Kim Hieora Angkat Suara, Disebut Gabung Geng Bully Saat SMP

Kabar datang dari laporan Dispatch

Kim Hieora Angkat Suara, Disebut Gabung Geng Bully Saat SMP

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Kabar tak sedap kembali datang dari pemeran serial The Glory. Usai sang sutradara, Ahn Gil Ho, disebut pernah melakukan kekerasan semasa sekolah, kali ini kabar serupa menimpa Kim Hieora. Pemeran karakter Lee Sa Ra tersebut dilaporkan Dispatch merupakan anggota geng bullies bernama Big Sangji semasa SMP.

Bagaimana kronologi laporan ini dan apa tanggapan Gram Entertainment selaku agensi yang menaungi Kim Hieora? Simak rangkuman informasinya di bawah ini.

Anggota Big Sangji

Kim Hieora Angkat Suara, Disebut Gabung Geng Bully Saat SMP

Big Sangji merupakan sebuah komunitas online di SMP Sangji saat Kim Hieora masih bersekolah di sana. Seorang alumnus yang disamarkan dengan nama B menyebut bahwa Big Sangji merupakan geng perundung atau bullies di sekolahnya. Mereka merundung pelajar lain dengan cara memeras uang.

"Ada kelompok bernama Big Sangji di sekolah. Mereka memeras uang dari orang lain dan memberikannya kepada anggota tertua kelompok tersebut. Jika Anda tidak punya uang, mereka akan mengutuk dan memukul Anda. Kim Hieora juga merupakan bagian dari Big Sangji," kata B kepada Dispatch.

Kim Hieora pun tidak membantah bahwa dirinya dulu menjadi anggota Big Sangji. Namun, ia mengklaim bahwa Big Sangji hanyalah komunitas online yang siapa saja boleh bergabung alih-alih geng perundung.

"Ya, saya bukanlah siswa teladan saat masih SMP. Aku memang mengacau. Namun, Big Sangji bukanlah geng bullies. Pada saat itu, memiliki komunitas online dengan teman-teman kalian adalah hal yang populer. Big Sangji adalah nama komunitas online. Itu bukan tempat rahasia yang hanya diperuntukkan bagi para bullies," sangkal Kim Hieora.

Berikut beberapa komentar yang pernah ditinggalkan Kim Hieora di komunitas online Big Sangji.

  • 1 Desember 2003: "Anak nakal ini hahaha, mencoba macam-macam dengan kami tapi akhirnya tidak pernah sampai hahaha ​​-_- Sering-seringlah datang, anak nakal hahaha."
  • 7 Maret 2004: "Itulah yang aku bilang! haha [disensor] haha ​​tidak bisa pergi ke gereja. . Aku mencintaimu haha, kamu cantik! Jika aku berbohong, aku akan masuk neraka. Unnie (kakak perempuan) cantik ini akan pergi karaoke bersamamu! Maukah kamu membawakan uangnya? Sampai jumpa. [Disensor] sebenarnya cukup cantik."
  • 6 Juli 2004: "[disensor] >.< selamat bersenang-senang! Jangan hanya berpromosi di luar sana. Wajah [disensor] seperti zombie."
  • 13 Agustus 2004: "Oh……. [disensor]….. kenapa kamu menangis — sepertinya mereka membenci orang haha. Apakah ini lelucon haha. Mereka akan mati jika aku melihatnya."
  • 17 Agustus 2004: "Oh haha. [disensor] akan bagus! Hai! Kamu! Siapa! Pada hari 2-2 (hari dimana pasangan merayakan hari ke-22 bersama) menggunakan alasan uang asing untuk tidak bertemu? [disensor] sangat marah sehingga dia menenggak dua botol alkohol!!"

Terseret kasus pencurian

Saat semester pertama 2004, bisnis ayah Kim Hieora mengalami kebangkrutan. Oleh karena itu, ia melakukan kerja paruh waktu di restoran cepat saji agar bisa mendapatkan uang saku. Perempuan yang saat itu duduk di bangku kelas 9 juga bercerita perihal kesulitannya kepada temannya, yang namanya disamarkan menjadi X (saat itu kelas 8) dan Y. Namun, X malah mencuri barang agar bisa membantu Kim Hieora dan terlihat baik di hadapannya.

Karena hal ini, X dan Kim Hieora sama-sama dihukum untuk melakukan pelayanan masyarakat. Keduanya menjalani hukuman tersebut di tempat yang berbeda selama dua pekan. 

"Dia (X) adalah teman yang sering mengikutiku. Aku kira dia mendengar tentang situasi keluargaku dan berusaha membantuku. Aku tidak memintanya melakukannya (mencuri), tetapi tidak ada yang memercayaiku. ... Aku kaget saat melakukan pelayanan masyarakat. Bagaimana aku hidup sehingga tidak ada yang memercayaiku… Aku menyadari bahwa aku hidup tanpa menanamkan kepercayaan pada orang lain," terang Kim Hieora kepada Dispatch.

Saat SMA, Kim Hieora bertekad berubah menjadi lebih baik dan bersekolah di SMA Perempuan Bukwon. X melanjutkan pendidiknya di daerah lain. Namun, aktris Uncanny Counter 2 tersebut mendengar bahwa label pencuri masih melekat dengan identitas X.

"Aku menjalani kehidupanku dan berusaha keras menjadi orang yang lebih baik. Namun, orang lain menjalani kehidupan penuh rasa sakit. Hatiku terluka ketika memikirkannya," ucapnya.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here