Sejak dahulu kala, orang-orang pintar selalu mendapatkan tempat di tengah masyarakat. Asumsi umum kita tentang orang pintar, biasanya adalah orang memiliki nilai yang bagus selama sekolah, bisa menyelesaikan masalah dengan cepat dan berpikir tidak seperti orang kebanyakan.
Namun orang pintar pun sama seperti manusia kebanyakan yang memiliki kekurangan. Mereka mungkin terlihat pintar tapi mereka juga memiliki kekurangan dan beberapa sifat buruk ini kebiasaan mereka
Tidak semua orang pintar itu bersih dan rapi, banyak dari orang pintar punya meja belajar atau kerja yang berantakan karena daya imajinasi mereka sangat tinggi. Orang pintar seperti Albert Einstein pun punya ruang kerja yang berantakan mungkin karena Einstein lebih sibuk menyelesaikan masalah dibandingkan membersihkan ruang kerjanya.
Peneliti menyebutkan kalau orang yang sering menggunakan kata-kata kotor memiliki kosa kata yang lebih banyak dibandingkan orang yang tidak sering mengumpat. Maka dari itu mereka yang menggunakan kata-kata tak pantas ini memiliki kepercayaan diri dengan pemilihan kosa katanya yang diasosiasikan dengan orang pintar.
Mitos kalau mereka bisa mengerjakan segala sesuatunya sendiri menunjukkan kalau sebenarnya orang pintar itu ternyata cukup angkuh terhadap kemampuannya. Orang pintar biasanya tidak mau meminta bantuan karena ia tidak mau dicap tidak tahu mengerjakan suatu hal.
Mereka juga tidak percaya keberuntungan karena mereka memiliki analisis sendiri terhadap konsep kehidupan. Keberuntungan menurut mereka adalah hasil dari kerja keras dan perencanaan strategis. Mereka pun percaya pada alasan dibalik sebuah kejadian atau pertemuan.
Orang pintar biasanya lebih mendambakan kompetisi dan perkembangan diri maka dari itu mereka tidak suka dengan pekerjaan monoton. Kalau ia tidak menemukan pekerjaan yang benar-benar cocok dengannya, maka bukan tidak mungkin ia akan stres dan depresi sendiri.
Orang pintar biasanya dihubungkan dengan sikap ambisius. Mereka biasanya ingin mengerjakan berbagai hal dengan baik dalam satu waktu misalnya pekerjaan, pendidikan dan kehidupan sosial padahal tidak di semua hal mereka bisa mengerjakan sesuatunya dengan baik.
Kepintaran terkadang berdampak buruk bagi mereka karena mereka tahu kalau mereka tidak bisa menyelesaikan satu masalah dengan baik, mereka memilih untuk melarikan diri dan meninggalkannya.
Tidak ada yang bisa menjamin kegagalan, karena orang yang mengerahkan segala risiko pun bisa gagal. Orang pintar merasa dengan kemampuannya, mereka tidak mungkin bisa gagal dan ini sekalinya jatuh hal ini bisa membuat mereka stres berat.