Biyan Spring/Summer 2026, Warisan dalam Sentuhan Modern
- Merayakan warisan dalam 115 tampilanHadir dalam 115 tampilan, koleksi ini menafsirkan kembali tradisi melalui lensa modern. Busana menjadi benda pusaka, simbol dari kenangan, kekuatan, dan kesinambungan antar generasi.
- Pakaian berlapis kristalSetiap pakaian dihiasi dengan ornamen berlapis seperti kristal, manik-manik, tali makramé, aksen logam, dan sulaman emas rumit khas goldwork embroidery.
- Siluet yang dramatisSiluetnya berkisar dari tailoring tajam hingga drapery dramatis, menggunakan bahan seperti sutra, taffeta, velvet, lamé jacquard, renda Prancis, dan gabardine untuk mengeksplorasi ketegangan
Biyan kembali di musim ini dengan A Chromatic Reverie, sebuah koleksi yang dibentuk oleh kemegahan warisan kerajaan dan kekuatan tenang dari tradisi budaya Indonesia. Koleksi ini merupakan studi tentang kontras dan emosi, di mana pakaian dalam nuansa lilac, menyala dalam warna saffron, emerald serta midnight blue. Benang emas mengalir melalui karya-karya ini seperti kenangan leluhur, yang ditenun tidak hanya dalam kain tetapi juga dalam waktu. Setiap tampilan membangkitkan rasa nostalgia, potongan-potongan masa lalu yang dibayangkan, dibungkus dalam sutra, perasaan, dan presisi.
1. Merayakan warisan dalam 115 tampilan
Hadir dalam 115 tampilan, koleksi ini menafsirkan kembali tradisi melalui lensa modern. Koleksi ini tidak hanya merayakan warisan; tetapi membentuknya kembali. Busana menjadi benda pusaka, simbol dari kenangan, kekuatan, dan kesinambungan antar generasi. Terinspirasi dari keindahan era Art Nouveau, koleksi ini menggantikan struktur kaku dengan geometri organik yang lembut, motif tanaman hias, besi tempa, dan siluet mengalir yang mengaburkan batas antara alam dan arsitektur. Tekstur shibori memberikan efek tie-dye yang kaya warna dan berubah-ubah, dari kesan elegan yang tenang hingga intensitas warna yang hidup: ungu tua, lilac lembut, saffron terang, olive hangat, tembaga, dan emas.
2. Pakaian berlapis kristal
Romantis namun tegas, setiap pakaian dihiasi dengan ornamen berlapis seperti kristal, manik-manik, tali makramé, aksen logam, dan sulaman emas rumit khas goldwork embroidery. Setiap detail dikerjakan dengan tangan dan penuh perhatian, menciptakan rasa abadi dan keanggunan yang tak lekang oleh waktu.
3. Siluet yang dramatis
Siluetnya berkisar dari tailoring tajam hingga drapery dramatis, menggunakan bahan seperti sutra, taffeta, velvet, lamé jacquard, renda Prancis, dan gabardine untuk mengeksplorasi ketegangan dinamis antara maskulinitas dan feminitas. Drapery berpola dan potongan eksperimental menciptakan dialog antara struktur dan kelembutan.
4. Menjadi bentuk pemnghormatan terdapat warisan budaya Indonesia
Sebuah penghormatan pada warisan Indonesia hadir melalui reinterpretasi kontemporer terhadap sarung dan beskap, dipadukan dengan teknik draperi yang disempurnakan, menciptakan bentuk baru dari kemegahan yang tenang. Aksesori seperti pendant berukuran besar, bros antik, tas penuh payet, dan syal sutra ringan memperluas narasi, berfungsi sebagai jimat modern yang membawa kisah personal yang mendalam.
5. Bukan hanya koleksi, melainkan atmosfer
A Chromatic Reverie bukan sekadar koleksi, melainkan sebuah atmosfer. Sebuah kenangan visual. Sebuah cerita dalam gerak. Koleksi ini mencerminkan keyakinan Biyan bahwa fashion bukan hanya soal keindahan, melainkan bahasa identitas dan warisan. Keindahan sejati tidak tetap, ia bersifat pribadi namun universal, megah namun lembut. Dalam koleksi ini, kenangan menjelma menjadi bentuk, dan bentuk menjadi sesuatu yang dapat dikenakan, dirasakan, dan diwariskan.
