L’Oréal Indonesia Hadirkan Career Reconnect, Program Returnship Pertama Bagi Perempuan dengan Career Break

- Inisiatif L’Oréal Indonesia bersama IBCWE ini dirancang khusus untuk perempuan yang ingin kembali ke dunia kerja setelah mengambil career break, dengan durasi returnship enam bulan berbayar.
- Program ini hadir untuk mengatasi stigma gap pada CV, motherhood penalty, serta menurunnya kepercayaan diri, melalui upskilling, mentoring, coaching, dan pengalaman kerja langsung.
- Career Reconnect melengkapi kebijakan L’Oréal Indonesia dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, fleksibel, dan suportif bagi perempuan untuk membangun karier berkelanjutan.
Selama lebih dari 45 tahun hadir di Indonesia, L’Oréal Groupe terus menegaskan perannya sebagai pemimpin industri kecantikan global yang memiliki komitmen kuat terhadap pemberdayaan perempuan. Tahun ini, komitmen tersebut kembali diwujudkan melalui kolaborasi antara L’Oréal Indonesia dan Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE) lewat peluncuran L’Oréal Career Reconnect Program, sebuah program returnship pertama di Indonesia yang dirancang khusus untuk membantu perempuan kembali memasuki dunia kerja setelah menjalani career break.
Inisiatif ini menjadi bagian dari visi jangka panjang L’Oréal Groupe melalui sense of purpose dari "Create the Beauty that Moves the World", dengan fokus pada penciptaan dampak sosial yang berkelanjutan, khususnya bagi perempuan di dunia kerja.
Tantangan partisipasi perempuan di dunia kerja Indonesia

Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2024 menunjukkan bahwa tingkat partisipasi kerja perempuan di Indonesia baru mencapai 56,42 persen, jauh tertinggal dibandingkan laki-laki yang berada di angka 84,66 persen. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 36,32 persen perempuan yang bekerja di sektor formal.
Kesenjangan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari norma sosial yang masih menempatkan perempuan sebagai caregiver utama dalam keluarga, stigma kepemimpinan yang kerap dilekatkan pada laki-laki, praktik job segregation, hingga tekanan ekonomi yang membuat banyak perempuan memilih berhenti bekerja atau mengambil jeda karier.
Chief of Human Resources Officer L’Oréal Indonesia, Victoria Aswien, menegaskan pentingnya membuka ruang yang lebih inklusif bagi perempuan yang ingin kembali bekerja.
“Kami percaya satu hal: ketika perempuan mendapatkan kesempatan, mereka bisa membawa perubahan yang jauh lebih besar dari yang kita bayangkan. Kami ingin membawa perhatian teman-teman ke suatu tantangan yang mungkin lebih jarang tersorot, tetapi sangat erat dengan peran perempuan seperti banyak perempuan harus berhenti bekerja karena tuntutan keluarga, dan kehilangan rasa percaya diri saat ingin kembali ke dunia kerja. Berangkat dari kebutuhan itu, bersama IBCWE kami menghadirkan L’Oréal Reconnect Program, program returnship pertama di Indonesia yang dirancang khusus untuk perempuan yang ingin kembali ke dunia kerja setelah career break,” ujarnya.
Career break dan jalan kembali ke dunia profesional

Bagi banyak perempuan, keputusan untuk mengambil career break sering kali bukan pilihan yang mudah. Ketika keinginan untuk kembali bekerja muncul, tantangan baru pun menyusul. Mulai dari stigma terhadap jeda pada CV, fenomena motherhood penalty, keraguan dari pemberi kerja, hingga menurunnya rasa percaya diri akibat lama tidak berada di lingkungan profesional.
Menurut data IBCWE pada 2023, hampir 40 persen perempuan pernah mengambil career break, dan 98 persen di antaranya memiliki keinginan kuat untuk kembali bekerja. Sayangnya, akses terhadap program returnship di Indonesia masih sangat terbatas.
Executive Director IBCWE, Wita Krisanti, melihat kondisi ini sebagai ruang kosong yang perlu segera dijawab bersama. Ia menyampaikan, “Pada kenyataannya, life cycle profesional perempuan sering kali tidak berjalan linear. Ketika perempuan mulai meniti karier lalu memasuki fase pernikahan dan berkeluarga, tanggung jawab di dunia kerja berjalan bersamaan dengan tanggung jawab di rumah yang semakin besar. Di Indonesia, belum banyak jembatan yang benar-benar membantu perempuan mempersiapkan diri untuk kembali bekerja. Padahal, ketika kesempatan yang setara diberikan, kita tidak hanya memberdayakan perempuan, tetapi juga membuka potensi ekonomi yang jauh lebih besar. Inilah ruang kosong dalam lanskap HR Indonesia yang perlu kita jawab bersama.”
L’Oréal Career Reconnect jadi ruang aman untuk memulai kembali
Menjawab kesenjangan antara aspirasi perempuan dan kesiapan industri, L’Oréal Indonesia bersama IBCWE menghadirkan L’Oréal Career Reconnect Program, sebuah returnship berbayar selama enam bulan yang dirancang khusus untuk perempuan yang mengambil voluntary career break.
Program ini menawarkan pengalaman re-entry yang komprehensif, mulai dari kompensasi setara profesional, upskilling dan reskilling sesuai kebutuhan industri, hingga mentoring rutin dari para pemimpin di L’Oréal. Peserta juga mendapatkan akses konseling dan coaching untuk membangun kembali kepercayaan diri, serta kesempatan bekerja langsung di tim-tim strategis.
Memasuki tahun kedua, Career Reconnect semakin memperkuat perannya sebagai ekosistem pendukung yang membantu perempuan mempersiapkan diri sebelum kembali meniti karier secara berkelanjutan.
Kisah perempuan yang menemukan jalannya kembali

Setiap peserta Career Reconnect datang dengan latar belakang yang berbeda, tapi memiliki tujuan yang sama. Adhisty Esther, yang mengambil jeda karier selama satu setengah tahun setelah melahirkan, mengaku tantangan terbesarnya adalah kembali percaya pada dirinya sendiri sebagai profesional.
“Kebetulan saya dan suami adalah perantau. Saat pertama kali memiliki anak, kami terpaksa mengambil keputusan untuk saya berhenti bekerja untuk mengurus anak karena seluruh keluarga kami ada di luar kota. Saat mencoba kembali bekerja pun, ada masa ketika saya merasa pengalaman lima tahun saya seperti tidak ada artinya dan harus bersaing dengan fresh graduates yang jauh lebih up to date. Perasaan itu secara perlahan menurunkan kepercayaan diri saya, bahkan sampai mempengaruhi cara saya berinteraksi di lingkungan sosial. Karena itu, saat melihat L’Oréal Career Reconnect, rasanya seperti menemukan ruang yang saya butuhkan. Program ini sangat thoughtful, bukan hanya karena memberikan kesempatan saya untuk kembali, tapi juga proses untuk mengembalikan rasa percaya diri dan nilai diri saya sebagai profesional,” ungkapnya.
Bagi Yunita Muliadi, career break selama tiga tahun diambil demi pemulihan kesehatan setelah pengalaman bekerja di lingkungan yang kurang aman.
“Saya pernah bekerja di lingkungan yang kurang aman hingga berdampak pada kondisi kesehatan saya. Dari pengalaman itu, saya menyadari betapa pentingnya memiliki tempat kerja yang aman, baik untuk kesehatan fisik maupun mental, sehingga saya memutuskan untuk mengambil career break demi proses penyembuhan. Ketika ingin kembali bekerja, saya menyadari bahwa tidak semua perusahaan memberi kesempatan kedua bagi perempuan yang pernah berhenti bekerja, terlebih bagi mereka yang membutuhkan fleksibilitas. Di L’Oréal Career Reconnect, saya merasa benar-benar merasa ‘tersambung’ kembali. Program ini membantu saya memulihkan kepercayaan diri yang sulit saya bangun sendiri. Saya berharap semakin banyak perusahaan melihat potensi perempuan yang kembali bekerja. Dan bagi saya pribadi, ini juga tentang memberi contoh kepada anak saya bahwa ibunya bisa terus belajar, berkembang, dan berani mengejar mimpi, meskipun sempat berhenti,” ucapnya

Sementara itu, Alif Laila yang mengambil career break selama enam tahun merasakan tantangan besar dalam menghadapi perubahan dunia kerja yang sangat cepat.
“Saya sadar dunia bisnis berubah begitu cepat, tools-nya berbeda, ritmenya berubah, dan saya harus membangun network dari awal. Saya juga pernah berpikir bahwa apakah ada perusahaan yang akan menerima perempuan yang lama berhenti bekerja, apalagi seorang ibu. Tapi lewat Career Reconnect, saya merasa dipersiapkan kembali. Bimbingan mentor dan lingkungan kerja yang suportif membuat kepercayaan diri saya pulih,” tuturnya.
Komitmen lingkungan kerja yang inklusif dan fleksibel

Sebagai bagian dari komitmen jangka panjang, L’Oréal Indonesia terus membangun lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan fleksibel bagi karyawannya. Mulai dari kebijakan hybrid working arrangement, fleksibilitas jam kerja, dukungan cuti maternity, paternity, caregiver, hingga substitute leave, serta kebijakan perlindungan terhadap kekerasan domestik.
“Kami percaya bahwa lingkungan kerja yang suportif adalah fondasi penting agar perempuan dapat berkembang dan melanjutkan kariernya dengan lebih percaya diri,” tutup Victoria.
Melalui L’Oréal Career Reconnect Program, L’Oréal Indonesia berharap semakin banyak perempuan dapat kembali menapaki dunia profesional dengan keyakinan yang lebih kuat, sekaligus mendorong terciptanya lanskap ketenagakerjaan yang lebih inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.

















