5 Fakta Menarik Mesin Jahit Jaman Dulu, Terjual Hingga 500 Juta Rupiah

Tahun 1830, Barthélemy Thimonnier mendapatkan paten terhadap penemuan mesin jahit pertamanya yang digunakan untuk membuat pesanan seragam militer Prancis. Namun, mesin jahit itu dihancurkan oleh 200 penjahit lain yang takut jika mesin tersebut akan mengambil alih pekerjaan mereka.

Walter Hunt merupakan orang di balik mesin jahit pertama yang benar-benar fungsional, namun Elias Howe lah yang akhirnya mendaftarkan hak patennya pada tahun 1846. Mesin jahit ini menjadi tonggak awal perkembangan mesin jahit modern. Desainnya yang inovatif memungkinkan produksi pakaian lebih cepat dan efisien dibandingkan cara manual sebelumnya.

Mesin jahit yang kita tahu sekarang merupakan hasil desain Isaac Singer. Mesin jahit ini sebenarnya mengambil mekanisme dasar yang dibuat oleh Elias Howe, makanya sempat ada perebutan hak paten yang akhirnya dimenangkan oleh Elias Howe.

Namun, hal tersebut tak membuat Isaac Singer berhenti memproduksi mesin jahit secara massal. Pada tahun 1860, I.M. Singer & Company menjadi perusahaan terbesar yang memproduksi dan menjual mesin jahit.

Ada beberapa merek mesin jahit dari jaman dulu yang sangat populer dan masih dikenal hingga sekarang. Salah satunya adalah Singer, yang dikenal dengan kualitas dan inovasi yang terus berkembang. Selain itu, ada juga Brother dan Pfaff yang terkenal dengan produk-produk berkualitas tinggi.

Tahun 1997 lalu, sebuah mesin jahit kuno terjual seharga 23,500 Pounds Sterling atau jika dikonversikan ke rupiah saat ini sekitar Rp500 jutaan. Mesin jahit memiliki model yang sama dengan mesin jahit yang dibuat untuk keluarga kerajaan Jerman oleh Wheeler and Wilson pada tahun 1865. Saat ini, mesin jahit tersebut masih menyandang status mesin jahit termahal di dunia.