Di Korea, figur publik atau tokoh publik yang di-cancel adalah mereka yang dinilai rusak moral atau tidak sesuai dengan budaya dan moral yang berlaku. Jika dilihat dari berbagai kasus, tudingan bullying baik yang terjadi saat itu juga atau bahkan di masa lalu bisa menjadi pemicu.
Ada pula sikap kasar atau tidak sopan, hingga pelecehan seksual yang banyak menyeret nama para artis. Hubungan pribadi masa lalu pun turut tersorot dan menjadi pemicu budaya cancel yang memengaruhi karier para selebritas yang terlibat.
Sebut saja Kim Seon Ho yang baru saja terkena kasus, dugaan kasus Seo Yea-ji dan Kim Jung Hyun, serta kasus bullying yang menyeret nama Jimin AOA, aktor Jisoo dan beberapa lainnya.
K-Netz atau Korean netizen, sangat aktif menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan norma serta sangat memperhatikan setiap gerak-gerik selebriti. Mereka tak segan untuk memberikan sanksi sosial kepada figur publik yang diketahui melakukan pelanggaran etika.
Kritikus budaya pop Kim Hern-sik mengatakan K-netz masih sangat menjunjung tinggi nilai dan etika. Sehingga, standar moral dinilai masih lebih tinggi daripada privasi individu sang artis. Seorang selebritas dituntut harus memiliki catatan prilaku serta prilaku yang baik.
Ini karena mereka dianggap sebagai contoh untuk para penggemar atau pengikutnya, bahkan oleh orang-orang yang melihat mereka. Para selebritas yang tak bisa menjaga perilakunya, apalagi mereka yang telah divonis bersalah harus siap di-cancel dan pupus kariernya.
Profesor sosiologi di Universitas Kyung-hee, Song Jae-ryong mengatakan situasi tersebut yang membuat para artis Korea menjadi 'korban' harapan tinggi sebagian besar masyarakat Korea. Ia juga menyoroti masyarakat Korea yang sangat menghormati dan menghargai kepatuhan serta kesesuaian mayoritas.
Oleh sebab itu, tokoh publik di Korea berisiko diboikot apabila dianggap berperilaku berseberangan dengan masyarakat mayoritas. Beberapa brand mungkin akan memutuskan kontrak, menghadapi risiko penjara, hingga hilang dari muka publik. Baru hanya rumor pun, bisa membuat para artis untuk vakum sementara.
"Orang Korea memiliki kecenderungan kuat memihak, terutama menempatkan mereka dari kelompok sosial yang berbeda di sisi yang berlawanan. Karena selebritas menonjol dan menarik perhatian publik, orang-orang memiliki perasaan buruk jika kehidupan mereka berbeda, dan cenderung kurang toleran terhadap kesalahan moral atau etika yang dirasakan." tutur Song Jae-ryong dilansir Korea Times.