Jadi Inspirasi Lagu, Ini Cara Rinni Wulandari Hadapi Insecurity

Hamil dan kemudian melahirkan menjadi siklus hidup yang umumnya dirasakan oleh setiap perempuan. Rasa bahagia karena akan mendapat anggota keluarga baru dirasakan oleh Rinni. Namun, rasa bahagia itu satu paket dengan rasa tidak percaya diri karena tubuh akan berubah drastis pasca melahirkan.

Hal tersebut yang dirasakan Rinni pasca melahirkan anak pertamanya, Nord. Ia kaget karena tubuhnya berubah drastis.

“Biasa setelah melahirkan, orang memang melihatnya, ‘ah cuma gemuk doang itu nggak kayak abis lahiran’. Tapi karena aku biasa ngaca perut rata kotak-kotak, terus perut berubah gendut terus ada stretch mark dan garis-garis hitam itu jujur bikin aku kaget,” ungkap Rinni.

Meski awalnya kaget karena bentuk tubuh yang berubah, Rinni tak tinggal diam. Ia mulai menerima keadaannya karena itu adalah pemberian dari Tuhan lewat Nord.

“Aku sudah menerima keadaan ini. Perlahan, aku mulai menurunkan berat badanku. Sementara kalau stretch mark itu akan susah hilang. Aku juga terima karena ini adalah gift dari Allah yang sudah aku dapat lewat Nord. Ini sejarah dan bisa jadi bahan cerita.”

Berbicara soal insecurity memang tak lepas dari penampilan. Meski pernah merasa insecure, perempuan asal Medan ini mengatakan kalau cantik bukan hanya dari fisik, melainkan juga dari dalam diri. 

Kampanye itu pula yang Rinni usung pada lagu "Feel Good". Selain rasa syukur, menyadari bahwa akan ada hari buruk dan hal itu tidak apa-apa. Ketika mulai bisa menerima dan beradaptasi dengan ketidaksempurnaan, maka diri akan lebih tenang dan bahagia.

“Sebisa mungkin aku setelah menjadi seorang ibu, merasa lebih dewasa, jadi bisa liat sesuatu itu dari sisi positifnya. Nggak mau mikir negatif, jadi kebentuk aura atau vibes-nya juga positif dan itu sangat berpengaruh sama kecantikan. Jadi keluar kecantikan alaminya dibantu dari treatment yang sewajarnya tanpa mengubah bentuk,” ujar Rinni.

Sejalan dengan bisa menerima keadaan tubuhnya pasca melahirkan, Rinni juga menemukan self-love. Baginya, pengertian self-love kini berubah dari yang awalnya diukur dari materi yang berhasil didapat perempuan 30 tahun tersebut, menjadi rasa syukur dan terima kasih yang tak terkira kepada diri sendiri.

“Proses aku menemukan self-love itu cukup lama. Sampai aku punya anak sepertinya. Dulu aku sering menghitung kesuksesan berapa banyak yang aku dapatkan. Kalau aku mendapatkan hal yang nggak sesuai dengan apa yang aku mau, selalu menyalahkan diri aku sendiri.

Dari sana akhirnya aku menyadari kalau segala kesuksesan dan kegagalan, apapun bentuknya, kita harus berterima kasih sama diri kita sendiri. Karena bagaimana pun diri kita sendiri yang sudah berusaha, sudah memberikan yang terbaik. Akhirnya aku lebih ke ikhlas menjalaninya apapun yang ada di depan mata, aku jalanin sebaik mungkin dan aku tetap berterima kasih atas apapun hasilnya,” ungkap Rinni.

Sebagai seorang ibu yang juga memiliki karier, Rinni mengatakan bahwa sebagai perempuan kita harus berdaya. Perempuan bisa melakukan apapun dan boleh bermimpi besar sesuai dengan keinginannya asalkan tidak melupakan kodrat serta kewajibannya.

“Berdasarkan pengalamanku, aku bekerja, berkarier juga, punya mimpi, tapi aku nggak semata-mata mengejar karier saja. Tapi saat di rumah, aku sadar bahwa aku tetap mengurus suami dan anakku. Aku merasa dengan diberikan kekebasan oleh support system ini, harus kita hargai, memberikan yang terbaik dan kita harus tahu kodratnya sebagai perempuan. Satu lagi, perempuan juga bisa melakukan apapun tanpa ada perbedaan gender,” jelas Rinni.

Menerima diri sendiri dan menemukan self-love memang tidak mudah. Kepada millennial yang kini masih merasa insecure, Rinni menyarankan untuk mencari apa yang kamu mau lakukan agar bebas menjadi diri sendiri.

“Buat millenial yang masih merasa insecure dan nggak pede, kalian harus bisa menemukan apa sih, yang kalian mau lakukan yang bisa membuatmu bahagia. Selain itu, percaya sama diri sendiri bahwa kalian itu spesial dan nggak perlu insecure. Sebab, setiap orang berbeda dan karena keragaman itu yang membuatmu unik dan spesial.”

Yuk, Bela mulai sekarang belajar menerima diri sendiri sebab kamu sangat berharga dan spesial.

Photo credit:

Photographer: Andre Wiredja 
Fashion Editor: Michael Richards 
Stylist: Tbmyudi 
Assistant Stylist: Shita Aliefia 
Makeup Artist: Ranggi Pratiwi 
Hair Stylist: Kimmy 
Wardrobe: kimono & rok ERIDANI, aksesori milik stylist, heels milik Rinni