Alasan umum yang biasa kita dengar terkait stigma negatif pemimpin perempuan adalah sifatnya yang terlalu emosional. Akan tetapi, Margie Untoro memiliki pandangan yang berbeda. Baginya, hal ini justru menjadi salah satu kekuatan seorang perempuan.
“Menurut aku (kekuatan terbesar perempuan yang masih sering diremehkan adalah) emotional (skill). Di dunia kerja itu, selalu dibilang bahwa menjadi emosional itu adalah sebuah kelemahan. Sebenarnya menurut aku nggak juga. Menjadi emosional itu baik karena artinya kamu menunjukkan empati juga. Tentu kita nggak yang (jadi) orang yang emosional banget sampai nangis-nangis dan naik turun marahnya,” ungkapnya.
Meski tak disengaja, Margie Untoro menyebut peran pemimpin di Museum MACAN lebih banyak dipegang oleh para perempuan. Hal tersebut membuat ia menyadari bahwa perempuan adalah makhluk multirole. Ke manapun mereka pergi, perempuan seringnya menjadi pihak yang mengambil keputusan penting.
“Kita ini juga multirole, peran kita banyak. Kita jadi manajer nggak hanya di kantor, tetapi juga di rumah. Walaupun aku tidak menikah dan tidak punya anak, aku tahu teman-teman yang menikah dan punya anak itu di rumah menjadi manajer untuk anak dan suami karena yang mengambil keputusan di rumah udah pasti istri. Itu terlihat juga dari audiens Museum Macan kenapa kebanyakan perempuan. Karena merekalah si pengambil keputusan di keluarga, misal weekend mau ke mana waktu anak lagi liburan. Mereka memutuskan ke Museum Macan karena sedang ada kegiatan untuk anak-anak,” tuturnya.
Pendapat ini sejalan dengan tema SHE.E.O yang diusung Beautyfest Asia 2025, yang salah satunya berarti SHE Excels & Overcomes. Kalau kamu penasaran dengan makna SHE.E.O yang lainnya, jangan lupa datang ke Mal Kota Kasablanka pada 6–8 Juni, ya! Selain berburu promo, kamu juga bisa menyimak rangkaian talkshow inspiratif dari berbagai narasumber ternama. Dijamin seru, deh!