruktur tegas. Nadjani menampilkan motif bold dan siluet A-line mirip tutu yang playful. Sementara Nagita Slavina dan Voneworld bermain di warna pastel dengan potongan geometris bergaya arsitektural. BIASA menampilkan kombinasi patchwork dan makrame, serta Buttonscarves menutup show dengan look magenta ikonik yang glamor.

Asia Pacific Rayon di Jakarta Fashion Week 2026 menghadirkan sentuhan baru di panggung ready-to-wear lewat koleksi dari Lascada dan Urban Exchange. Di bawah arahan Ajeng Svastiari dan Bimo Permadi, kedua label ini membawa energi segar dengan gaya yang memadukan fungsi dan estetika untuk keseharian. Rama Dauhan Gold menampilkan kehangatan emosi dan kedekatan lewat siluet lembut dan detail penuh makna, menghadirkan cinta sebagai perpaduan antara perasaan dan seni. Didi Budiardjo menonjolkan koleksi yang terinspirasi dari era 30-an dengan kain menyerupai kelopak bunga.
DAY-6

STUDIO JEJE menghadirkan koleksi bernuansa manis dengan detail beading serta bulu. Christie Basil menghadirkan deretan gaun glamor dan elegan, sedangkan Jan Sober yang mengeksplorasi tailoring dalam bentuk drapery bersiluet dramatis nan elegan.

Dewi Fashion Knights 2025 memiliki tema “Nusantara”, tiga desainer terpilih menghadirkan interpretasi modern nusantara di level berikutnya. Ada TANGAN Prive dengan “Part II Collection” yang elegan dan sophisticated, KRATON Auguste Soesastro yang merayakan estetika Indonesia lewat siluet modern kontemporer, dan TOTON dengan koleksi “Regang” yang menyihir lewat kilau artistik nan memikat.
DAY-7

ANW menampilkan siluet eksploratif yang bermain dengan warna oranye dan biru dalam perpaduan tekstur berlapis. Rinda Salmun dalam ‘Resonance’ menggabungkan keanggunan aristokratik dengan semangat pemberontakan, menampilkan keragaman siluet yang terbuat dari olahan limbah tekstil. Sementara, Ivan Gunawan lewat ‘Nefertari’ memancarkan kemewahan lewat palet warna sandalwood hingga bronze dengan siluet lembut dari bahan velvet.

JFW 2026 semakin spesial dengan kehadiran tiga maestro couture Asia Tenggara lewat “ASEAN Fashion Parade”. Francis Libiran dari Filipina menampilkan reinterpretasi pakaian tradisional lewat tenun dan warna keemasan yang hangat. Frederick Lee dari Singapura menghadirkan karya teatrikal dengan permainan lace, sifon dan tulle yang dramatis. Sementara Rizman Ruzaini dari Malaysia menutup dengan kemewahan tropis penuh kilau dan kristal, mencerminkan nuansa elegan yang abadi dalam harmoni budaya Asia Tenggara.

Menutup rangkain Jakarta Fashion Week 2026, para ksatria Dewi kembali menampilkan penutupan yang epik. Dari label aksesori buatan tangan, TULOLA yang menyalakan cahaya megah dalam setiap lengkung aksesori emas dan bebatuan, Sapto Djojokartiko yang menenun modernitas pada napas nusantara, dan terakhir Sebastian Gunawan Signature yang menutup tirai dengan wastra penuh kemewahan. Anggun. Daulat. Dan abadi.



















