Pengaruh Tommy di industri musik tidak dapat disangkal, bahwa kemampuannya dalam mengembangkan karier para artis ternama. Salah satunya adalah melakukan perubahan dalam tren musik pop Amerika ke tingkat global.
Di tahun 2013, ia merilis memoar berjudul Hitmaker yang menceritakan pengalaman dirinya selama sepuluh tahun berkarier dalam bisnis musik.
Di sisi lain, Mottola Media Group miliknya pun menandatangi kesepakatan multi-year deal with eOne pada tahun 2018. Dalam kesepakatan ini, perusahaan milik Tommy akan bergerak dalam mengembangkan proyek televisi dan memastikan pengaruhnya dalam dunia hiburan tetap kuat.
Berawal kesuksesannya di Sony Music Entertainment hingga mendirikan Mottola Media Group, Tommy membuktikan bahwa dirinya sebagai salah satu sosok yang inovatif di industri hiburan. Saat ini, kekayaan bersih yang dimiliki oleh Tommy Mottola mencapai US$540 juta atau setara dengan Rp8,3 triliun.
Saat ini Tommy Motolla tengah viral karena dikaitkan dengan kasus kriminal yang sedang menimpa Sean "Diddy" Combs. Lewat cuitannya di Twitter pada tahun 2020, rapper Kanye West sempat mengklaim bahwa Tommy Motolla terlibat dalam kematian Michael Jackson.
Bahkan ketika hidup, Michael Jackson pernah mengatakan bahwa industri rekaman memperlakukan artis kulit hitam dengan sangat buruk, serta menyebut Mottola adalah sosok yang rasis. “Perusahaan rekaman benar-benar bersekongkol melawan artis mereka. Mereka mencuri, menipu, melakukan apa pun yang mereka bisa—terutama dari artis kulit hitam. Sony, Tommy Mottola, presiden divisi rekaman—dia jahat, dia rasis, dan dia sangat sangat sangat jahat,” kata Michael saat itu.
Apakah kamu mengikuti kasus kontroversial Sean "Diddy" Combs, Bela?