Denny Wirawan Persembahkan Koleksi Bertajuk “SANDYAKALA SMARA”
Perjalanan sewindu Denny Wirawan bersama Bakti Budaya Djarum Foundation untuk kota Kudus, Jawa Tengah bermetamorfosa menjadi satu koleksi karya fashion berjudul 'SANDYAKALA SMARA'.
Koleksi SANDYAKALA SMARA mengangkat Batik Kudus dalam format ready-to-wear deluxe dan ready-to-wear premium. Sebelumnya, koleksi ini telah dipresentasikan di kota Kudus, lalu kini dibawa ke Jakarta untuk publik nasional yang lebih luas. Sesuai dengan aura metropolitan Jakarta, Denny Wirawan membawa mood SANDYAKALA SMARA yang berbeda di pertunjukannya. Simak koleksi selengkapnya berikut ini!
1. Koleksi SANDYAKALA SMARA terdiri dari 41 set yang dipresentasikan dalam dua bagian. Spesial untuk show di Jakarta, Denny Wirawan melakukan re-styling di beberapa rancangannya untuk menonjolkan karakter metropolitan dan nuansa urban kota Jakarta.
2. Seri Asmaradana terinspirasi dari masa kebangkitan industri di Tiongkok 1920-an dengan menitik beratkan kreasi pada citra pakaian Cheongsam. Rangkaian busana dengan elemen kerah-kerah tinggi, vest penuh ornamentasi, juga pilihan outerwear ala gaun cocktail berhiaskan Batik Kudus dengan motif cantik nan bold.
3. Siluet rancangan berunsur A-line membuat gaun-gaun bagaikan kanvas yang memaparkan motif-motif flora. Rok-rok lebar yang dipadukan dengan corset juga menghiasi runway kali ini.
4. Bagian kedua, Seri Layar Sutera (Journey to The Past) menampilkan gaun-gaun gala yang premium. Terinspirasi dari kenangan kejayaan masa lalu di negeri Tiongkok yang direpresentasikan dengan keindahan motif-motif khas Tiongkok dalam helaian Batik Kudus.
5. Denny Wirawan memaksimalkan imajinasinya dengan merancang garis pinggang sangat ketat, diimbangi dengan jubah-jubah Batik yang bermotif floral besar. Siluet bahu dibuat tegas dan dominan, memberi kesan kokoh dan extravagant.
6. Seri Layar Sutera menampilkan busana motif Batik dengan lebih mewah yang dirancangdengan hiasan embroidery besar dan ornamentasi beading gemerlap yang teksturnya memperkaya motif.
7. Motif-motif variatif ditampilkan dalam nuansa flora fauna khas peranakan, seperti naga, phoenix, awan, burung Hong, kupu-kupu, ayam, bunga Krisan, Asteria, Lotus, dan Peonie. Rancangan ini dihiasi juga dengan perhiasan dari EPA Jewel, seperti cincin, gelang, anting-anting dan kalung.
